Oleh: Mohammad Nailur Rochman (09260029)
Pendahuluan
Sebuah
permulaan yang ingin penulis lakukan adalah memberikan pemahaman terdahulu
tentang konsep politik. Politik (policy) adalah seperangkat keputusan
yang menjadi pedoman untuk beritndak, atau seperangkat aksi yang bertujuan
untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.[2]
Satu
pertanyaan dari Gourevitch yang sangat menarik untuk ditelaah lebih jauh. Pada
permulaan artikelnya, Gourevitch menyatakan “apakah ketidaksinambungan antara
hubungan internasional dan politik domestik sudah ‘mati’?”. Pertanyaan ini
seakan-akan menekankan bahwa ternyata ada relasi antara sistem internasional
dan politik domestik sebuah negara. Secara tidak langsung, kebijakan dalam
negeri sebuah negara ditentukan oleh faktor-faktor internasional. Atau dengan
kata lain, analisa perilaku politik domestik dan luar negeri suatu negara
kerapkali melibatkan tinjauan domestik dan internasional. Namun kali ini,
pembahasan Gourevitch lebih menekankan pada analisa perilaku sebuah negara
dalam politik dometik yang dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal
(internasional).
Peter
Gourevitch berpendapat bahwa suasana politik domestik tidak bisa dipisahkan
dengan dinamika hubungan internasional. Analisa terhadap politik domestik
dinilai dapat memberi “kepuasan” tambahan yang mungkin tidak didapatkan dari
analisa sistem internasional saja. Gourevitch disini juga berusaha mengkritik
ilmuwan yang menggunakan pendekatan komparatif yang beranggapan bahwa struktur
domestik suatu negara hanya menjadi variabel pelengkap yang tidak selalu
relevan dengan fenomena Hubungan Internasional. Ia meyakini bahwa politik
domestik adalah variabel penjelas yang akan selalu relevan dan saling
mempengaruhi. Suasana politik internasional akan ikut mewarnai pengambilan policy
dalam negeri, begitu juga kebijakan luar negeri suatu negara juga tidak
bisa lepas dari struktur dan proses dari sistem politik domestik. Henry
Kissinger, seorang akademisi sekaligus praktisi politik luar negeri Amerika
Serikat menyatakan bahwa “foreign policy begins when domestic policy ends”.
Artinya adalah studi politik berada pada interseksi antara aspek dalam negeri
dan aspek internasional dari kehidupan suatu negara. Sekali lagi, sangat sulit
untuk memisahkan antara politik luar negeri dengan politik dalam negeri,
meskipun untuk keperluan analisis atau penelitian dalam Hubungan Internasional,
sekalipun dalam hal ini terdapat banyak pertentangan yang mencoba diuraikan dan
di komentari oleh Gourevitch.
Pemisahan antara politik luar dan dalam negeri
sering dilakukan untuk keperluan akademis dan analisis, tapi Gourevitch justru
mengatakan bahwa ada 3 “ruang kebersamaan” yang saling menghubungkan antara
keduanya:
1.
Dengan menggunakan
struktur domestik sebagai faktor eksplanasi dalam menjelaskan kebijakan luar
negeri, maka kita (para akademisi) harus menelaah lebih jauh tentang bagaimana
sistem internasional berperan penting dalam menentukan struktur domestik itu
terlebih dahulu.