Oleh: Haryo Prasodjo (haryoprasodjo@ymail.com/ IG: @kanjengharyo)
Kerangka dasar suatu perekonomian terdiri
dari beberapa kegiatan pokok, yangmana kegiatan pokok tersebut antara lain
adalah Kegiatan Produksi, Kegiatan Distribusi, Kegiatan Pertukaran, dan Kegiatan
Konsumsi. Produksi & konsumsi dimulai dari aktifitas keluarga. Berkembang
menjadi pertukaran antar individu & negara. Erat hubungannnya dengan
kemajuan komunikasi. Kegiatan ekonomi pokok tsb melibatkan pihak-pihak seperti
(produsen, konsumen, pedagang, pemerintah, dll)
Adapun yang menjadi penggerak dari kegiatan
ekonomi adalah adanya kebutuhan. Sebagaimana kebutuhan dapat diartikan sebagai
sebuah tujuan sekaligus motivasi dari kegiatan berproduksi, konsumsi, dan
tukar-menukar akan kebutuhan antar manusia (dalam sebuah kelompok). Adapun
kebutuhan manusia timbul dari: 1. Dorongan biologis
untuk hidup (makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal), 2. Peradaban
dan kebudayaan (rumah modern, pendidikan tinggi, makanan yang lezat, pakaian
yang modis, dll), 3. Kebutuhan khas (kaca
mata, pernikahan berdasarkan adat, aqikah, qurban, dll)
Dalam perekonomian, kegiatan produksi akan
menentukan kegiatan konsumsi (hukum penawaran) begitu juga sebaliknya, kegiatan
konsumsi juga akan menentukan kegiatan produksi (hukum permintaan). Kemampuan
dalam menggerakkan kegiatan produksi, konsumsi, dan tukar-menukar terbatas pada
ketersediaan sumber-sumber ekonomi yang digolongkan menjadi:
1. Sumber daya manusia (fisik, mental, ketrampilan, keahlian, dll)
1. Sumber daya manusia (fisik, mental, ketrampilan, keahlian, dll)
2. Masalah dasar
ekonomi
3. Sumber daya alam (air, udara, mineral, dll)
3. Sumber daya alam (air, udara, mineral, dll)
Adapun masalah pokok dalam perekonomian
adalah, bagaimana menggunakan sumber-sumber ekonomi yang terbatas jumlahnya
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebaik-baiknya. Setiap masyarakat harus
menghadapi & memecahkan masalah-masalah pokok dalam ekonomi yaitu, WHAT,
apa yang harus diproduksikan dan dalam jumlah berapa. HOW, bagaimana
sumber-sumber ekonomi (faktor produksi) yang tersedia dipergunakan untuk memproduksi
barang/jasa. FOR WHOM, bagaimana barang/jasa didistribusikan bagi kesejahteraan
masyarakat. HOW FAST, seberapa cepat perekonomian akan tumbuh. Adapun komponen
yang terdapat dalam sistem ekonomi diantaranya adalah: Kepemilikan sumber daya,
Pelaku ekonomi, Proses/ mekanisme kerja, Tujuan kesejahteraan masyarakat.
Kondisi
Awal Ekonomi Indonesia
Setelah kemerdekaan Indonesia dari
kependudukan Jepang yaitu saat dibacakannya proklamasi kemerdekaan tahun 1945,
Indonesia sebagai negara yang baru merdeka belum memiliki sistem ekonomi.
Sistem ekonomi yang ada saat itu, merupakan sebuah sistem ekonomi yang
merupakan warisan Belanda. Oleh karena itu, para aktor intelektuan dari pendiri
republik ini membangun pondasi dasar ekonomi Indonesia yang mana pondasi
tersebut terdiri dari dasar pemikiran, lembaga keuangan, serta mata uang yang
digunakan.
Berbagai
Macam Definisi Mengenai Sistem Ekonomi
Sebelum kita masuk pada bagaimana kondisi
ekonomi Indonesia setelah kemerdekaan, kita lihat terlebih dahulu beberapa
definisi maupun pengertian terkait dengan apa yang dimaksud dengan sistem
ekonomi dari berbagai pakar. Dumairi (1996) mendefinisikan sistem ekonomi
sebagai sebuah entitas yang tersusun dari elemen-elemen yang saling beriteraksi
sehingga sampai batas tertentu membentuk jaringan kerja yang konsisten dalam
kehidupan ekonomi. Sistem ekonomi juga dapat diartikan sebagai suatu sistem
yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat
kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Sitem ekonomi dibentuk sebagai
pedoman bagi setiap elemen dalam beriteraksi dalam kehidupan ekonomi,
sebagaimana sistem ekonomi merupakan sebuah pedoman bagi masyarakat atau negara
mengenai bagaimana kegiatan ekonomi diselenggarakan. Terdapat empat elemen sistem ekonomi, yaitu.
o sumber faktor
produksi,
o prilaku pengambil
keputusan
o proses pengambil
keputusan
o lembaga yang ada di
dalamnya
Pada dasarnya sistem ekonomi yang diadopsi
oleh sebuah negara memiliki fungsi untuk berusaha
menyelesaikan masalah-masalah ekonomi yang ada, baik dari segi produksi,
distribusi, maupun konsumsi. Namun yang lebih utama adalah bagaimana sistem
ekonomi yang ada, dapat mengatur sumber daya yang ada dengan jumlah terbatas,
untuk keinginan dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Masalah ekonomi
biaanya merupakan sebuah masalah yang terdapat pada transformasi atau
pengolahan alat/ sumber pemenuh pemuas kebutuhan, yang berupa faktor-faktor
produksi seperti tenaga kerja, modal, sumberdaya alam, dan keterampilan. Sistem
ekonomi senduru terdiri dari: 1)Manusia sebagai subjek. 2) Barang ekonomi
(sumber/ faktor produksi) sebagai objek.3) Perangkat kelembagaan yang mengatur
dan saling mempengaruhi (memiliki fungsi koordinasi dalam proses pengambilan
keputusan). 4) adapun cara kerja sistem ekonomi melalui: mekanisme hubungan,
hukum, aturan, kaidah, dan norma yang berlaku pada masyarakat.
Perlunya
Sistem Ekonomi bagi Indonesia
Sistem ekonomi bersifat normatif dan
digunakan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan ekonomi yang sejalan
dengan ideologi masyarakat (Sahdr, 2008). Pengembangan sistem ekonomi Indonesia
sendiri dapat diartikan sebagai sebuah sistem ekonomi yang berpijak pada nilai
kehidupan berbangsa dengan asas kekeluargaan. Pada Pasal 33 ayat 1 UUD 1945
disebutkan bahwa “perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan”. Sistem ekonomi di Indonesia merupaan sebuah kebutuhan akan
tatanan baru yang dijadikan sebagai pijakan untuk menyelenggaakan kehidupan
ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia yang tujuannya adalah
kesejahteraan bersama. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem yang lebih
holistik dan memiliki kekuatan untuk mengikat seluruh penyelenggara negara di
masa depan. Tujuan utama dari sistem ekonomi Indonesia adalah untuk menjalankan
sistem perkonomian nasional (untuk mencapai tujuan). Sebagaimana dalam sistem
ekonomi nasional terdapat kegiatan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi. Hal
tersebut erat kaitannya dengan, Sumber apa yang dimiliki? Bagaimana melakukan kegiatan
produksi? Bagaimana mendistribusikannya?. Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia
mendefinisikan beberapa elemen penting yang menjadi pilar sistem ekonomi
Indonesia, diantaranya adalah a)Kelembagaan ekonomi. b)Perangkat kebijakan.
c)Pola pemanfaatan sumber daya. d)Distribusi pendapatan. e)Proses pegambilan
keputusan. f) dan yang terakhir adalah Sistem insentif
Berbagai
Macam Bentuk Sistem Ekonomi
Setidaknya
terdapat tiga bentuk dari sistem ekonomi di dunia, yang mana setiap sistem
merupakan sebuah cerminan dari suatu ideologi. Seperti contoh Sistem ekonomi
libaralis kapitalis, sistem ekonomi sosialis komunistik, dan sistem ekonomi
campuran. Dimana masing-masing sistem ekonomi tersebut memiliki perspektif yang
berbeda mengenai penyelenggaraan kegiatan ekonomi. Pertama, sistem liberalis kapitalis, yang menyandarkan sepenuhnya
pada mekanisme pasar,prinsip Laissez Faire dan meyakini kemampuan (the invisible hand). Kedua, Sistem ekonomi sosialis
komunistik yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut, dimana sumber daya produksi
dikuasai negara. Terdapat penekanan pada kebersamaan masyarakat dalam memajukan
ekonomi. Kebutuhan akan suatu barang atau jasa, hanya akan diberikan
berdasarkan kebutuhan. Prinsip dari sistem sosialis adalah keadilan, setiap
orang akan menerima imbalan yang sama, oleh karena itu kelemahan dari sistem
ini adalah tidak adanya kompetisi yang berdampak pada pengembangan dan inovasi
dikarenakan dalam kegiatan ekonomi campur tangan negara sangat tinggi. Ketiga,
Sistem Ekonomi Campuran, yaitu sistem ekonomi yang
merupakan campuran antara liberal kapitalis dengan sosialis komunistik.
Pemikiran
Sistem Ekonomi Indonesia
Pemikiran
sistem ekonomi Indonesia yang pertama
adalah dari pemikiran Wilopo. Menurut pandangan Wilopo, perekonomian nasional
(Indonesia) seharusnya disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan. Segala keputusan di tangan pengusaha dan seluruh kehidupan dan
pekerjaan si pekerja tergantung majikan. Dalam perekonomian nasional, yangmana
semua pesertanya (aktor kegiatan perekonomian) dengan bebas diberlakukan asas
kepada semua orang sesuai dengan sifat, bakat, dan kemampuannya untuk ikut
serta dalam pembangunan sumber-sumber kemakmuran negaranya. Landasan dari
sistem ekonomi tersebut merupakan tanggungjawab bersama yang ditujukan untuk
mencapai usaha bersama yang akan menjamin kemajuan setiap peserta.
Pemikiran sistem ekonomi Indonesia
selanjutnya yang kedua adalah
pemikiran Widjojo, yang mana pemikirannya fokus pada proses bekerjanya kegiatan
ekonomi, bukan pada bentuk usaha. Bagi Widjojo, sistem ekonomi Indonesia
seharusnya didasarkan kepada usaha bersama seluruh masyarakat dengan tujuan
meningkatkan taraf hidup masyarakat (pendapatan perkapita) dan pembagian yang
merata daripada apa yang diperoleh dari usaha bersama itu (pembagian pendapatan
yang merata), dengan negara memainkan peranan aktif dalam memimpin dan
melaksanakan pembangunan ekonomi.
Pemikiran yang ketiga adalah pemikiran
sistem ekonomi Indonesia dari Emil Salim yaitu sebuah sistem ekonomi yang
berlandaskan pada Pancasila. Yang kemudian dikembangkan oleh Mubyarto. Adapun
ciri-ciri dari sistem ekonomi yang berlandaskan pada Pancasila adalah sebagai
berikut: 1)Peranan negara dan apraturnya adalah bagian yang sangat penting.
2)Hubungan kerja yang terbangun hendaknya didasarkan atas asas kebersamaan dan
kekeluargaan. 3)Masyarakat sebagai peranan sentral dalam kegiatan ekonomi
Pancasila, oleh karena itu diharapkan adanya peran aktif masyarakat dalam
kegiatan ekonomi. 4) Dalam sistem ekonomi Pancasila, negara menguasai bumi,
air, dan kekayaan alam yang terkanding didalamnya untuk kemakmuran rakyat. 5)Sistem ekonomi
Pancasila tidak bebas nilai, dalam artian nilai-nilai yang ada pada ekonomi
Pancasila merupakan nilai-nilai yang terdapat pada lima butir Pancasila.
Dan pemikiran ekonomi yang keempat adalah
pemikiran ekonomi dari Sri-Edi Swasno. Pemikiran sistem ekonomi Indonesia yang
Sri Edi tidak jauh berbeda dengan sistem ekonomi dari Emil Salim, yang mana
sistem ekonomi menurut Sri Edi juga menitik beratkan pada sistem ekonomi
Pancasila yang berorientasi pada nilai-nilai Pancasila. Sebagaimana Pancasila,
maka dalam sistem ekonomi tersebut, keadilan meupakan hal utama yang harus ada
dan didahulukan.
Pemikiran sistem ekonomi yang kelima dan
merupakan yang terakhir adalah sistem pemikiran ekonomi Indonesia menurut
Mubyarto. Landasan pertama dalam pemikiran Mubyarto adalah roda perekonomian di
Indonesia harus digerakkan oleh rangsangan dari tiga aspek utama, yaitu
ekonomi, sosial, dan moral. Kedua, kehendak kuat dari seluruh masyarakat ke
arah keadaan kemerataan sosial haruslah sesuai dengan asas-asas kemanusiaan dan
keadilan yang ada pada butir-butir Pancasila. Ketiga, prioritas kebijakan
ekonomi adalah penciptaan perekonomian nasional yang tangguh, nasionalisme
menjiwai setiap kebijakan ekonomi. Keempat, Koperasi merupakan soko-guru
perekonomian dan merupakan bentuk konkret dari usaha bersama dengan asas yang
berlandaskan pada kebersamaan dan kekeluargaan. Terakhir, adanya perimbangan
yang jelas dan tegas pada tingkat nasional untuk menjamin keadilan ekonomi dan
social masyarakat Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar