“Aku bersyukur dilahirkan di Indonesia, dimana senyum masih menjadi karakter, budaya masih apik terjaga, dan optimisme masih menyulut semangat. Aku berharap, anak-anakku kelak harus lebih bangga dariku dalam memandang dan memperjuangkan Indonesianya. Jaya Selalu Negeriku Indonesia, Jayalah Selama-lamanya”

Konsep National Interest


National Interest adalah kepentingan suatu negara untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, seperti kebebasan, kemerdekaan, ataupun keamanan. Interests seringkali dihubungankan dengan pertahanan negara, kemakmuran ekonomi, dan kekuasaan politik.[1] National interests tidak jauh dengan hal kemiliteran, jadi sangat penting bagi suatu negara untuk dapat menguasai militer demi mendapatkan kepentingan nasionalnya ataupun mempertahankan negaranya dari serangan negara lain.
Menurut Carl von Clausewitz, semua sikap negara di dunia internasional ini termotivasi dalam kebutuhannya untuk survive dan mensejahterakan negaranya. Untuk menjaga interests-nya tersebut, negara secara rasional harus memutuskan untuk pergi ke medan perang. Tak ada alasan lagi untuk tidak pergi ke medan perang demi kepentingannya tersebut.[2]
Donald Neuchterlin juga turut menjelaskan bahwa terdapat 4 macam national interest berdasarkan relative intensity.[3]

Basic Interest at Stake merupakan kepentingan suatu negara, yaitu : mempertahankan negara, kemakmuran ekonomi, kekuasaan, serta mempromosikan hal-hal yang dimiliki. Keempat kepentingan nasional tersebut kemudian dianalisis dengan Intensity of Interest, yaitu ‘Survival’ (keamanan negara agar dapat bertahan dari ancaman negara lain), ‘Vital’ interest (bahaya serius akan terjadi kecuali mereka menggunakan kekuatannya, seperti tentara), ‘Major’ interest (hampir sama dengan vital interest, namun tidak menggunakan kekuatan militer dalam mempertahankan negaranya), dan ‘Peripheral’ interest (berdampak terhadap semua kepentingan negara, tetapi tidak mengancam negara secara keseluruhan).[4]


[1] John W. Mountcastle dalam Michael G. Roskin. 1994. National Interest: From Abstraction To Strategy
[2] Carl von Clausewitz dalam Michael G. Roskin. 1994. National Interest: From Abstraction To Strategy. hal. 2
[3] Donald Neuchterlin dalam Stephen D. Sklenka. 2007 Strategy, National Interests, And Means To An End. hal. 4
[4] Ibid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar