Jangan menilai kemampuan anak
dari nilai yang dia dapatkan, dan jangan paksa anak kita untuk mendapatkan nilai
baik. Nilai yang ada pada buku rapor bukanlah nilai yang sesungguhnya, karena
nilai tersebut tidak dapat dijadikan patokan tentang bagaimana kemampuan asli
dari anak tersebut. Einsteinpun mengatakan, ‘jangan mengukur kura-kura dari kemampuannya memanjat pohon’.
Setiap manusia memiliki kemampuan
dan bakat yang berbeda di dalam dirinya. Bisa jadi seseorang lemah dalam hal
eksak dan kuat dalam hal lainnya, dan bisa jadi sebaliknya. Maka jika menilai
anak dari nilai yang dia dapatkan di dalam buku rapor, secara tidak langsung
kita menginginkan anak tersebut menjadi seperti apa yang orang tua inginkan,
bukan tentang apa yang anak tersebut inginkan.Tidak orang tua sadari bahwa anak
tersebut akan tumbuh dalam bayang-bayang ketakutan. Takut dan malas untuk pergi
ke sekolah, karena melihat sekolah menjadi sebuah institusi pendidikan yang
mengerikan.
Orientasi pendidikanpun akan
berubah, pendidikan yang seharusnya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan
membentuk moral etika manusia justru melenceng jauh. Belajar tidak lagi untuk
ilmu pengetahuan, tapi belajar untuk mendapatkan nilai baik, belajar utuk
mendapatkan pekerjaan. Tujuan tersebut tentu sudah tidak lagi sejalan dengan
hakikat tujuan pendidikan.