“Aku bersyukur dilahirkan di Indonesia, dimana senyum masih menjadi karakter, budaya masih apik terjaga, dan optimisme masih menyulut semangat. Aku berharap, anak-anakku kelak harus lebih bangga dariku dalam memandang dan memperjuangkan Indonesianya. Jaya Selalu Negeriku Indonesia, Jayalah Selama-lamanya”

Hubungan India-ASEAN Sebelum 1990



Oleh : Haryo Prasodjo
Hubungan antara India dengan negara-negara kawasan ASEAN bisa dikatakan bukanlah hubungan yang asing. Secara histori negara India dengan negara-negara ASEAN memiliki banyak kesamaan baik dari kultur, sosial, dan budayanya. Hal ini tidak telepas dari sejarah panjang hubungan masa lalu kebudayaan India dengan kerajaan-kerajaan yang ada di Asia Tenggara. Hubungan yang terjalin sejak ribuan tahun yang lalu yaitu melalui hubungan dagang yang kita kenal dengan jalur sutra. Dari masa prasejarah, India telah memiliki hubungan dengan Asia Barat, Roma, china, dan Asia Tenggara. India mengirim para pedagang dan misionaris ke berbagai daerah di beberapa kawasan Asia[1]. Hal tersebut dapat kita lihat dari barang-barang peninggalan sejarah baik yang berbentuk fisik maupun dalam hal kesenian budaya. Seperti contoh kesenian Ramayana serta penyebaran Hindu-Budha yang  banyak memberikan pengaruh pada kerajaan kerajaan yang ada di Asia Tenggara seperti Sriwijaya dan Majapahit[2].  Secara histori “ Indianisasi” adalah istilah umum yang digunakan untuk menamakan budaya India yang mempengaruhi Asia Tenggara, dimana ekspansi budaya di Asia tenggara dilakukan secara damai[3]. Salah satu faktor penting dalam penyebaran pengaruh budaya India di Asia Tenggara adalah kedekatan letak geografisnya serta kekayaan alam yang terdapat di Asia Tenggara yang menarik minat orang-orang India.

Ekspansi Eropa dan kolonialisasi pada masa penjajahan Inggris di India telah merubah keadaan alam serta hubungan India dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara[4]. Dibawah Pemerintahan Inggris, India digunakan untuk melindungi dan memajukan kepentingan Inggris di kawasan Samudra Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika. Sebagian besar imigran asal India diperkenalkan di Asia Tenggara dan Hongkong. Hingga saat ini mereka merupakan bagian penting dari masyarakat lokal terutama di Singapura dan Malaysia[5]. Pada masa kolonial, para imigran India dikirim ke negara-negara Asia Tenggara untuk bekerja di perkebunan milik kolonial, di mana mereka hidup sengsara. Beberapa warga India juga bermigrasi dan mendirikan usaha di industri tekstil, berdagang rempah-rempah dan ritel. Birokrasi kolonial dan militer telah menguasai sejumlah besar wilayah India. Pada koloni Inggris Melayu, Singapura dan Myanmar, warga India bekerja di perkebunan karet, kopi dan teh. Para imigran India di bawa oleh kolonial Inggris ke Singapura untuk dipekerjakan sebagai buruh kontrak, dan sebagian warga India yang berasal dari India selatan ditempatkan pada pekerjaan konstruksi. Tenaga kerja asal India menjadi tenaga kerja murah dan terampil yang juga ditempatkan di penggilingan padi dan perkebunan milik pemerintahan kolonial[6].
Hubungan dekat antara India dengan negara-negara ASEAN sudah ada sejak setelah kemerdekaannya. Pada malam kemerdekaan India, Perdana Menteri Jawaharlal Nehru ingin mewujudkan  mimpinya  dengan menghidupkan kembali peran India di kawasan Asia ketika, melalui  Asian Relations Conference pertama yang diselenggarakan di New Delhi. Nehru berbicara tentang kebangkitan Asia dan negara-negara yang sedang memiliki perkembangan seperti India, China dan Jepang.  Nehru menyebut kemuliaan hubungan masa lalu mereka dan menyatakan harapan kepada mereka untuk  berkontribusi dalam menempa tatanan dunia baru di mana eksploitasi kolonial akan tidak memiliki peran dan hubungan internasional akan didasarkan pada konsep kedaulatan dan kesetaraan semua bangsa, besar dan kecil[7].
Sekitar tahun 1950 India berusaha memperluas pengaruhnya di Asia Tenggara. Hal ini dibuktikan dengan dukungan India terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia dan terlibat dalam krisis yang melanda Indonesia ditahun 1960[8]. Selain itu dukungan subtantif India terhadap kemerdekaan Indonesia, turut mendorong hubungan keduanya semakin erat hingga diselenggarakannya Konfrensi Asia Afrika di tahun 1955 di Bandung, Indonesia[9]. Dalam Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955 India memainkan peran dalam mediasi dengan memberikan kontribusi untuk mengurangi ketegangan. Perdana Menteri India Jawahahral Nehru mengkritik keras aksi Belanda di Indonesia. Dalam konferensi tersebut pula, Nehru mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap aksi Belanda [10]. Asian Relations Conference pertama yang diselenggarakan di New Delhi pada tahun 1947, dan Konferensi Asia Afrika pertama di Bandung pada tahun 1955 mencoba untuk mendefinisikan hubungan post-kolonial antara negara-negara berkembang di wilayah ini. Dalam Konfrensi Asia Afrika di Bandung . Kedua Konferensi ini menandai tonggak penting dalam redefinisi hubungan India dengan Asia Tenggara[11].
Meskipun  hubungan ekonomi antara India dengan lima negara besar ASEAN sudah ada sejak tahun 1970 an, bukan berarti hubungan India ASEAN tidak mengalami pasang surut. Setelah menandatangani perjanjian persahabatan dengan Indonesia, Filipina, dan Myanmar, hubungan India-ASEAN sempat mengalami penurunan sekitar tahun 1970 dimana negara-negara ASEAN mendukung gerakan non blok dan India hanyut dalam pusaran Uni Soviet. India pernah dua kali menolak untuk menjadi terlibat dalam mitra dialog ASEAN yaitu pada tahun 1975 dan tahun 1980 [12]. Dibawah pengaruh Uni Soviet, pada bulan Juli 1980 India mengakui rezim Republik Rakyat Kampuchea yang berada di Vietnam. Selain itu India juga membangun hubungan politik dan militer yang kuat antara dengan Vietnam. Hal ini bertentangan dengan ASEAN yang mengutuk rezim tersebut dan berakibat pada memburuknya hubungan India-ASEAN[13]. Sedangkan pada tahun 1989 India juga menjalin hubungan dengan Indonesia dan Malaysia yang mana mereka juga tergabung dalam forum G-15 yang didirikan pada pertemuan tingkat tinggi Gerakan Non Blok pada bulan September 1989 di Beograd, Yugloslavia[14]. Namun setelah runtuhnya Uni Soviet serta krisis neraca pembayaran yang melanda India di tahun 1990 membuat India sadar akan pentingnya menjalin hubungan kerjasama dengan kawasan ASEAN. Maka setelah tahun 1990 an, India menjadi lebih aktif dalam setiap forum yang diadakan oleh ASEAN.


[1] Mishra, Patit Paban. Dalam “India-Southeast Asian Relations”. Teaching South Asia An Internet Journal of Pedagogy. Volume I, No. 1, Winter 2001, hal 105. Diakses melalui http://www.sdstate.edu/projectsouthasia/Resources/upload/India-Southeast-Asian-Relations-Mishra.pdf. Diakses pada tanggal 19 Juni 2013.
[2]Parameswaran, Prashant. Dalam “Strenghtening ASEAN-India Relations 21 Century “. Diakses melalui http://project2049.net/documents/strengthening_asean_india_relations_21st_century_parameswaran.pdf. Pada tanggal 14 Juni 2013.
[3] Ibid hal 106.
[4] Baru, Sanjaya.  Dalam “India and ASEAN: The Emeerging Economic Relationship Towards A Bay of Bengal Community”. 1 February, 2001 Indian Council For Research on International Economic Relations. Dikases melalui http://www.icrier.org/pdf/baru61.pdf. Pada tanggal 19  Juni 2013
[5] Stephen P. Collen, India: Emerging Power (New Delhi: Oxford university Press, 2002) hal: 229.
[6] Mishra, Patit Paban. India-Southeast Asian Relations. Teaching South Asia An Internet Journal of Pedagogy. Volume I, No. 1, Winter 2001. Opcit hal 110.
[7] Mehrotra, Lakhan. “India’s Look East Policy: Its Origin and Development”. Indian Foreign Affairs Journal Vol. 7, No. 1, January–March 2012, 75-85. Diakses melalui http://www.associationdiplomats.org/publications/ifaj/Vol7/7.1.pdf. Pada tanggal 19 Juni 2013.
[8] Anand, Mohit. “India-ASEAN Relations, Analaysing Regional Implication”. Diunduh melalui situs http://www.ipcs.org/pdf_file/issue/SR72-Final.pdf. Pada tanggal 13 Juni 2013.
[9] Lili, India’s Engagement With East Asia; A Chinese Perspective.Disampaikan pada Draft Paper Prapered For The 24 th Asia-Pasific Roundtable June 7-9 2010, Kuala Lumpur, Malaysia.  Diakses melalui http://www.isis.org.my/files//Li_Li.pdf. Diunduh pada tanggal 18 Juni 2013.
[10] Mishra, Patit Paban. India-Southeast Asian Relations. Teaching South Asia An Internet Journal of Pedagogy. Volume I, No. 1, Winter 2001,Opcit, hal 111.
[11] Baru, Sanjaya.  India and ASEAN: The Emeerging Economic Relationship Towards A Bay of Bengal Community. Opcit.
[12] Parameswaran, Prashant. “Strenghtening ASEAN-India Relations 21 Century Op.cit I hal sama.
[13] Anand, Mohit. “India-ASEAN Relations, Analaysing Regional Implication”.Op. Cit II.
[14] Mukul Asher, Rahul Sen, Sadhana Srivastava http://www.spp.nus.edu.sg/docs/wp/wp06.pdf ASEAN - India: Emerging Economic OPPORTUNITIES. Diakses pada tanggal 25 Juni 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar