Oleh: Haryo Prasodjo (haryoprasodjo@ymail.com)
Globalisasi
telah mengubah arah dan dinamika perkembangan serta percepatan interaksi
negara-negara di dunia untuk lebih dapat memiliki kapasitas dalam persaingan
internasional. Globalisasi dapat diartikan dengan saling keterkaitan hubungan
antar negara, baik dari segi politik, sosial, ekonomi, maupun keamanan. Hal ini
tidak terlepas dari kemajuan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang komunikasi
dan interaksi. Globalisasi dapat menghilangkan batas dimensi ruang dan waktu
menjadi sesuatu yang bukan lagi dianggap sebagai masalah. Sehingga globalisasi
dapat memberikan dampak yang saling terhubung antara satu negara dengan negara
lainnya, dimana kejadian yang terjadi pada suatu wilayah,dapat memberikan
dampak terhadap wlayah lainnya. Globalisasi memberikan banyak pilihan kemudahan
kepada setiap negara yang ada di dunia, yaitu kemudahan akses untuk
berkompetisi dan semakin terbukanya arus informasi. Namun di sisi lain,
globalisasi juga memberikan dampak yang negatif bagi beberapa negara lemah yang
tidak mampu bersaing dan berkompetisi dalam arus globalisasi. Sehingga
globalisasi dapat menjadi bumerang bagi negara-negara yang tidak cukup kuat
untuk berkompetisi. Dalam globalisasi sendiri, sebuah negara akan dihadapkan
pada beberapa tantangan yang diantaranya adalah ekonomi, keamanan, sosial, dan
politik.
Dalam
point pertama ini saya akan berbicara mengenai tantangan politik luar negeri
Indonesia, terkait dengan masalah ekonomi. Indonesia merupakan salah satu
negara yang memiliki banyak potensi untuk berkembang dan modal yang kuat untuk
berkompetisi di era globalisasi seperti saat ini. Mulai dari sumber daya alam
hingga sumber daya manusia yang terlatih dengan tingkat penghasilan perkapita
yang relatif cenderung stabil. Hal seperti ini tentu merupakan modal awal untuk
dapat bersaing dalam dimensi internasional. Namun hal yang demikian tentu
membutuhkan arah dan tujuan yang jelas, agar nantinya apa yang akan
diimplementasikan tidak menjadi suatu hal yang sia-sia dan hilang ditengah
jalan. Dengan mengambil dan menjalankan politik bebeas aktifnya serta kebijakan
good neigbour policy, Indonesia sudah
cukup baik memposisikan dirinya dalam dunia internasional. Setidaknya Indonesia
sudah mampu berdampingan dengan negara-negara besar dalam beberapa forum dan
organisasi internasional. Politik luar negeri Indonesia diarahkan dan diprioritaskan
untuk mempererat hubungan kerjasama baik dalam bidang ekonomi, politik, maupun
keamanan guna mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain itu
dukungan-dukungan negara sahabat juga diperlukan bagi Indonesia untuk
memulihkan berbagai macam krisis kepercayaan dari dunia internasional khsusunya
yang terkait dengna masalah-masalah yang multidimensional seperti kemiskinan
dan isu keamanan. Maka dari itu masih sangat relevan jika pada pemerintahan
SBY, Indonesia mengambil kebijakan luar negerinya yang mengacu pada all direction foreign policy. Selain keluar
Indonesia membutuhkan pembangunan yang berorientasikan ke dalam negeri. Pemerintah
harus dapat membangun dan memanfaatkan sumber daya yang ada dalam negeri
sebagai modal utama untuk menghadapi tantangan dan persaingan global. Membangun
basis sumber daya manusia dan petahanan ekonomi yang kuat agar dapat memiliki
daya saing di dunia internasional. Hal yang seperti ini perlu dipersiapkan agar
kedepannya, kita tidak hanya menjadi penonton dalam persaingan global yang
terjadi saat ini. Indonesia harus dapat berperan aktif, yang juga memiliki
pengaruh dalam hubungan mulitilateral yang ada saat ini. Dengan jumlah penduduk
yang banyak dan pertumbuhan ekonomi yang stabil, sudah waktunya bagi Indonesia
untuk dapat menjadi tuan dirumah sendiri dengan tidak mengandalkan
barang-barang impor.
Selain
dalam bidang ekonomi, tantangan selanjutnya datang dari masalah yang berkaitan
dengan keamanan. Politik luar negeri Indonesia juga diupayakan untuk dapat
mengambil posisi penting sebagai aktor perdamaian. Beberapa dekade ini,
Indonesia sudah cukup mengambil peran khsuusnya dalam pengiriman pasukan perdamaian
Garuda sebagai pasukan keamanan PBB ke beberapa kawasan negara rawan konflik.
Hal tersebut saja belum cukup, karena kebijakan keamanan yang diimplementasikan
keluar sejatinya juga harus memiliki dampak pada sektor keamanan dalam negeri.
Dalam hal ini keamanan tidak hanya dimaknai dengan hal-hal yang berkenaan
dengan ancaman teror ataupun perang. Lebih luas lagi, keamanan juga harus
mencakup masalah keamanan pangan dan lingkungan. Dalam globalisasi, ancaman
tidak hanya datang dari hal yang sifatnya militer, bahkan tanpa keamanan pangan
dan lingkungan maka sebuah negara dapat
menjadi negara yang tidak aman. Misalkan saja terjadi polusi baik air maupun
udara, ataupun terjadi kelaparan akibat kurangnya sumbar pangan yang dikonsumsi.
Hal-hal yang sepertinya kita anggap sepele justur dapat memberikan efek yang
besar bagi keamanan nasional. Pencemaran lingkungan dapat berpengaruh pada
keamanan pangan. Dan hingga saat ini, pemerintah Indonesa belum serius
menanggapi beberapa kebijakan luar negeri yang pro terhadap isu pangan dan
lingkungan dalam negeri.
Tantangan
selanjutnya adalah dalam bidang sosial dan politik, yang mana dalam globalisasi
sebuah kebijakan suatu negara dapat berimbas pada negara lainnya. Dalam hal
ini, lagi-lagi pemerintah Indonesia dituntut untuk lebih jeli dalam melihat
peluang internasional baik dalam hal kerjasama yang bersifat regional,
internasional, bilateral, maupun multilateral. Kebijakan luar negeri Indonesia
harus diformulasikan untuk dapat membawa kepentingan nasional Indonesia sejalan
dengan agenda politik Indonesia yang bebas dan aktif. Dalam beberapa forum,
lagi-lagi Indonesia dituntut untuk tidak hanya sekedar menjadi anggota
melainkan harus dapat mengambil peran dalam berbagai forum internasional. Dalam
forum regional, sebagai negara tertua dan terbesar, Indonesia sudah dapat
memainkan perannya secara baik, meskipun dampak tersebut belum dapat dirasakan
hingga lapisan masyarakat paling bawah.
Setidaknya ketiga hal tersebut harus menjadi acuan bagi impleentasi
politik luar negeri indonesia untuk mengahadapi berbagai macam tantangan dalam
arus globalisasi. Dimana politik luar negeri Indonesia dituntut untuk dapat
selaras dengan perkembangan dinamika internasional yang terjadi saat ini.
Untuk
itu guna menghadapi tantangan dan persaingan global, Pemerintah Indonesia harus dapat lebih rinci dalam menafsirkan
kembali gagasan serta implementasi politik luar negeri Indonesia yang Bebas
Aktif. Tidak hanya berhenti di situ, gagasan dan ide yang sudah ada harus
ditopang dan didukung dengan berbegai implementasi penunjang, baik kebijakan
untuk membangun Indonesia dari luar, maupun dari dalam. Karena seperti yang
kita ketahui, politik luar negeri suatu negara merupakan cerminan politik dalam
negerinya. Harus ada keseriusan dari pemerintah Indonesia untuk membangun
kekuatan Indonesia kedalam dan keluar. Hal ini dapat melalui pembuatan
kebijakan yang sifatnya lebih pada keberlanjutan. Dan langkah pertama yang
harus diambil oleh pemrintah Indonesia yang baru adalah, kembali mengkaji dan
mengambil langkah dan arah kebijakan yang relevan bagi Indonesia untuk dapat
mengarungi dan menghadapi arus globalisasi saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar