“Aku bersyukur dilahirkan di Indonesia, dimana senyum masih menjadi karakter, budaya masih apik terjaga, dan optimisme masih menyulut semangat. Aku berharap, anak-anakku kelak harus lebih bangga dariku dalam memandang dan memperjuangkan Indonesianya. Jaya Selalu Negeriku Indonesia, Jayalah Selama-lamanya”

”PERTAHANAN DAN KEAMANAN INTERNASIONAL”


Oleh: Haryo Prasodjo (haryoprasodjo@ymail.com)
 
Bagi kaum realis yang mendeskripsikan bahwa dunia internasional merupakan sebuah keadaan yang anarki, maka keamanan suatu negara dianggap sebagai sesuatu hal yang amat penting dan vital. Hal ini juga  tidak terlepas dari pandangan kaum realis yang menggaap power sebagai basis utama untuk mempertahankan kekuasaan dan kedaulatan sebuah negara. Bagi kaum realis, aktor tertinggi dalam keamanan adalah negara dan lebih cenderung mengartikan keamanan pada hal yang sifatnya tradisional yaitu perang dan damai. Kemanan dan perdamian diartikan sebagai situasi antara perang yang satu dengan perang berikutnya yang sifatnya lebih kepada negative peace . Sedangkan bagi kaum liberalis, keamanan sama pentingnya, namun tidak harus melalui akumulasi power. Kemanan dapat dicapai dengan adanya kerjasama baik melalui ekonomi, politik, maupun budaya. Setidaknya kemanann dapat dicapai dengan adanya komunikasi yang baik antar negara. Kaum liberal lebih percaya bahwa kemanan internasional dapat dibentuk dengan adanya kerjasama antar negara, baik dalam bidang ekonomi maupun dalam bidang politik dan budaya. Hal ini dikarenakan, dengan adanya kerjasama akan tercipta salin gpengertian diantara negara-negara tersebut. Persamaan persepsi baik dari realis maupun liberal adalah, tidak mengelakkan bahwa dalam membentuk sebuah keamanan ada yang dinamakan kerjasama. Perbedaannya adalah, realis lebih kepada hal yang sifatnya rasionalitas. Dimana negara dapat atau diperbolehkan  melakukan kerjasama meskipun terdapat  perbedaan-perbedaan yang ada, tidaklah lain untuk mencapai tujuan dari negara itu sendiri. Kerjasama dalam hal yang seperti ini dapat kita katakan sebagai akumulasi dari power tersebut.

2.      Buatlah suatu analisis mengenai isu-isu keamanan regional yang berkembang dewasa ini. Ambil salah satu kawasan sebagai contoh kasus! Mengapa hal tersebut terjadi? Apa dampaknya bagi keamanan internasional? Berikan bukti dan contoh kongkretnya!

Seiring dengan runtuhnya Uni Soviet dan berakhirnya perang dingin, yang menyisakan Amerika Serikat sebagai kekuatan bipolar dalam dunia internasional maka konsep tentang keamanan pun mengalami pergeseran dari yang tradisional dengan aktor negara menjadi sebuah kondisi keamanan kontemporer yang lebih komplek dan memiliki  banyak aktor selain negara. Globalisasi dan kemajuan pada tekhnologi informasi telah membuat batas negara menjadi semakin tidak tampak dan membuat seolah-olah kita hidup pada tempat yang sama. Hal yang demikian kemudian memuncuklan bentuk ancaman-ancaman baru yang mana sebuah negara saja tidak akan mampu menghadapinya. Seperti contoh kejahatan ataupun ancaman yang datang dari akrtor non state adalah pembajakan kapal oleh perompak, perdaganan manusia, imigran gelap, perdagangan senjata dan obat terlarang. Adapun ancaman yang datang dari state adaalah seperti ketegangan yang kerap terjadi disemanung Korea akibat Korea Utara yang melakukan uji coba peluru kendali dan selalu menjadi ancaman bagi Korea Selatan dan Jepang. Untuk membendung ancaman dan menangkal ancaman tersebut maka kerap sekali beberapa negara yang berada di suatu kawasan yang sama membentuk sebuah kerjasma regional. Seperti contoh keamanan regional Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN. Keamanan semacam ini terbentuk, karena adanya dorongan kepentingan dari masing-masing negara baik dari internal maupun eksternal, yang melihat perlunya sebuah bentuk kerjasama kawasan. Selain faktor tersebut, faktor seperti amity dan enmity sebuah negara turut menjadi pertinmbangan dibentuknya kerjasama regional. Hal ini tidak lepas dari adanya bentuk ancaman keamanan yang lebih komplek. Yang mana aktor dari ancaman tersebut bukan lagi dilakukan oleh negara melainkan dapat berupa individu maupun kelompok ataupun isu-isu yang terkait dengan lingkungan seperti kebakaran hutan ilegal loging dll. Adapun dampak bagi keamanan internasional adalah, kekuatan dunia tidak lagi didominasi oleh satu atau dua ngerara saja seperti saat perang dingin terjadi. Hal ini dikarenakan, bentuk kerjasama regional, merupakan sebuah bentuk distribution of power dari negara-negara. Seperti contoh kerjasma keamanan Asia Tenggara (Indonesia-Malaysia). Dari segi keamanan baik Indonesia dan Malaysia memiliki sejarah yang buruk dalam hubungan bernegara, dimana Indonesia pernah melakukan gerakan ganyang Malaysia di masa Soekarno. Selain itu, konflik perbatasan juga kerap kali terjadi antara kedua negara tersebut (sisi enmity). Disisi lain, kedua negara membutuhkan kerjasama baik dalam ekonomi, politik, maupun budaya. Karena kedekatan geografisnya dan juga banyaknya warga negara Indonesia yang tinggal untuk bekerja dan bersekolah di Malaysia. Ataupun untuk menghadapi ancaman seperti terorisme dan juga perdaganan obat terlarang (sisi amity).


3.      Bandingkan dan kontraskan situasi keamanan internasional masa Perang Dingin dan Pasca Perang Dingin? Adakah sesuatu yang menonjol yang membedakan situasi sekarang dengan situasi sebelumnya? Mengapa dan apa buktinya?

Pada masa Perang Dingin situasi keamanan internasional lebih diwarnai dengan keamanan yang sifatnya tradisoinal. Yaitu sebuah kecurigaan dan pertarungan ideologi, yang aktornya tidaklah lain negara itu sendiri. Selain itu, kajian kemanan internasional pada masa perang dingin lebih ditekankan pada perang dan damai. Yang mana menekankan pada, kapasitas dan kapabilitas kekuatan militer. Baik persenjataan, tekhnologi, maupun segi manusianya. Pada kondisi Pasca Perang Dingin seperti saat ini, kondisi dan situasi keamanan relatif tenang dan negara-negara dapat hidup relatif lebih damai. Meskipun demikian, dengan adanya stabilitas politik dan kemajuan ekonomi, negara-negara yang ada saat ini terus berusaha untuk memperkuat kapabilitas militernya, hal ini dapat kit aamati dari terus meningkatnya anggaran belanja militer dunia dari tahun ke tahun. Perbedaan yang menonjol antara situasi kemanan pada masa Perang Dingin dan Pasca Perang Dingin, terletak pada pergeseran dari keamanan yang tradisional menuju pada keamanan yang lebih kontemporer dan kompleks. Jika pada kemanan tradisional ancaman datang dari negara, maka pada keamanan kontemporer yang mana batas negara menjadi semakin tidak tampak seperti saat ini, ancaman dapat datang dari aktor yang bukan negara, seperti individu maupun kelompok. Hal ini dapat kita lihat dari meluasnya cakupan keamanan itu sendiri. Menurut Bary Buzan setidaknya dalam kemanan yang lebih kompleks terdapat tiga level analisis mengenai kemananan, yaitu kemanan individu, kemananan nasional, dna kemanan internasional. Dengan adanya globalisasi dan perkembangan tekhnologi arus informasi yang sedemikian cepatnya, kemanan tidak hanya menyerang secara fisik dan psikis namun juga dapat dilakukan melalui dunia maya atau yang disebut dengan cyber crime. Keamanan tidak lagi didefinisikan sebagai suatu serangan yang berbentuk kekerasan dan sifatnya merusak. Mealinkan juga dalam bentuk upaya-upaya pencegahan itu sendiri. Adapun bentuk keamanan yang berkembang setelah Perang Dingin adalah bentuk kerjasama pertahanan dan keamanan regional. Hal ini tidak lepas dari bentuk kemanan yang kompleks dimana ancaman tidak hanya datang dari negara. Seperti contoh, penyelundupan obat-obatan terlarang, perdagangan manusia, penyeluncupan imigran gelap, perdagangan senjata, pencucian uang dll. Untuk menghadapi kejahatan yang datangnya dari aktor yang lebih kecil dibaah negara, sebuah negara akan sulit menghadapinya. Maka dari hal tersebut, sebuah negara memerlukan kerjasama dengan negara lainnya untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya ancaman kemaanan bagi negara tersebut.
4.      Buatlah suatu analisis mengenai pembangunan persenjataan dunia (perlombaan senjata) pasca Perang Dingin. Menurut Saudara, mengapa hal itu terjadi? Adakah perbedaan trend dan karakternya dengan masa Perang Dingin? Kalau ya, apa saja perbedaan tersebut, apa buktinya? Apa dampaknya bagi keamanan internasional?

Perlombaan dalam pembangunan kapabilitas persenjataan masih saja terjadi paska Perang Dingin berakhir dikarenakan, meskipun negara-neraga tersebut hidup dalam iklim yang cendrung demokratis dan liberal, namun tetap masih didominasi oelh pemikiran realisme politik.  Yang mana meskipun negara-negara hidup dalam keadaan yang lebih damai, namun di sisi lain negara-negara tersebut berpendapat bahwa ancaman akan selalu ada. Baik ancaman tersebut datang dari dalam, ataupun ancaman yang datangnya dari luar negara tersebut. Adakah perbedaan trend dan karakternya dengan masa Perang Dingin? Terdapat berbedaan pembangunan sejata pada masa Perang Dingin dan Paska Perang Dingin. Adapun perbedaan perlombaan pembangunan kekuatan persenjataan saat Perang Dingin dan Pasca Perang Dingin adalah sebagai berikut. Dimana saat perang dingin perlombaan kekauatan senjata hanya didominasi oleh dua kekuatan besar, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet. Adapun perlombaan tersebut tidak terlepas dari perebutan kekuasaan dan pengaruh ideologi kedua kubu antara ideologi sosialis ala Soviet dan ideologi demokratis ala Amerika Serikat. Perlombaan pembangunan kekuatan persenjataan pada masa Perang Dingin lebih diwarnai dengan caounter attack yang dilakukan dua kubu tersebut meskipun pada akhirnya tidak pernah terjadi perang. Hal itu dilakuakn untuk menunjukkan seberapa jauh kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing kubu. Sedangkan perlombaan senjata pasca berakhirnya Perang Dingin lebih disebabkan adanya tujuan untuk mempertahankan diri dan melindungi negara dari ancaman serangan baik dalam maupun luar. Dan juga sebagai tujuan dari mempertahankan eksistensi, keamanan dan kepentingan nasional negar atersebut. Peningkatan pembangunan persenjataan ini juga didorong oleh adanya stabilitas politik dan juga perkembangan ekonomi suatu negara. Pembangunan persenjataan saat ini, tidak lagi dilakukan oleh dua kubu seprti pada saat Perang Dingin. Pada masa saat ini, setiap negara dapat melakukan pembangunan persenjataan sejauh negara tersebut memiliki kemampuan ekonomi yang memadai dan memiliki alasan yang kuat dan rasional untuk menambah persenjataannya. Sebagai buktinya adalah, terus menignkatnya anggaran belanja militer negara-negara di dunia seperti China, India, Rusia, Inggris, Jepang, Jerman, dll. Dampaknya bagi kemanan internasional adalah, karena kepemilikan dan peningkatan kapabilitas senjata tidak lagi hanya dilakukan oleh AS, maka terdapat negara-negara baru yang terus meningkatkan kapasitas kekuatan militernya. Dampak yang terjadi adalah, meskipun negara-negara hidup dalam situasi yang demkratis, namun tetap saja negara-negara tersebut terus merasakan adanya ancaman, rasa saling curiga atau distrust antar sesama negara di dunia tetap tinggi. Hal ini juga sejalan dengan gterus meningkatnya angaran belanja militer dunia.

5.      Buatlah suatu review kritis terhadap konsep security dilemma, apa sesunggunya yang menjadi inti dari konsep tersebut, apa pandangan Saudara terhadap relevansi konsep tersebut dengan dunia nyata sekarang ini?  
Scurity Dilemma erat hubungannya dengan pembangunan kekuatan militer yang kuat oleh suatu negara dengan tujuan mengangkal ancaman. Yang mana peningkatan kekuatan militer tersebut justru dianggap sebagai ancaman oleh pihak lain yang pada akhirnya juga turut meningkatkan kekuatan militernya. Pada kondisi dan situasi seperti ini, meskipun kekuatan militer terus meningkat justru menurunkan keamanan itu sendiri. Semakin sebuah negara merasa aman, justru menjadikan negara lain merasa tidak aman yang kemudian juga meningkatkan keamanannya. Scurity dilemma terkait erat dengan psikologi manusia itu sendiri, yang akan melakukan tindakan defensif jika sedang dalam kondisi yang dianggap mengancam keamanan jiwanya. Scurity dilemma tidak lain diseabkan oleh kegagalan dalam komunikasi yang menyebabkan kesalahpahaman kedua belah pihak. Konsep inti dari Scurity Dilemma sendiri adalah, dimana tindakan yang diambil oleh sebuah negara dengan tujuan meningkatkan keamanannya baik itu dengan meningkatkan jumlah kekuatan militer maupun dengan mmbentuk sebuah aliansi justru menyebabkan negara lain merespon dengan hal yang serupa sehingga meningkatkan ketegangan. Adapun paradoks dari pada scurity dilemma  adalah, apa pun yang negara lakukan untuk membuat dirinya lebih aman justru akan membuatnya dalam keadaan yang kurang aman. Hal ini karena tindakan sebuah negara,  akan membuat negara-negara lain lebih cenderung takut dan ingin meningkatkan kapasitasnya. Konsep Scurity Dilemma sendiri masih sangat relevan dalam melihat situasi keamanan sekarang ini, meskipun sebagian besar negara-negara di dunia hidup dalam iklim yang demokratis, namu di sisi lain masih terdapat rasa saling curiga dan ketidak percayaan antara negara satu dengan negara lainnya merupakan sumber ketakutan bagi negara itu sendiri. Adapun rasa kecurigaan dan ketidak amanan sebuah negara, biasanya datang dari persengketaan batas wilayah. Seperti contoh India-Pakistan, Indonesia-Malaysia, Konflik laut China Selatan, atau India-China. Meskipun terdapat komunikasi dan kerjasama dalam bidang ekonomi namun kecurigaan diantara negara-negara tersebut tetaplah ada. Hal ini dikarenakan sifat negara yang self help, dimana adanya upaya negara untuk menajga kebutuhan keamanannya terlepas dari meningkatnya ketidakamanan bagi negara lain. Hal yang seperti ini dikarenakan masing-masing negara berusaha untuk menafsirkan tindakannya sendiri sebagai upaya defensif dari hal-hal yang berpotensi mengancam negara tersebut.

6.       Buatlah suatu review kritis terhadap konsep diterrence. Apa sesungguhnya inti dari pemikiran diterrence itu? Apakah menurut Saudara konsep tersebut cukup rasional dan masuk akal untuk diterapkan dalam keadaan tertentu? Mengapa? Berilah argumen yang kuat untuk mendukung pendapat Saudara.
7.       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar