“Aku bersyukur dilahirkan di Indonesia, dimana senyum masih menjadi karakter, budaya masih apik terjaga, dan optimisme masih menyulut semangat. Aku berharap, anak-anakku kelak harus lebih bangga dariku dalam memandang dan memperjuangkan Indonesianya. Jaya Selalu Negeriku Indonesia, Jayalah Selama-lamanya”

Look East Policy dan Lahirnya AIFTA


Oleh: Haryo Prasodjo (haryoprasodjo@ymail.com)
Look east policy merupakan sebuah kebijakan yang membawa perubahan besar dalam kebijakan yang menjadi hal prioritas India karena sampai saat itu, India tidak pernah benar-benar memiliki strategi konkret untuk menciptakan pusat ekonomi sampai dengan menjelajahi prospek kerjasama ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara ASEAN. Jika digabungkan, pasar Asia Tenggara sudah hampir sama besar dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa. Selain itu Asia Tenggara juga telah menjadi rumah bagi hampir setengah dari populasi global penduduk dunia dengan pertumbuhan pasar  tercepat dan terbesar yang ada di wilayah ini.[1] Tidak hanya itu jumlah kelas mengengah keatas yang sama besarnya dikedua belah pihak menjadi peluang tersendiri bagi India untuk menjadikan  ASEAN sebagai mitra strategis dalam memperluas hubungan perdagangan, investasi, dan kerjasama maritim[2].
Perdagangan internasional antara Asia selatan dan Asia timur telah melonjak, meskipun dari basis yang paling rendah. China telah menjadi mitra dagang terbesar India. Investasi asing langsung antar negara di dua daerah baik ASEAN dan India juga meningkat, Singapura telah menjadi sumber terbesar kedua investasi asing langsung ke India. Pemasukan dari pariwisata dan perjalanan wisata juga telah melonjak. Sejumlah perjanjian perdagangan bebas telah ditandatangani antara Asia selatan dan Asia timur, dimana India memegang peranan penting dalam dialog tingkat tinggi dengan ASEAN dan merupakan anggota dari KTT Asia Timur.[3] Perjanjian perdagangan regional yang lebih luas menawarkan cara dalam kesempatan ini untuk menjadi lebih menguntungkan. Akses India meuju pasar Asia Timur dapat meningkatkan lebih lanjut jika kerjasama ekonomi komprehensif regional menjadi kenyataan, terutama karena perjanjian akan mencakup layanan kemitraan, yang meliputi anggota ASEAN bersama Australia, Cina, India, Jepang, Selandia Baru, dan Korea Selatan, dan akan menjadi perjanjian perdagangan bebas yang terbesar di dunia.[4]

India look east policy merupakan sebuah paket kebijakan dari reformasi ekonomi India di tahun 1991. Dengan tujuan membangun hubungan yang lebih dekat dengan negara-negara yang berada di kawasan Asia Timur India termasuk kawasan Asia Tenggara. Melalui look east policy India dapat mempromosikan integrasi ekonomi dalam negerinya dengan kawasan Asia Tenggara. Tidak hanya itu look east policy juga mendukung transformasi ekonomi dalam negeri India dalam melakukan pertumbuhan dan perkembangan serta membantu India dalam membentuk sebuah kawawan komunitas ekonomi Asia[5]. Dengan kata lain dengan look east policy, India dapat mengintegrasikan ekonomi negaranya dengan kawasan Asia Tenggara dan juga Asia Timur yaitu dengan cara mengatasi hambatan kelembagaan dan meningkatkan kapasitas oprasional ekonomi dalam negeri yang merupakan target dari reformasi ekonomi dan liberalisasi 1991[6]. Dengan adanya reformasi dan liberalisasi  maka akan mendorong restrukturasi ekonomi yang pada akhirnya memperdalam hubungan ekonomi India dengan negara-negara Asia.
Pentingnya peran strategis dalam kawasan Asia serta adanya potensi untuk menjadi mitra utama India dalam bidang perdagangan dan investasi telah mendorong India untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan negara-negara  ASEAN. Maka dari itu untuk mencapai tujuan dari look east policy tersebut India lebih memilih menggunakan kerjasama ekonomi kompeherensif dalam bentuk perjanjian perdagangan bebas yang mencakup perdagangan barang, jasa, dan investasi[7]. Harapan India dengan adanya perjanjian perdagangan bebas adalah sebuah perdangan bebas bilateral nantinya akan mengarah pada perdagangan secara regional yang meliputi seluruh negara yang berada di kawasan Asia yang meliputi pula di dalamnya Asia Tenggara dan India. Lebih jauh lagi dalam perspektif India, dengan adanya perjanjian ekonomi  akan mendukung terciptanya masyarakat ekonomi kawasan Asia yang termasuk pula India dan Asia Tenggara. Selain melalui liberalisasi perdagangan dibawah kerangka kerjasama multilateral seperti World Trade Organization (WTO), dalam mempromosikan ekonomi dalam negerinya para pemimpin India juga berusaha mempromosikan hubungan kerjasama perdagangan ekonomi internasional negaranya melalui Free Trade Area. Look east policy merupakan sebuah bagian dari paket reformasi ekonomi India yang implementasinya telah mengakibatkan reorientasi kebijakan ekonomi India terhadap ekonomi internasional. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Manmohan Singh
“look east policy  bukan hanya sekedar kebijakan ekonomi eksternal, melainkan juga sebuah pergeseran strategis dalam visi India di dunia internasional dimana India memposisikan dirinya pada ekonomi  global yang terus berkembang "[8]

Look east policy telah memberikan dampak yang signifikan terhadap pembangunan domestik negara, termasuk dalam tujuan dan strategi dari pelaksanaan look east policy itu sendiri. Khususnya dalam membentuk pengintegrasian ekonomi antara ekonomi India dengan ekonomi kawasan Asia Tenggara untuk dapat mewujudkan sebuah kekuatan ekonomi global. Pembangunan konektivitas antara India dan Asia Tenggara merupakan syarat untuk memanfaatkan peluang yang disediakan oleh look east policy. Hal ini pula yang menyebabkan India meletakkan penekanan lebih besar pada peningkatan konektivitas melalui berbagai sektor pembangunan infrastruktur seperti jalur darat, kereta api, konektivitas udara, sungai, pembangunan infrastruktur energi baik dalam bidang hubungan listrik tenaga air dan hidrokarbon dan telekomunikasi[9].
Pertumbuhan ekonomi yang cepat di India dengan jumlah pasar konsumen yang besar lebih dari 1,1 miliar orang dengan 200-300 juta jiwa jumlah kelas menengahnya yang terus tumbuh. Terus menunjukkan daya saing ekonomi India yang terus meningkat diberbagai bidang termasuk jasa layanan, produk perengkat lunak, industri serta pengolahan logam dan baja, serta ilmu medis seperti biologi, ilmu ruang angkasa, dan tekhnologi nuklir. Kombinasi tenaga kerja terampil dan penduduk yang dapat berbahasa Inggris memudahkan India dalam melakukan bisnis internasional. Sumber daya manusia yang ada di India menjadi penting dalam mobilisasi modal internasional yang merupakan sebuah subyek dari liberalisasi perdagangan termasuk dalam pengintegrasian ekonomi India dengan Asia Tenggara. Tahap pertama dari India look east policy adalah berpusat dan fokus pada hubungan perdagangan dan investasi dengan ASEAN. Hal ini ditandai dengan pengaturan untuk FTA dan membangun hubungan kelembagaan ekonomi antara negara-negara kawasan ASEAN dan India. [10]
Look east policy adalah sebuah pendekatan multi facted dan multi fokus untuk menjalin hubungan bilateral yang strategis dengan negara-negara individu, yang kemudian hubungan tersebut berkembang menjadi  lebih dekat dengan ASEAN. Serta  mengembangkan sebuah ikatan ekonomi yang lebih kuat dengan wilayah ASEAN. Selain itu dalam hal ini India ingin memiliki peran yang lebih besar di kawasan Asia-Pasifik[11]. Malaysia dan Singapura muncul sebagai negara dalam urutan ke-10 dan ke-11 dalam hal investasi langsung yang disetujui dan diterima oleh India pada tahun 2002. Setelah itu menyusul Thailand yang berada pada urutan ke-18 dan Indonesia serta Filipina berada di urutan ke-33 dan ke-35.[12] Dan Singapura telah menjadi sumber terbesar kedua untuk investasi asing langsung ke India.[13]


[1] Naidu, GVC. “India look east policy”. Opcit Hal 2.

[2] Dalam “India's Look East policy has started paying rich dividends: PM”. Diakses melalui http://www.sify.com/news/india-s-look-east-policy-has-started-paying-rich-dividends-pm-news-national-nf5ramagahb.html. Pada tanggal 17 September 2013.

[3] Pradumna B. Rana, Chia Wai Mun. Dalam “The need for a second round of ‘look east’ policies in south Asia”. Opcit.

[4] Nehru, Vikram. “ Six Reasons for India to Look East”. Opcit.
[5] Zhang, Dong. Dalam “India Look East, Strategies and Impact”. Australian Goverment, AusAID Workong Paper September 2006. Opcit Hal: 6.
[6]  Jyoti.Dalam  “India’s Look East Policy: In its Second Phase”. Global Journal of Pharmaceutical Sciences and Education. Volume, Number 1(2013)© Research India Publications. Opcit Hal 3.
[7] Zhang, Dong. “India Look East, Strategies and Impact”. Australian Goverment, AusAID Workong Paper September 2006. Opcit hal 7.
[8] Sundaram. Dr. A. Dalam “Look East Policy”. Diakses melalui www.ijoart.org/docs/Look-East-Policy.pdf‎. Pada tangal 24 September 2013. Hal 5.

[9] Rahman, Sabina Yasmin. Dalam “The North-East in India’s Look East Policy” 15 Mei 2013. Opcit.
[10] Jyoti. “India’s Look East Policy: In its Second Phase”. Global Journal of Pharmaceutical Sciences and Education. Volume, Number 1(2013), pp.1-14© Research India Publications. Opcit Hal 2.
[11] Naidu, G. V. C.,April –June 2004, "Whither the Look East Policy: India and  Southeast Asia", Strategic Analysis, vol. 28, No. 2, pp. 331-46.
[12] Jyoti. “India’s Look East Policy: In its Second Phase”. Opcit Hal 4.

[13] Pradumna B. Rana, Chia Wai Mun. The need for a second round of ‘look east’ policies in south

Asia. Diakses melalui http://www.voxeu.org/article/need-second-round-look-east-policies-south-asia. Pada tanggal 24 September 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar