Oleh: Haryo Prasodjo (haryoprasodjo@ymail.com)
Sebuah negara yang dapat
dikatakan sebagai negara dalam kategori latecomer adalah saat bagaimana sebuah
negara mencoba untuk membuka berbagai kebijakan yang diupayakan untuk memajukan
ekonominya sebagai upaya untuk mengejar ketertinggalan dalam persaingan dengan
perusahaan asing yang sebelumnya menikmati keuntungan. Sebagian negara yang ada
di dunia, kurang lebih telah mengalami sebuah fase yang panjang dalam mengatasi
perekonomian dalam negerinya. Dalam hal ini, tidak semua pemerintah yang ada
dalam sebuah negara bersedia untuk melakukan nasionalisasi pada
industri-industri strategis tertentu milik asing yang ada di dalam negeri,
serta melakukan deregulasi pasar. Beberapa alasan berbeda biasanya menjadi
pertimbangan pemrintahan sebuah negara adalah:
1.
Adanya kekhawatiran mengenai biaya yang
ditimbulkan dari sosial liberal saat melakukan reformasi pasar.
Dalam mengejar ketertinggalannya,
negara yang hadir sebagai latecomer akan menerapkan beberapa langkah dan
strategi. Dimana strategi tersebut digunakan sebagai arah pedoman negara dalam
menghadapi berbagai hambatan dan kendala teknis. Fokus pada tujuan dari
strategi merupakan kunci utama dalam mengatasi kelemahan yang selama ini ada di
dalam negeri. Sebuah negara dalam katagori latecomer, dapat mengatasi dan
mengurangi potensi kerugian dengan fokus pada satu titik yang digunakan sebagai
langkah untuk mengejar ketertinggalan, megatasi kelemahan, dan juga mengurangi
kerugian negara tersebut.
Negara dengan kategori latecomer juga harus memiliki
komitmen dalam jangka panjang. Negara tersebut harus siap dan mampu dalam
menghadapi berbagai macam kesulitan yang datang dari dinamika lingkungan
internasional yang terkadang kurang bersahabat. Selain itu, disisi lain, negara
yang hadir sebagai latecomer jug aharus dapat mencapai skala ekonomi prioritas
dalam waktu singkat untuk mengatasi kerugian yang ditimbulkan selama periode
sebelumnya. Negara tersebut juga harus memiliki sebuah strategi yang dapat
digunakan untuk memanfaatkan berbagai peluang yang ada dan mengejar
ketertinggalan.[2]
[1] http://www.ippg.org.uk/effective_state/B7%20-%20TAltenburg%20-%20Managed%20latecomer.pdf. Diakses pada tanggal 22 November 2014.
[2] ibid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar