(haryoprasodjo@ymail.com)
Plato
memiliki banyak tulisan, diantaranya terdiri dari 35 dialog dan 13 surat, yang
mana dalam 35 dialog tersebut, Plato membaginya ke dalam tiga bagian utama,
yaitu Awal, Pertengahan, dan Akhir. Dimana dialog pertengahan dan terakhir
merefleksikan pembentukan filsafatnya. Beberapa judul dari dialog pertengahan
Plato yang terkenal antara lain Gorgias, Meno, Apology, Crito, Phaedo, Symposium,
Repiblic. Adapun beberapa judul tulisan dari dialog akhir Plato adalah Statesman, The Theaetus , Promenades, Sophist,
Philebus, Timaeus, The Laws. Lebih dari itu, tulisan-tulisan Plato tidak hanya
mengenai politik, namun juga mengenai berbagai macam aspek dalam kehidupan
manusia seperti, Metafisika, Filsafat moral, Pendidikan, Politik, dan Ekonomi.
Adapun beberapa bentuk pemikiran dari Plato adalah dalam hal Metafisika, Etika,
Pendidikan, dan Pemerintahan. Tulisan terkenal dari Plato adalah Republik yang terbagi
dalam 10 buku. Adapun pembagiannya sebagai berikut, buku I mengenai kehidupan
manusia, dasar dari keadilan dan moral. Buku II dan IV menjelaskan organisasi
negara, sistem pendidikan, masyarakat ideal, perencanaan tiga elemen dalam
dasar kehidupan ( keinginan, semangat, alasan ), karakteristik negara yang
ideal. Buku V – VII perencanaan negara yang ideal mengacu pada sistem yang
berlandaskan komunisme. Buku VIII dan IX membicarakan mengenai anarki dan
kekacauan saat individu dan negara sama-sama tersesat. Buku X bagian I berhubungan dengan filsafat seni dan
bagian II membicarakan kapasitas dari soul (soul). Mengenai metode pemikirannya,
Plato menggunakan metode filsafat deduktif, dengan metode analitik berbasiskan
ide untuk melihat fenomena. Saat berbicara tentang human nature Plato menjabarkannya kedalam tiga hal utama yaitu : keinginan, semangat, dan rasionalitas.Adapun
tentang Body politic menurut Plato: keinginan dalam menciptakan kelas, dimana
kelas tersebut dibagi ke dalam tiga kelas utama yaitu Semangat yang kuat dalam
militer, Pekerja yang bertindak berdasarkan pertimbangan, Pemimpin yang
bijaksana.
Teleologi
menurut Plato adalah objek dengan tujuan, yang mana dalam aplikasinya, Plato menggunakan
metode deduktif untuk melihat berbagai fenomena dan mengekspresikan
filsafatnya. Selain menggunakan Metode Deduktif, Plato juga menggunakan metode
analogi dalam filsafatnya. Pondasi Filsafat Teori Politik Plato, Berbasis pada
pemikiran Socrates yaitu kebijaksanaan/ kebaikan , sebagaimana Kebijaksanaan
adalah bagian dan dapat dicapai melalui ilmu
pengetahuan. Mengenai 4 elemen dalam diri manusia, Plato mengemukakannya dalam
hal akal, keebranian, kesederhanaan, dan keadilan. Sedangkan Raja adalah sebuah
navigator yang juga harus pandai akan seni dan dapat memimpin seluruh kelas
yang ada dalam masyarakat. Saat berbicara tentang teori mengenai ide, Plato
mengemukakan bahwa ilmu pengetahuan yang berbasiskan pada ide. Menurut Plato Ilmu
poengetahuan dapat dicapai dan memiliki dua karakteristik, yang pertama adalah
pasti dan kedua adalah sempurna (mutlak). Adapun sifat dasar dari karakteristik
teori Plato :
- Perbedaan antara Form or Idea
-
Knowledge and Appreance
- Bentuk akhir berupa fisik
- Actual wold can attain the ideal world
- Knowledge can replace opinion and is attainable
- The visible world is the shadow of the real world
- Apa yang terlihat bukanlah bentuk,
namun bentuk dari sebuah bentuk
Keadilan Menurut Plato
Keadilan
bukan sekedar ketaatan teradap hukum, namun keadilan berada jauh dalam jiwa setiap
manusia. Keadilan menurut Plato juga tidak lepas dari konsep moral, yaitu sesuatu
yang mengikat masyarakat secara bersama. Keadilan tidak hanya sebatas pada masalah
hak dan kewajiban namun lebih jauh dari pada hal itu, keadilan juga berhubungan
erat dengan etika sosial. Keadilan menurut Plato adalah saat seseorang
membatasi dirinya pada kerja dan tempat dalam hidup yang sesuai dengan kecaapannya,
yaitu bagaimana setiap orang dalam masyarakat melakukan apa yang harus
semestinya dilakukan (berperan sesuai posisi).
Dasar Dari Karakteristik Plato’s Nation
Adapun
dasar dari karakteristik negara menurut Plato adalah dimana keadilan adalah
nama lain dari kebajikan. Performance dari kewajiban sesuai dengan yang
dijalani oleh hak yang dimiliki. Dimana kontribusi individu dalam society sesuai
dengan kemampuan, kapasitas, dan kecakapan/ keahlian yang dimiliki oleh individu tersebut. Social
morality (moral sosial) menurut Plato adalah kewajiban setiap manusia, yang
mana bentuk sosial yang kuat akan mempengaruhi sistem sosial yang ada dalam
masyarakat tersebut. Menurut Plato, keadilan juga disebut sebagai “Mengerjakan
sesuatu yang pantas”. Plato merupakan tokoh pemikir yang paling lama dan
mungkin yang pertama yang mengemukakan pendapat mengenai “komunisme”, diaman
Plato memiliki pemikiran tentang meniadakan kepemilikan property dan hubungan
keluarga yang nantinya akan dikembalikan kepada dimensi komunitas (negara). Hal
tersebut sebagai upaya Palto dalam mengembalikan masyarakat pada struktur aslinya
yang tidak terikat oleh sesuatu apapun. Hal ini terkait dengan pertanyaan “apa
yang membuat manusia berkonflik?”, sumber konflik biasanya hadir dari perebutan
masalah property (hal ini juga akan saya tuliskan pada sub selanjutnya).
Perbedaan Komunis Plato dan Marx
Adapun
beberapa perbedaan karakteristik dari komunisme menurut Plato dan Marx adalah
sebagai berikut:
- -
Plato :
objeknya adalah politik sebagai solusi dari ekonomi untuk membenahi politik
- -
Marx :
objeknya adalah ekonomi sebagai solusi dari politik untuk membenahi ekonomi
- -
Plato :
penerapan kelas dalam dua, penguasa dan pekerja
- -
Marx :
penerapan kelas kepada seluruh masyarakat
- - Plato :
godaan diri manusia terhadap kepemilikan benda secara individu sedangkan Marx
munculnya manusia yang serakah karena kepemilikan barang pribadi
- - Plato: dengan kepemilikan wanita dan barang oleh
negara, maka penggunaan kekuatan politik tidak akan memiliki motif ekonomi,
dengan tidak mengikutsertakan aktifitas ekonomi, maka ekonomi tidak akan mempengaruhi politik
-
Dengan kepemilikan wanita oleh negara, maka menungkinkan
akan terdapat 1000 anak seribu ayah, satu ayah 1000 anak
-
Negara menjadi aktor yang mengatur
-
Memerdekakan individu dari kesengsaraan dan tekanan
dari masyarakat yang ditunggangi faktor-faktor yang menyimpang dan untuk
memberikan individu tempat berlindung (Nisbet, The Sosial Philosopher 9-10)
Menurut
Marx, pad ahakikatnya manusia tidak memilik apa-apa, maka tidak merasa memiliki
apa-apa. Saat manusia tidak mengetahui apa-apa maka tidak akan ada konflik yang
terjadi, karena pada dasarnya konflik terjadi karena adanya rasa memiliki
sesuatu oleh setiap individu.
Pemerintah Ideal dan Negara Ideal
Menurut Plato
Adapun
karakteristik negara ideal menurut Plato adalah dimana terdapat kelas umum
(memproduksi, pekerja), penjaga, pemerintah (penguasa) sesuai dengan kapasitas
dan kemampuan individu yang ada. Pemimpin yang memimpin masyarakat adalah yang
terbaik dari masyarakat tersebut dan mendapat pendidikan terbaik. Menurut Plato, negara tidak boleh dipimpin
oleh orang tanpa kapasitas karena hal tersebut akan menajdikan negara tersebut
lemah. Negara dipimpin oleh seseorang yang memahami prinsip kebajikan (virtue)
atau yang disebut sebagai Raja Filsuf (the philosopher king). Yang mana
pemimpin dengan kriterita tersebut, akan dengan mudah dapat mengidentifikasi
berbagai macam masalah sosial, mengatasi dan mencari solusi. Adanya pembagian
kerja dalam struktur masyarakat adalah sebagai konsekuensi dari perbedaan alami
dari bakat yang berbeda yang ada pada individu. Namun menurut Robert Nisbet apa yang
dikemukakan oleh Plato merupakan sebuah pemikiran dari Nihilisme Sosial
Posisi
Plato Dalam Teori Politik Barat
Plato
merupakan bapak dari filsafat, politik, dan idealisme dalam sastra. Tulisan-tulisannnya
dibetuk dari pengalaman hidup dan pemikirannya telah menghubungkan antara politik
dengan filsafat. Telah memberikan inspirasi dalam pandangan filsafat politik
anti materialistis, rekonstruksi teori politik, program politik radikal yang
muncul setelahnya
- Western Political
Thought (From Plato to Marx), Indhira Gandhi National Open University School of
Social Science
mantap pak, terimakasih ilmunya
BalasHapus