Oleh : Haryo Prasodjo
Hubungan antara India
dengan negara-negara kawasan ASEAN bisa dikatakan bukanlah hubungan yang asing.
Secara histori negara India dengan negara-negara ASEAN memiliki banyak kesamaan
baik dari kultur, sosial, dan budayanya. Hal ini tidak telepas dari sejarah
panjang hubungan masa lalu kebudayaan India dengan kerajaan-kerajaan yang ada
di Asia Tenggara. Hubungan yang terjalin sejak ribuan tahun yang lalu yaitu
melalui hubungan dagang yang kita kenal dengan jalur sutra. Dari masa
prasejarah, India telah memiliki hubungan dengan Asia Barat, Roma, china, dan
Asia Tenggara. India mengirim para pedagang dan misionaris ke berbagai daerah
di beberapa kawasan Asia[1]. Hal
tersebut dapat kita lihat dari barang-barang peninggalan sejarah baik yang
berbentuk fisik maupun dalam hal kesenian budaya. Seperti contoh kesenian
Ramayana serta penyebaran Hindu-Budha yang
banyak memberikan pengaruh pada kerajaan kerajaan yang ada di Asia
Tenggara seperti Sriwijaya dan Majapahit[2]. Secara histori “ Indianisasi” adalah istilah umum yang digunakan untuk menamakan
budaya India yang mempengaruhi Asia Tenggara, dimana ekspansi budaya di Asia
tenggara dilakukan secara damai[3].
Salah satu faktor penting dalam penyebaran pengaruh budaya India di Asia
Tenggara adalah kedekatan letak geografisnya serta kekayaan alam yang terdapat di
Asia Tenggara yang menarik minat orang-orang India.
Ekspansi Eropa dan
kolonialisasi pada masa penjajahan Inggris di India telah merubah keadaan alam
serta hubungan India dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara[4].
Dibawah Pemerintahan Inggris, India digunakan untuk melindungi dan memajukan
kepentingan Inggris di kawasan Samudra Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika.
Sebagian besar imigran asal India diperkenalkan di Asia Tenggara dan Hongkong.
Hingga saat ini mereka merupakan bagian penting dari masyarakat lokal terutama
di Singapura dan Malaysia[5]. Pada masa
kolonial, para imigran India dikirim ke negara-negara Asia Tenggara untuk
bekerja di perkebunan milik kolonial, di mana mereka hidup sengsara. Beberapa
warga India juga bermigrasi dan mendirikan usaha di industri tekstil, berdagang
rempah-rempah dan ritel. Birokrasi kolonial dan militer telah menguasai
sejumlah besar wilayah India. Pada koloni Inggris Melayu, Singapura dan
Myanmar, warga India bekerja di perkebunan karet, kopi dan teh. Para imigran India
di bawa oleh kolonial Inggris ke Singapura untuk dipekerjakan sebagai buruh
kontrak, dan sebagian warga India yang berasal dari India selatan ditempatkan
pada pekerjaan konstruksi. Tenaga kerja asal India menjadi tenaga kerja murah
dan terampil yang juga ditempatkan di penggilingan padi dan perkebunan milik
pemerintahan kolonial[6].
Hubungan dekat antara India
dengan negara-negara ASEAN sudah ada sejak setelah kemerdekaannya. Pada malam
kemerdekaan India, Perdana Menteri Jawaharlal Nehru ingin mewujudkan mimpinya
dengan menghidupkan kembali peran India di kawasan Asia ketika, melalui Asian
Relations Conference pertama yang diselenggarakan di New Delhi. Nehru
berbicara tentang kebangkitan Asia dan negara-negara yang sedang memiliki
perkembangan seperti India, China dan Jepang.
Nehru menyebut kemuliaan hubungan masa lalu mereka dan menyatakan
harapan kepada mereka untuk
berkontribusi dalam menempa tatanan dunia baru di mana eksploitasi
kolonial akan tidak memiliki peran dan hubungan internasional akan didasarkan
pada konsep kedaulatan dan kesetaraan semua bangsa, besar dan kecil[7].
Sekitar tahun 1950
India berusaha memperluas pengaruhnya di Asia Tenggara. Hal ini dibuktikan
dengan dukungan India terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia dan terlibat
dalam krisis yang melanda Indonesia ditahun 1960[8].
Selain itu dukungan subtantif India terhadap kemerdekaan Indonesia, turut
mendorong hubungan keduanya semakin erat hingga diselenggarakannya Konfrensi
Asia Afrika di tahun 1955 di Bandung, Indonesia[9]. Dalam Konferensi
Asia Afrika pada tahun 1955 India memainkan peran dalam mediasi dengan
memberikan kontribusi untuk mengurangi ketegangan. Perdana Menteri India Jawahahral
Nehru mengkritik keras aksi Belanda di Indonesia. Dalam konferensi tersebut
pula, Nehru mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil tindakan tegas
terhadap aksi Belanda [10].
Asian Relations Conference pertama
yang diselenggarakan di New Delhi pada tahun 1947, dan Konferensi Asia Afrika
pertama di Bandung pada tahun 1955 mencoba untuk mendefinisikan hubungan
post-kolonial antara negara-negara berkembang di wilayah ini. Dalam Konfrensi
Asia Afrika di Bandung . Kedua Konferensi ini menandai tonggak penting dalam
redefinisi hubungan India dengan Asia Tenggara[11].
Meskipun hubungan ekonomi antara India dengan lima
negara besar ASEAN sudah ada sejak tahun 1970 an, bukan berarti hubungan India
ASEAN tidak mengalami pasang surut. Setelah menandatangani perjanjian
persahabatan dengan Indonesia, Filipina, dan
Myanmar, hubungan India-ASEAN sempat mengalami penurunan sekitar tahun 1970
dimana negara-negara ASEAN mendukung gerakan non blok dan India hanyut dalam
pusaran Uni Soviet. India pernah dua kali menolak untuk menjadi terlibat dalam
mitra dialog ASEAN yaitu pada tahun 1975 dan tahun 1980 [12].
Dibawah pengaruh Uni Soviet, pada bulan Juli 1980 India mengakui rezim
Republik Rakyat Kampuchea yang berada di Vietnam. Selain itu India juga
membangun hubungan politik dan militer yang kuat antara dengan Vietnam. Hal ini
bertentangan dengan ASEAN yang mengutuk rezim tersebut dan berakibat pada
memburuknya hubungan India-ASEAN[13]. Sedangkan pada tahun
1989 India juga menjalin hubungan dengan Indonesia dan Malaysia yang mana
mereka juga tergabung dalam forum G-15 yang didirikan pada pertemuan tingkat
tinggi Gerakan Non Blok pada bulan September 1989 di Beograd, Yugloslavia[14]. Namun setelah runtuhnya
Uni Soviet serta krisis neraca pembayaran yang melanda India di tahun 1990
membuat India sadar akan pentingnya menjalin hubungan kerjasama dengan kawasan
ASEAN. Maka setelah tahun 1990 an, India menjadi lebih aktif dalam setiap forum
yang diadakan oleh ASEAN.
[1] Mishra, Patit Paban. Dalam “India-Southeast Asian Relations”.
Teaching South Asia An Internet Journal of Pedagogy. Volume I, No.
1, Winter 2001, hal 105. Diakses melalui http://www.sdstate.edu/projectsouthasia/Resources/upload/India-Southeast-Asian-Relations-Mishra.pdf. Diakses pada tanggal 19 Juni
2013.
[2]Parameswaran, Prashant. Dalam “Strenghtening ASEAN-India Relations 21 Century “. Diakses melalui http://project2049.net/documents/strengthening_asean_india_relations_21st_century_parameswaran.pdf. Pada tanggal 14 Juni 2013.
[3] Ibid hal 106.
[4] Baru, Sanjaya. Dalam
“India and ASEAN: The
Emeerging Economic Relationship Towards A Bay of Bengal Community”. 1 February, 2001 Indian Council For Research on International Economic
Relations. Dikases melalui http://www.icrier.org/pdf/baru61.pdf. Pada tanggal
19 Juni 2013
[5] Stephen P. Collen, India:
Emerging Power (New Delhi: Oxford university Press, 2002) hal: 229.
[6] Mishra, Patit Paban.
India-Southeast Asian Relations. Teaching South Asia An Internet Journal of
Pedagogy. Volume I, No. 1, Winter 2001.
Opcit hal 110.
[7] Mehrotra, Lakhan. “India’s Look East Policy: Its Origin and Development”. Indian Foreign Affairs Journal Vol. 7, No. 1, January–March 2012, 75-85.
Diakses melalui http://www.associationdiplomats.org/publications/ifaj/Vol7/7.1.pdf. Pada tanggal 19 Juni 2013.
[8] Anand, Mohit. “India-ASEAN
Relations, Analaysing Regional Implication”. Diunduh melalui situs http://www.ipcs.org/pdf_file/issue/SR72-Final.pdf. Pada tanggal 13 Juni 2013.
[9] Lili, India’s Engagement With East Asia; A Chinese
Perspective.Disampaikan pada Draft Paper Prapered For The 24 th Asia-Pasific
Roundtable June 7-9 2010, Kuala Lumpur, Malaysia. Diakses melalui http://www.isis.org.my/files//Li_Li.pdf. Diunduh pada tanggal 18 Juni 2013.
[10] Mishra, Patit Paban.
India-Southeast Asian Relations. Teaching South Asia An Internet Journal of
Pedagogy. Volume I, No. 1, Winter 2001,Opcit, hal 111.
[11] Baru, Sanjaya. India and ASEAN: The Emeerging Economic Relationship Towards A Bay of
Bengal Community. Opcit.
[12] Parameswaran, Prashant. “Strenghtening ASEAN-India Relations 21 Century “Op.cit I hal sama.
[13] Anand, Mohit. “India-ASEAN
Relations, Analaysing Regional Implication”.Op. Cit II.
[14] Mukul Asher, Rahul Sen, Sadhana
Srivastava http://www.spp.nus.edu.sg/docs/wp/wp06.pdf ASEAN - India: Emerging Economic OPPORTUNITIES. Diakses
pada tanggal 25 Juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar