“Aku bersyukur dilahirkan di Indonesia, dimana senyum masih menjadi karakter, budaya masih apik terjaga, dan optimisme masih menyulut semangat. Aku berharap, anak-anakku kelak harus lebih bangga dariku dalam memandang dan memperjuangkan Indonesianya. Jaya Selalu Negeriku Indonesia, Jayalah Selama-lamanya”

Sejarah Terbentuknya ASEAN-India Free Trade Agreement (AIFTA)



Oleh : Haryo Prasodjo
Pada tahun 2002, diadakan  ASEAN-India summit yang pertama kalinya di Kamboja. dalam pertemuan tersebut baik ASEAN maupun India telah sepakat mengenai pentingnya meningkatkan kerja sama ekonomi dan bekerja menuju ASEAN-India regional Trade dan Investment Area (RTIA) sebagai tujuan jangka panjang. Dan dalam rangka menjalin kemitraan ekonomi yang lebih dekat di abad 21 antara ASEAN dan India, keduanya sepakat untuk mengadopsi Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation[1]. Yang mana  tujuan dari framework agreement tersebut adalah untuk mengurangi hambatan dan memperdalam hubungan ekonomi diantara ASEAN-India dengan biaya yang lebih rendah, serta meningkatkan perdagangan intra-regional dan investasi.
Selain itu kerjasama tersebut juga berguna dalam meningkatkan efisiensi ekonomi dalam menciptakan pasar yang besar dengan skala kesempatan dan ekonomi yang lebih besar untuk membuka peluang usaha dari para pihak serta meningkatkan daya tarik para pihak terhadap modal dan kemampuan[2]. Perjanjian perdagangan bebas antara India dengan ASEAN menandai langkah besar dalam evolusi keterlibatan negara India dengan ekonomi global. Keterlibatannya dengan ASEAN menandai kebangkitan ekonomi India dari posisi sebelumnya  yang hanya terlibat dalam perdagangan bilateral dan perjanjian regional. Makan  pada tahun 2003 India menegaskan keterlibatannya dengan ASEAN, dan dengan tegas India menganut sistem perdagangan multilateral[3].

 Maka sebagai dasar peletakan Regional Trade and Invertent Area (RITA) kerangka kerjasama ASEAN-India yang tertuang dalam Asean-India Free Trade Agreement (AIFTA) ditanda tangani oleh para pemimpin negara pada tanggal 8 Oktober 2003 saat  ASEAN-India Summit di Bali, Indonesia[4]. Tujuan dari penandatanganan Asean India Free Trade Agreement (AIFTA) adalah menyediakan kerangka kelembagaan yang akan memungkinkan kerjasama ekonomi di masa yang akan datang. Seperti yang termaktub dalam  pasal 1 dari tujuan penandatanganan kerangka kerjasama AIFTA adalah sebagai berikut:
1.        Memperkuat dan meningkatkan kerjasama ekonomi, perdagangan, dan investasi antara ASEAN dan India.
2.         Meliberalisasikan secara progresif untuk meningkatkan perdagangan barang dan jasa serta menciptakan suatu iklim investasi yang transparan dan bebas.
3.        Mendapatkan daerah baru dan mengembangkan langkah-langkah yang tepat untuk lebih mendekatkan kerjasama ekonomi diantara para Pihak.
4.         Memfasilitasi integrasi ekonomi yang lebih efektif dengan negara-negara keanggotaan baru di ASEAN serta menjembatani kesenjangan pembangunan diantara semua Pihak.[5]

Pada tahun yang sama yaitu 2003 juga diadakan negosiasi mengenai kerjasama bilateral antara India dengan Singapura yang yaitu melalui rancangan negosiasi berupa Compeherensive Economic Cooperation Agreement Inida-Singapura (CECA) yang diluncurkan pada tanggal 27 Mei 2003 di New Delhi, India. Negosiasi CECA telah berhasil diselesaikan dan ditandatangani pada tanggal 29 Juni 2005, saat Perdana Menteri Lee Hsien Loong melakukan kunjungan kenegaraan ke India. Perjanjian ini merupakan perjanjian ekonomi bilateral secara kompeheransif Singapura dengan Asia Selatan yang pertama[6].
Negosiasi tarif untuk AIFTA telah dimulai dengan target yang agak ambisius, kesepakatan pada perdagangan barang dijadwalkan dapat selesai  pada bulan Juni 2005, sedangkan negosiasi dalam hal jasa yang akan segera dimulai setelah tercapainya persetujuan atas barang dijadwalkan selesai pada tahun 2007[7].  Selain hubungan yang berkenaan dengan bidang  ekonomi dan politik, dalam menunjukkan komitmen dan kepentingan bersama untuk menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas dan pembangunan di Asia Tenggara. Pada kesempatan yang sama pula, India menyetujui perjanjian persahabatan dan kerjasama di Asia Tenggara (TAC). ASEAN dan India juga menandatangani Deklarasi bersama untuk kerjasama dalam pemberantasan terorisme internasional, melambangkan inisiatif konkret untuk meningkatkan kerjasama dalam memerangi terorisme[8].
Sejak tanggal 5 Nopember 2002, saat KTT pertama antara ASEAN dan India yang diselenggarakan di Phnom Penh, kamboja. Para pemimpin ASEAN dan India menegaskan sebuah bentuk komitmen guna meningkatkan kerja sama dalam bentuk perdagangan dan investasi, pengembangan SDM, ilmu pengetahuan, dan tekhnologi, serta tekhnologi informasi dan people to people contacts. Komitmen kedua belah pihak tersebut kemudian  dikerangkai melalui penandatanganan ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared Prosperity and Plan of Action pada KTT ke-3 ASEAN-India berikutnya yang diselebggarakan di Vientiane, Laos tanggal 30 November 2004[9]. Pada bulan Maret sebelumnya di tahun 2004, ASEAN-India Trade Negosiation Committee (AI-TNC) didirikan untuk menegosiasikan pelaksanaan semua ketentuan dalam persetujuan kerangka kerja. AI-TNC telah bertemu sebanyak enam kali dengan yang terakhir pada bulan Oktober 2004 di Jakarta. ASEAN dan India sekarang bekerja pada penyediaan Rules of Origin (ROO) dan Operational Certification Procedures untuk ASEAN-India FTA[10].
Hubungan kerjasama ASEAN-India dibidang ekonomi dan perdagangan meningkat seiring dengan adanya upaya ke arah kerjasama antara ASEAN bersama Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC) untuk menuju kerjasama yang lebih luas lagi di kawasan Asia. Secara konkrit hubungan kerjasama tersebut terwujud dalam hubungan kemitraan ASEAN-India  dalam bingkai pertemuan tingkat tinggi ASEAN+1 (india). Ditahun 2006 India untuk pertama kalinya menghadiri KTT Asia Timur (EAS yaitu ASEAN + 6) yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia. Bersama dengan negara-negara ASEAN dan kekuatan-kekuatan regional termasuk China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru[11].
ASEAN dan India sepakat untuk memberikan prioritas tertinggi dalam pengembangan infrastruktur regional seperti pembangunan jalur kereta api, jalan raya, transportasi laut dan udara yang mana berfungsi sebagai konektivitas fisik dan memfasilitasi gerakan yang lebih besar dalam arus barang dan manusia. Selain infrastruktur ASEAN-India juga mempromosikan kerjasama dalam hal tekhnologi, pariwisata, serta pengembangan sumberdaya manusia[12]. Hal ini dikarenakan kerjasama fungsional ASEAN-India beragam dan mencakup kerjasama di berbagai sektor, seperti perdagangan, ilmu pengetahuan & teknologi, pertanian, lingkungan hidup, manusia pengembangan sumber daya, ilmu ruang, energi baru dan terbarukan, informasi dan teknologi komunikasi, telekomunikasi, transportasi dan infrastruktur, pariwisata dan budaya, serta kesehatan dan obat-obatan[13].
Perubahan pola besar dalam hubungan ASEAN-India terjadi saat ditandatanganinya ASEAN-India Trade in Goods Agreement yang merupakan bagian dari skema ASEAN-India Free Trade Agreement (AIFTA) meliputi barang, jasa, dan investasi pada tanggal 13 Agustus 2009 di Bangkok, Thailand dan berlaku mulai 1 Januari 2010[14]. Pembukaan kerjasama perdagangan bebas melalui AIFTA telah membuka jalan bagi penciptaan pasar bagi hampir 1,8 miliar orang dengan GDP gabungan sebesar US $ 2,8 triliun. Inisiatif ini, juga turut dikombinasikan dengan faktor-faktor global lainnya dan menyebabkan peningkatan yang cukup signifikan dalam perdagangan bilateral barang antara ASEAN dan India. Pada 2010, total perdagangan keduanya mencapai nilai US $ 55400000000, tumbuh sebesar 42 persen dari tahun sebelumnya. Investasi asing langsung dari India ke negara-negara anggota ASEAN juga naik dari US $ 811.000.000 di 2009 menjadi US $ 2,6 miliar pada tahun 2010[15].
Adapun dalam pemberlakuan AIFTA tersebut masih sebatas beberapa negara anggota ASEAN seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia. Namun dalam perekonomian baik India maupun ASEAN terus mengalami pertumbuhan, yang terus berlanjut pada pengintegrasian ekonomi yang merupakan sebuah kesempatan baik bagi India maupun ASEAN. Inisiatif terbaru dari perkembangan hubungan India- ASEAN, adalah melalui Master Plan ASEAN Connectivity (MPAC), yang mengacu pada fokus India sebagai mitra penting ASEAN. Dengan MPAC, ASEAN menempatkan penekanan eksplisit pada konektivitas dengan negara-negara di wilayah tersebut, seperti Cina, India dan negara lainnya anggota KTT Asia Timur. Sebuah proyek yang fokus pada pentingnya dan sumber daya terkait yang diperlukan dalam meningkatkan konektivitas regional untuk mendukung pembangunan ekonomi. Dengan memprioritaskan proyek-proyek kunci dan mengidentifikasi bentuk-bentuk alternatif pembiayaan untuk membantu mengatasi kebutuhan infrastruktur besar Asia[16].
Dalam konteks India-ASEAN kedua belah pihak ingin membangun sebuah konektivitas dari India ke Vietnam melalui Myanmar dan Laos. Mereka juga memperkuat partisipasi sektor swasta di India dalam proyek-proyek infrastruktur lintas batas ASEAN untuk lebih memperkuat kolaborasi meraka pada konektivitas dalam hubungan India-ASEAN[17]. ASEAN yang berkembang menjadi pasar terpadu, akan menawarkan peluang baru bagi ekspor dan investasi India, sementara itu reformasi ekonomi India juga akan meningkatkan peluang bisnis bagi investor ASEAN di India.


[1] Dalam “ ASEAN- India Free Trade Agreement”. Diakses melalui  http://wits.worldbank.org/GPTAD/PDF/archive/ASEAN-India.pdf. Pada tanggal 25 Juni 2013.
[2]Dalam “Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Between the Republic of India and the Association of Southeast Asian Nations” Diakses melalui : http://www.asean.org/images/2012/Economic/AFTA/joint_statement/Framework_Agreement_on_Comprehensive_Economic_Cooperation_Between_the_Republic_of_India_and_the_Association_of_Southeast_Asian_Nations.pdf. Pada tanggal 17 Juni 2013.
[3] Dhar, Biswajit. “ Strenghening ASEAN-India Economic Relations: The Necessary Step”. Dalam http://ris.org.in/images/RIS_images/pdf/20-2-20-sept-202012-20meeting/Biswajit%20Dhar.pdf. Diakses pada tanggal 25 Juni 2013.
[4] Dalam “ AIFTA Overview” Diakses melalui http://www.dti.gov.ph/uploads/DownloadableForms_BITR_AIFTA-Overview_28Oct10.pdf. Diakses pada tanggal 17 Juni 2013.
[5] Ibid.
[6] Dalam “Overview of India (CECA)”. Diakses melalui  http://www.fta.gov.sg/fta_ceca.asp. Pada tanggal 26 Juni 2013.
[7] Dhar, Biswajit. Dalam “ Strenghening ASEAN-India Economic Relations: The Necessary Step. Opcit hal: 2.
[8] Dalam “ ASEAN-India Relations”. Diakses melalui http://www.india-aseanbusinessfair.com/html/about-india.html. Pada tanggal 17 Juni 2013.
[9]Dalam “Kerjasama ASEAN dan Mitra Wicara/Kerjasama ASEAN”. Diakses melalui http://www.deplu.go.id/Documents/Kerjasama_ASEAN_dan_Mitra_Wicara/Kerjasama_ASEAN_dan_Mitra_Wicara.PDF. Diakses pada tanggal 17 Juni 2013.
[10] Dalam “Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) & India”. http://exim.indiamart.com/free-trade-agreement/asean-india.html. Diakses pada tanggal 20 Juni 2013. Opcit.
[11]  Sudo, Sueo. Dalam Significance of and Issues at the First East Asia Summit” . Diakses melalui http://www.ide.go.jp/English/Publish/Books/Yearbook/pdf/2006_04.pdf. hal 17. pada tangal 18 juni 2013.
[12] Mehrotra, Lakhan. Dalam “India’s Look East Policy: Its Origin and Development”. Indian Foreign Affairs Journal Vol. 7, No. 1, January–March 2012, 75-85 Opcit, hal 77.
[13] Dalam “ India-ASEAN Relations”. Diakses melalui Melalui http://mea.gov.in/Portal/ForeignRelation/India-ASEAN_Relations.pdf. Pada tanggal 20 Juni 2013.
[14] Dalam “Asean-India Forging Partnership for Economic Integration”. Diakses melalui http://www.ficci.com/spdocument/20186/India-ASEAN-Report-Exec-Summry.pdf. Pada tanggal 20 Juni 2013.
[15]Basu Das, Sanchita. Dalam “Time For Higer level ASEAN-India Relations”. Business Time Singapore. 27 Nopember 2012. Diakses melalui  http://www.iseas.edu.sg/documents/publication/sbd27nov12.pdf . Pada tanggal 25 Juni 2013.

[16] Dalam “45076-001: Master Plan on ASEAN Connectivity Implementation. Project Data Sheet (PDS): Details

http://www.adb.org/projects/45076-001/details. Diakses pada tanggal 25 Juni 2013.
[17] Basu Das, Sanchita. “Time For Higer level ASEAN-India Relations”. Business Time Singapore. 27 Nopember 2012. Opcit  hal 2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar