Oleh : Haryo Prasodjo
Kerjasama yang dibina
pada tahun 1990 an lebih kepada sebagai tujuan dari look east policy India yang mengisyaratkan bahwa India mulai
berangkat dari ketergantungan ekslusifnya yang tertutup menuju kepada kebijakan
ekonomi yang lebih terbuka menandai fase baru hubungan antara India-ASEAN.
Dengan melalui pendekatan multilateral serta terus aktif dan berpartisipasi
dalam berbagai forum yang diselenggarakan oleh ASEAN. Kebijakan look east policy India menjadi pilar
penting dalam menjalin hubungannya dengan ASEAN. Bersama dengan program liberalisasi
dan reformasi ekonomi, telah menjadi penting tidak hanya berkaitan dengan arus
perdagangan barang, tetapi juga dalam perdagangan jasa[1].
Dalam konteks India, ASEAN merupakan mitra
dagang yang amat penting. Hubungan dagang antara India dan ASEAN memiliki
wilayah yang spesifik, selain karena kedekatan geografisnya, hal tersebut juga
di dukung oleh jumlah populasi manusia dengan kekuatan ekonomi menengah keatas
yang besar di masing-masing negara. Pengintegrasian kawasan antara India dengan
ASEAN dengan kebijakan look east policy
merupakan sebuah langkah besar untuk memperkuat dinamika kawasan, khususnya
kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Setelah melakukan reformasi ekonominya,
hubungan diplomatik antara India dengan ASEAN berlahan mengalami peningkatan .
Pada awal 1990-an, India fokus pada pembaharuan politik serta peningkatan
hubungan dengan negara-negara pendiri ASEAN. Hal ini ditandai dengan dimulainya
bertukar kunjungan tingkat tinggi antara India dengan negara – negara ASEAN hal
ini ditandai dengan kunjungan Perdana Menteri India ke Indonesia, Thailand,
Viatnam, Singapura, dan Malaysia pada awal tahun 1990-an[2].
Diantara negara-negara ASEAN, Singapura dan Indonesia merupakan negara yang
paling antusias agar India dapat terlibat dalam kerjasama dengan ASEAN[3].
Kerjasama antara ASEAN dan India secara rersmi telah terjalin sejak tahun 1993,
Yang mana sebelumnya sejak 1992 India
menjadi mitra dialog sektoral ASEAN dalam hal pariwisata, perdagangan,
tekhnologi, dan ilmu pengetahuan. Kemudian hubungan tersebut berlanjut hingga
tahun 1995 yang kemudian India menjadi mitra dialog penuh ASEAN saat
diselengarakannya KTT ASEAN yang ke-5 di Bangkok, Thailand. Dan setahun
kemudian yaitu tepatnya 1996, India telah menjadi anggota di ASEAN Regional Forum (ARF) [4].
Hal ini menandakan betapa pentingnya peran kedua belah pihak baik ASEAN maupun
India dalam menuju kemajuan dalam kerjasama[5].
ASEAN
Regional Forum (ARF) sendiri merupakan forum utama
dialog keamanan di Asia. ASEAN Regional
Forum (ARF) didirikan pad atahun
1993 terdiri dari 27 negara yang terdiri dari 10 negara anggota ASEAN ( Brunei,
Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan
Vietnam) serta 10 negara mitra dialog ASEAN ( Australia, Kanada, China, Uni
Eropa, India, Jepang, New Zealand, Republic of Korea (ROK), Rusia, dan Amerika
Srikat) termasuk negara-negara pengamat ASEAN seperti Democratic People’s
Republic of Korea (DPRK), Pakistan, Papua New Guinea, Mongolia, Timor Leste,
Bangladesh, dan Sri Lanka[6].
Selain ARF India juga aktif dalam Post
Ministerial Confrences (PMC), dan juga 10+1, 10+10 serta perjanjian
persahabatan dan kerjasama Asia Tenggara ( TAC)[7].
Selain kerjasama dalam
forum ASEAN, India dan beberapa negara anggota ASEAN seperti Indonesia,
Singapura, Thailand, dan Malaysia juga terlibat dalam sebuah kerjasama yang
dinamakan Indian Ocean Rim-Associaton for regional (IOR-ARC)[8].
Yaitu sebuah organisasi internasional bagi negara-negara yang berada dikawasan
pesisir dan berbatasan dengan Samudra Hindia dan terdiri dari beberapa
organisasi regional seperti ASEAN, GCC, SAARC, SADCC[9].
IOR-ARC didirikan di Mauritius pada tahun 1995 dan resmi diluncurkan pada
tanggal 6-7 Maret tahun 1997 dengan 20 negara anggota yang fokus pada pemembangunan dan perluasan kerjasama yang saling menguntungkan
melalui konsensus berbasis, evolusi dan pendekatan non-intrusif[10]. Selain itu di tahun yang sama yaitu pada
tanggal 6 Juni 1997 sebuah kerjasama dari pengelompokan sub regional baru
dibentuk di kota Bangkok, Thailad. Kerjasama sub regional tersebut diberi nama Bay
of Bengal Initiative for Multi-Sectoral Technical and Economic Cooperation
(BIMSTEC). Yang mana
anggotanya terdiri dari India, Bangladesh, Myanmar, Srilanka, dan Thailand.
Kerjasama sub regional BIMSTEC memiliki beberapa sektor prioritas kerjasama
dalam bidang ekonomi, sosial, dan keamanan seperti perdagangan, transportasi,
komunikasi, energi, pariwisata, tekhnologi, perikanan, pertanian, kesehatan
masyarakat, pengentasan kemiskinan, pengelolaan lingkungan hidup, tangap
bencana, kebudayaan, melawan terorisme dan kejahatan transnasional[11].
Selain itu BIMSTEC juga menjadi jembatan antara kawasan Asia Tenggara dan Asia
Selatan.
Dan di tahun 2000
tepatnya pada tanggal 10 Nopember, India dengan beberapa negara anggota ASEAN
seperti Thailand, Myanmar, Kamboja, Laos, dan Vietnam membuat sebuah
kesepakatan kerjasama yang dinamakan Mekong
Gangga Cooperation (MGC) didirikan di Viantiane, Laos. Yang mana nama MGC
sendiri diambil dari nama sungai terbesar yang berada dikedua wilayah tersebut.
MGC memiliki misi sebagai kerjasama antara India dan negara-negara Mekong dan
menitik beratkan kerjasama dalam bidang pariwisata, kebudayaan, pendidikan,
serta transportasi dan beberapa program kemitraan dalam pembangunan yang
dinamis[12]. Meskipun
pada tahun 1997 Asia Selatan dilanda krisis, namun hubungan kemitraan antara
India dan ASEAN terus dapat berlanjut dengan adanya wacana pembentukan ASEAN India Free Trade Area (AIFTA).
Sejak tahun 2002 India telah memiliki pertemuan yang diselenggarakan tahunan
dengan ASEAN[13].
Pada tahun 2002 sebuah
kerjasama internasional kembali didirikan, kerjasama yang dinamakan Asean
Cooperation Dialogue (ACD) yang mana ide tersebut muncul pada saat konfrensi
partai politik internasioal pertama di Manila pada 17-20 September tahun 2000.
ACD sendiri berfungsi untuk mempromosikan kerjasama ASEAN pada tingkatan yang
lebih tinggi yaitu tingkat benua untuk mengintegrasikan kerjasama organisasi
regional yang terpisah seperti ASEAN, South
Asean Association for Regional Cooperation (SAARC) dan juga Gulf Cooperation Council (GCC).
Tujuannya adalah sebagai promosi saling ketergantungan negara anggota dengan
melakukan kerjasma, mengidentifikasi kekuatan umum asia serta memperluas
perdagangan dan pasar ekonomi Asia yang diharapkan dapat meningkatkan daya
tawar negara-negara Asia[14].
Kerjasama antara ASEAN
dan India muncul dari adanya kepentingan antara dua belah pihak untuk
memperluas hubungan kerjasama ekonomi mereka di kawasan Asia- Pasific. Selain
itu dengan adanya kebijakan look east
policy baik India maupun ASEAN memiliki visi dan misi yang sama yaitu
memperluas interaksi ke arah yang lebih luas diwilayah barat. Kerjasama yang
dilakukan India adalah merupakan upaya India untuk kembali mengintergrasikan
ekonomi wilayahnya dengan ekonomi dunia melalui beberapa kebijakan spesifik
dengan kembali menjalin kerjasama
bersama negara-negara kawasan Asia Tenggara untuk menuju penguatan sejarah.
India telah kembali memulai era baru dengan ASEAN yaitu Kerjasama ASEAN- India
lebih bersifat fungsional seperti dalam hal perdagangan, pendidikan dan
tekhnologi, sosial-budaya, pengembangan sumberdaya manusia, ilmu luar angkasa,
pertanian, energi, tekhnologi informasi, transportasi dan infrastruktur.
Dengan adanya potensi
ekonomi baik India maupun ASEAN menjadikan hubungan keduanya lebih erat dan
saling melengkapi. Kedua belah pihakpun menyetujui untuk melakukan kerjasama
yang lebih kompeherensif dengan melakukan perdagangan dan investasi yang lebih
mendalam. ASEAN dan India sepakat untuk menandatangani kerangka kerjasama untuk
membuka jalur perdagangan antara ASEAN-India melalui ASEAN-India Free Trade. Inisiasi ASEAN+1 yang
berlangsung pada bulan November 2002 merupakan titik balik dalam momentum
hubungan dagang ASEAN-India yang ditindak lanjuti dengan penandatanganan landmark dari kerjasama ekonomi
kompeherensif ASEAN-India pada tahun 2003 yang membentuk dasar-dasar dari FTA
yang termasuk barang, jasa, dan investasi. Dan selesai di tandatangani pada 13
Agustus 2009 dan efektif pada Januari 2010[15].
Dalam kerangka kerjasama ekonomi tersebut diletakkan pula dasar ekonomi yang
kuat dalam pembentukan Regional Trade and
Investment Area (RTIA)[16].
Kerjasama ASEAN-India
merupakan bentuk kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan bagi kedua belah
pihak. Selain itu kerjasama kawasan terebut juga merupakan sebagai bentuk
bagaimana kawasan ASEAN serta India menghadapi tantangan di era globalisasi
secara bersama-sama. Kerjasama yang dibangun antara India dan ASEAN merupakan
sebuah bentuk kerjasma regional yang memiliki implikasi amat strategis, dimana
keduanya dapat menjadi pasar kawasan terbesar setelah Eropa dan Amerika.
Diharapkan pengabungan antara dua kekuatan yang dimiliki oleh India maupun
Regional ASEAN dapat membendung kekuatan yang udah ada di dunia internasional.
Kebijakan baru India yang dikenal dengan “look
east policy” memberikan fase baru terhadap hubungan India-ASEAN. Hal ini
ditandai dengan penandatanganan AIFTA. Keterlibatan ekonomi India dengan Asia
Tenggara telah berkembang pesat sejak awal tahun 1990 an[17].
Perkembangan ekspor barang antara India dan ASEAN telah berkembang dari US $ 1,0 miliar pada
tahun 1991-1992 menjadi US $ 3,4 miliar ditahun 2001-2002. Begitupun sebaliknya
impor barang dari ASEAN ke India pun mengalami peningkatan tiga kali lipat dari US $ 1,3 miliar pada tahun
1992 menjadi sekitar US $ 4,0 miliar pada tahun 2001-02.
ASEAN menyumbang 8%
dari Impor India dari dunia pada 2001-2002[18].Dalam sumber lain disebutkan Perdagangan bilateral
memiliki diversifikasi dalam hal komposisi komoditas. Hal ini semakin menunjukkan
percepatan pertumbuhan dalam perdagangan ASEAN-India bertepatan dengan
timbulnya suatu periode ekspansi global yang kuat bagi ekonomi India dan ASEAN.
Kerjasama kawasan
membuka peluang baru guna pertumbuhan dan penyeimbang ekonomi. Hubungan yang
terjalin antara India dan ASEAN diharapkan akan meningkatkan pereknomian dareah
yang pada akhirnya akan menciptakan kondisi yang lebih baik melalui
terselenggaranya struktur pasar yang kompetitif dengan ukuran pasar yang lebih
besar. Pembangunan ekonomi perdaganan kawasan ASEAN-India terus mengalami
proses yang semakin besar, baik dalam hal pertukaran ekonomi maupun urusan
diplomatik lainnya. Diperkirakan dengan terntegrasinya ekonomi
India-ASEANakanmenjadi sebuah blok perdagangan bebas yang luar biasa. Hal ini
dapat ditandai dengan pangsa pasar yang brejumlah 1,5 miliar orang dengan
pengabungan GDP sebesar $1,2 triliun[19].
Kerjasama antara
India-ASEAN yang meliputi ekonomi, politik, social, dan budaya ditujukan
kedalam dimensi yang digunakan untuk mempromosikan dialog kerjasama yang
membantu kedua belah pihak baik ASEAN maupun India untuk mempertahankan jalur
pertumbuhan yang tinggi untuk tujuan memenuhi tujuan pembangunan baik ASEAN
maupun India. Terdapat cakupan yang luar biasa untuk memperluas kerjasama
ekonomi antar negara ditahun- tahun yang akan datang, terutama dalam bidang
kerjasama investasi yang melibatkan ekspor tekhnologi, konsultasi, serta
manajemen dan layanan perbankan. Pondasi demokratis India yang kuat, serta
potensi pasar yang memenuhi syarat secara tekhnis seperti tenaga kerja
terampil. Dan didukung oleh perekonomian Negara-negara ASEAN yang kuat
memberikan kesempatan bagi India untuk terlibat dalam kegiatan konstruktif
dengan Negara-negara ASEAN dalam persamaan visi yaitu membangun kawasan yang aman
serta progresif di Asia.
[1]Nambiar, Shankaran. “India’s Engagement
with ASEAN:Beyond Trade in Goods”, ISAS Working Paper. No 129-26 Agustus 2011. Notional University of
Sigapore, hal 2 . Dalam
http://www.isas.nus.edu.sg.pdf.
[2] Mishra, Patit Paban.
India-Southeast Asian Relations. Teaching South Asia An Internet Journal of
Pedagogy. Volume I, No. 1, Winter
2001,Opcit hal 112.
[3] Lili, India’s Engagement With East Asia; A Chinese
Perspective.Disampaikan pada Draft Paper Prapered For The 24 th Asia-Pasific
Roundtable June 7-9 2010, Kuala Lumpur, Malaysia. Opcit ,
hal 3.
[4] Shinoj, P. Dalam “ India- ASEAN Trade in Agriculture:
Retrospect and Prospect”. Diakses melalui http://www.ncap.res.in/upload_files/policy_brief/pb29.pdf. Pada tanggal 12 Juni 2013.
[5] Dalam “Trade Informatioan”. Diakses melalui http://www.indiaasean.org/index.php/trade-information. Pada tangal 12 Juni 2013.
[6] Dalam “ ASEAN Regional Forum: Background to the ASEAN
Regional Forum”. Diakses melalui http://www.dfat.gov.au/arf/. Pada tanggal 16 April 2013.
[7] Sinha, Tuli. Dalam “ India-ASEAN Free Trade Agreement: A
Survey of Literature”. Diakses melalui http://www.ipcs.org/pdf_file/issue/SR75-Tuli-Final.pdf. Pada tanggal 12 Juni 2013. Hal: 2.
[8] Mukul Asher, Rahul Sen, Sadhana
Srivastava Diakses melalui http://www.spp.nus.edu.sg/docs/wp/wp06.pdf. Dalam “ASEAN - India: Emerging Economic OPPORTUNITIES”.
Pada tanggal 25 Juni 2013. Opcit hal 8
[9] Dalam “ India Ocean Rim Association Background”. Diakses
melalui http://www.iorarc.org/about-us/background.aspx. Pada tanggal 26
Juni 2013.
[10] Dalam “Indian Ocean Rim Association for Regional
Cooperation (IOR-ARC)”. Diakses melalui http://www.dfa.gov.za/foreign/Multilateral/inter/iorarc.htm. Pada tanggal 26 Juni 2013.
[11] Dalam “Goverment of Nepal Ministry of Foreign Affairs:
BIMSTEC”. Diakses melalui http://www.mofa.gov.np/en/bimstec-170.html. Pada tanggal 27 Juni 2013.
[12] Sen M Azumdar, Ms Sayantani. Dalam “Mekong Gangga Cooperations A Brief Overview”. Diakses melalui http://www.globalindiafoundation.org/mkng-%20cooperation.pdf. Diunduh pada tanggal 27 Juni 2013.
[13] Dalam “ASEAN-India Progress and Prosperity: History”. Diakses
melalui http://www.aseanindia.com/about/history. Pada tanggal 12 Juni 2013.
[14] Dalam “ACD: ASEAN Cooperation Dialogue”. Diakses melalui
http://www.acddialogue.com/about/. Diakses pada tanggal 27 Juni 2013.
[15] Tangkilisan, Alex. Dalam “ASEAN-India Free Trade Area Part I: Introduction”. Diakses melalui http://www.aseanbriefing.com/news/2013/02/07/asean-india-free-trade-area-part-i-introduction.html. Pada tanggal 20 Juni 2013.
[16] Dalam
“Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) & India”. Dikases
melalui http://exim.indiamart.com/free-trade-agreement/asean-india.html. Pada tanggal 20 Juni 2013.
[17]Dalam
“Economic Research Institue for ASEAN and East Asia: ASEAN-India Connectivity
Myanmar Perspective”. Diakses melalui http://www.eria.org/CHAPTER_ASEAN-India_Connectivity_Myanmar_Perspective.pdf. Diakses pada tanggal 18 Juni 2013.
[18] Sen, Rahul. et al . Dalam “Asean India Economic Relations
Current Status And Future Prospect”. Di www.researchgate.net. Diakses pada tanggal 18 Juni 2013.
[19] Sinha, Tuli. Dalam “ India-ASEAN Free Trade Agreement: A
Survey of Literature. Opcit hal 3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar