Beverly Crawford
Ancaman Uni Soviet berakhir seiring dengan
berakhirnya perang dingin. Selain itu, fungsi dari dari NATO juga semakin menjadi samar. Alasan yang
pertama adalah, terjadinya pergeseran dalam cara memandang keamanan. Sebelumnya
keamanan dipandang sebagai cara bagaimana dapat terhindar dari ancaman yang
diakibatkan dari kecurigaan dan ketakutan dengan cara bekerjasama secara kolektif. Namun saat
ini, keamanan lebih dipandang dengan bagaimana cara negara-negara dapat bekerjasama dalam
level konsensus. Selain itu terdapat juga sebuah argumen yang mengatakan bahwa
setelah berakhirnya perang dingin, kelembagaan NATO akan menjadi semakin kuat
dan kompetibel dengan keadaan Eropa. NATO juga memiliki hubungan yang kuat
dengan PBB dan memiliki pembagian kerja yang jelas. Untuk mengawali tulisan tersebut setidaknya terdapat
beberapa pertanyaan. Apa yang membentuk kekuatan, sifat, dan
ruang lingkup rezim yang dominan di Eropa pasca perang dingin? Apakah keamanan
di Eropa terbentuk dengan adanya kerjasama antar negara-neara diEropa dalam
lembaga internasional? Adakah lembaga yang kompetibel antara satu dengan yang
lainnya dan memiliki upaya untuk bekerjasama menangani isu-isu keamanan? Atau
Eropa sedan gberusaha untuk membentuk sebuah rezim keamanan regional baru yang
independen dan berbeda jauh dari NATO? Ataukan, karena rezin mengenai keamanan
di Eropa semakin melemah seiring dengan berakhirnya perang dingin sehingga
menimbulkan peningkatan kompetisi dan perselisihan antara negara di Eropa
terkait dengan syarat keamanan di Eropa?
Tulisan ini akan
menjawab pertanyaan di atas secara parsial dengan membahas mengenai respon
Barat yang berkembang untuk melakukan perang di bekas negaraYugoslavia. Perang
ini terbukti penting untuk memulai kembali kerjasama dan masalah-masalah
perselisihan dalam keamanan Eropa. Dan perang tersebut merupakan perang yang
pertama kalinya di Eropa semenjak perang di tahun 1945. Ketika awal tahun 1991,
perang tersebut dianggap sebagai sebuah kesemaptan untuk membentuk sebuah
komunitas keamanan Eropa yang dapat bertindak secara independen dan terlepas dari
pengaruh komunitas Atlantik. Serta dapat menunjukkan bahwa lembaga regional
dapat menyelesaikan konflik tersebut. Namun saat lembaga regional tersebut
gagal mengatasinya, dan perang semakin meluas ke Bosnia. Banyak pakar
menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan sebuah kesedian Eropa untuk dapat
bekerjasama dengan Amerika dalam menyesuaikan perubahan keadaan geo-strategis
di sektiar Eropa. Kasus ini menentukan sejauh mana Eropa dapat bertindak
independen dalam masalah keamanan, dan sejauh mana tanggapan multilateral dan
unilateral untuk dapat mendefinisikan keamanan, serta sejauh mana lembaga
keamanan Eropa dapat berinteraksi dengan lembaga-lembaga internasional lainnya.