“Aku bersyukur dilahirkan di Indonesia, dimana senyum masih menjadi karakter, budaya masih apik terjaga, dan optimisme masih menyulut semangat. Aku berharap, anak-anakku kelak harus lebih bangga dariku dalam memandang dan memperjuangkan Indonesianya. Jaya Selalu Negeriku Indonesia, Jayalah Selama-lamanya”

Kritikan terhadap Fordism dan Post-Fordism


Oleh: Lutfi Maulana Hakim 
       Dalam perkembangannya antara Fordism dan Post Fordism, mengalami beberapa hambatan atau kelemahan,namun juga memiliki keunggulan dibidangnya. Fordism, memiliki keunggulan dalam hal produksi massal dan standarisasi produk, penambahan upah pekerja, serta penggunaan peralatan khusus dalam kerja.akan tetapi faktor kelemahan yang menjadi runtuhnya fordism yaitu, tingkat berkembangnya teknologi, persainga global dan perubahan paradigma. Hal ini menjadi sebuah kritikan bagi Fordism, yang semula dianggap menjadi sistem produksi massal yang baik bagi dunia, namun dampak yang terjadi menjadi lebih buruk, karena Amerika Serikat yang menjadi negara yang menggunakan sistem Fordism mengalami krisis ekonomi pada tahun 1980an, yang kemudian menjadi runtuhnya Fordism. Sistem ini dianggap tidak memikirkan jangka panjang terkait stabilitas ekonomi dan politik suatu negara dan dunia. Selain itu Fordism menjadi alat kepentigan Amerika Serikat dalam menyebarkan sistem Kapitalisnya ke dunia internasional.
            Mengkritik tentang sistem Post Fordism yang menjadi sistem baru setelah sistem Fordism. Sistem ini lebih konsen pada bidang ekonomi yang jelas, menggunakan sistem teknologi yang lebih baru, spesifikasi produk dan pekerjaan, meningkatkan upah dan kesejahteraan para perkerja, dan tidak adanya produksi massal seperti pada era Fordisme. Prinsip ini menjadi landasan yang kuat bagi Post-Fordism, akan tetapi kelemahan yang  mengambat fordism yaitu, sistem ini tidak memproduksi barang secara global/massal tetapi hanya dalam jumlah sedikit sesaui dengan pasar. Perbedaan ini yang menjadi kritikan antara kedua sistem ini. Namun kedua alasan kedua sistem ini cukup memberikan pandangan kepada dunia yaitu; Fordism memproduksi barang secara massal tetapi tidak memikirkan dampak ekonomi dan konsumen kedepan yang cenderung bosan dan ingin hal baru, sedangkan Post-Fordism menggunakan sistem sesuai pasar, dan konsumen tidak merasa bosan dan cenderung naiknya permintaan pasar, karena terbatasnya barang.

Kelemahan sistem ini tidak memproduksi barang secara massal, namun dampak kedepannya tidak seburuk Fordism, karena sistem ini lebih tertata dan lebih baik dalam mekanismenya. Kelemahan lain terkait Fordism dan Post-Fordism yaitu, tidak banyaknya sumber literature yang sangat jelas dan mendetail tentang bahasan ini. Sumber yang ada banyak dalam bahasan sejarah perkembangan, prinsip dasar, serta pergantian sistem, namun tidak secara mendetail membahas contoh studi kasus secara gambling dan penerapan sistem ini di negara lain diluar Amerika Serikat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar