“Aku bersyukur dilahirkan di Indonesia, dimana senyum masih menjadi karakter, budaya masih apik terjaga, dan optimisme masih menyulut semangat. Aku berharap, anak-anakku kelak harus lebih bangga dariku dalam memandang dan memperjuangkan Indonesianya. Jaya Selalu Negeriku Indonesia, Jayalah Selama-lamanya”

Rancangan Sistem Ekonomi Indonesia


Oleh: Haryo Prasodjo (haryoprasodjo@ymail.com/ IG: @kanjengharyo)


Kerangka dasar suatu perekonomian terdiri dari beberapa kegiatan pokok, yangmana kegiatan pokok tersebut antara lain adalah Kegiatan Produksi, Kegiatan Distribusi, Kegiatan Pertukaran, dan Kegiatan Konsumsi. Produksi & konsumsi dimulai dari aktifitas keluarga. Berkembang menjadi pertukaran antar individu & negara. Erat hubungannnya dengan kemajuan komunikasi. Kegiatan ekonomi pokok tsb melibatkan pihak-pihak seperti (produsen, konsumen, pedagang, pemerintah, dll)

   Adapun yang menjadi penggerak dari kegiatan ekonomi adalah adanya kebutuhan. Sebagaimana kebutuhan dapat diartikan sebagai sebuah tujuan sekaligus motivasi dari kegiatan berproduksi, konsumsi, dan tukar-menukar akan kebutuhan antar manusia (dalam sebuah kelompok). Adapun kebutuhan manusia timbul dari: 1.  Dorongan biologis untuk hidup (makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal), 2.   Peradaban dan kebudayaan (rumah modern, pendidikan tinggi, makanan yang lezat, pakaian yang modis, dll), 3.  Kebutuhan khas (kaca mata, pernikahan berdasarkan adat, aqikah, qurban, dll)

Dalam perekonomian, kegiatan produksi akan menentukan kegiatan konsumsi (hukum penawaran) begitu juga sebaliknya, kegiatan konsumsi juga akan menentukan kegiatan produksi (hukum permintaan). Kemampuan dalam menggerakkan kegiatan produksi, konsumsi, dan tukar-menukar terbatas pada ketersediaan sumber-sumber ekonomi yang digolongkan menjadi: 
1.    Sumber daya manusia (fisik, mental, ketrampilan, keahlian, dll)
2.    Masalah dasar ekonomi
3.   Sumber daya alam (air, udara, mineral, dll)

Adapun masalah pokok dalam perekonomian adalah, bagaimana menggunakan sumber-sumber ekonomi yang terbatas jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebaik-baiknya. Setiap masyarakat harus menghadapi & memecahkan masalah-masalah pokok dalam ekonomi yaitu, WHAT, apa yang harus diproduksikan dan dalam jumlah berapa. HOW, bagaimana sumber-sumber ekonomi (faktor produksi) yang tersedia dipergunakan untuk memproduksi barang/jasa. FOR WHOM, bagaimana barang/jasa didistribusikan bagi kesejahteraan masyarakat. HOW FAST, seberapa cepat perekonomian akan tumbuh. Adapun komponen yang terdapat dalam sistem ekonomi diantaranya adalah: Kepemilikan sumber daya, Pelaku ekonomi, Proses/ mekanisme kerja, Tujuan kesejahteraan masyarakat.

Kondisi Awal Ekonomi Indonesia

Setelah kemerdekaan Indonesia dari kependudukan Jepang yaitu saat dibacakannya proklamasi kemerdekaan tahun 1945, Indonesia sebagai negara yang baru merdeka belum memiliki sistem ekonomi. Sistem ekonomi yang ada saat itu, merupakan sebuah sistem ekonomi yang merupakan warisan Belanda. Oleh karena itu, para aktor intelektuan dari pendiri republik ini membangun pondasi dasar ekonomi Indonesia yang mana pondasi tersebut terdiri dari dasar pemikiran, lembaga keuangan, serta mata uang yang digunakan.

Berbagai Macam Definisi Mengenai Sistem Ekonomi

Sebelum kita masuk pada bagaimana kondisi ekonomi Indonesia setelah kemerdekaan, kita lihat terlebih dahulu beberapa definisi maupun pengertian terkait dengan apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi dari berbagai pakar. Dumairi (1996) mendefinisikan sistem ekonomi sebagai sebuah entitas yang tersusun dari elemen-elemen yang saling beriteraksi sehingga sampai batas tertentu membentuk jaringan kerja yang konsisten dalam kehidupan ekonomi. Sistem ekonomi juga dapat diartikan sebagai suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Sitem ekonomi dibentuk sebagai pedoman bagi setiap elemen dalam beriteraksi dalam kehidupan ekonomi, sebagaimana sistem ekonomi merupakan sebuah pedoman bagi masyarakat atau negara mengenai bagaimana kegiatan ekonomi diselenggarakan. Terdapat empat elemen sistem ekonomi, yaitu. 

o   sumber faktor produksi,
o   prilaku pengambil keputusan
o   proses pengambil keputusan
o   lembaga yang ada di dalamnya

Pada dasarnya sistem ekonomi yang diadopsi oleh sebuah negara memiliki fungsi untuk berusaha menyelesaikan masalah-masalah ekonomi yang ada, baik dari segi produksi, distribusi, maupun konsumsi. Namun yang lebih utama adalah bagaimana sistem ekonomi yang ada, dapat mengatur sumber daya yang ada dengan jumlah terbatas, untuk keinginan dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Masalah ekonomi biaanya merupakan sebuah masalah yang terdapat pada transformasi atau pengolahan alat/ sumber pemenuh pemuas kebutuhan, yang berupa faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, modal, sumberdaya alam, dan keterampilan. Sistem ekonomi senduru terdiri dari: 1)Manusia sebagai subjek. 2) Barang ekonomi (sumber/ faktor produksi) sebagai objek.3) Perangkat kelembagaan yang mengatur dan saling mempengaruhi (memiliki fungsi koordinasi dalam proses pengambilan keputusan). 4) adapun cara kerja sistem ekonomi melalui: mekanisme hubungan, hukum, aturan, kaidah, dan norma yang berlaku pada masyarakat.

Perlunya Sistem Ekonomi bagi Indonesia

Sistem ekonomi bersifat normatif dan digunakan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan ekonomi yang sejalan dengan ideologi masyarakat (Sahdr, 2008). Pengembangan sistem ekonomi Indonesia sendiri dapat diartikan sebagai sebuah sistem ekonomi yang berpijak pada nilai kehidupan berbangsa dengan asas kekeluargaan. Pada Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 disebutkan bahwa “perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Sistem ekonomi di Indonesia merupaan sebuah kebutuhan akan tatanan baru yang dijadikan sebagai pijakan untuk menyelenggaakan kehidupan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia yang tujuannya adalah kesejahteraan bersama. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem yang lebih holistik dan memiliki kekuatan untuk mengikat seluruh penyelenggara negara di masa depan. Tujuan utama dari sistem ekonomi Indonesia adalah untuk menjalankan sistem perkonomian nasional (untuk mencapai tujuan). Sebagaimana dalam sistem ekonomi nasional terdapat kegiatan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi. Hal tersebut erat kaitannya dengan, Sumber apa yang dimiliki? Bagaimana melakukan kegiatan produksi? Bagaimana mendistribusikannya?. Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia mendefinisikan beberapa elemen penting yang menjadi pilar sistem ekonomi Indonesia, diantaranya adalah a)Kelembagaan ekonomi. b)Perangkat kebijakan. c)Pola pemanfaatan sumber daya. d)Distribusi pendapatan. e)Proses pegambilan keputusan. f) dan yang terakhir adalah Sistem insentif

Berbagai Macam Bentuk Sistem Ekonomi

Setidaknya terdapat tiga bentuk dari sistem ekonomi di dunia, yang mana setiap sistem merupakan sebuah cerminan dari suatu ideologi. Seperti contoh Sistem ekonomi libaralis kapitalis, sistem ekonomi sosialis komunistik, dan sistem ekonomi campuran. Dimana masing-masing sistem ekonomi tersebut memiliki perspektif yang berbeda mengenai penyelenggaraan kegiatan ekonomi. Pertama, sistem liberalis kapitalis, yang menyandarkan sepenuhnya pada mekanisme pasar,prinsip Laissez Faire dan meyakini kemampuan (the invisible hand). Kedua, Sistem ekonomi sosialis komunistik yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut, dimana sumber daya produksi dikuasai negara. Terdapat penekanan pada kebersamaan masyarakat dalam memajukan ekonomi. Kebutuhan akan suatu barang atau jasa, hanya akan diberikan berdasarkan kebutuhan. Prinsip dari sistem sosialis adalah keadilan, setiap orang akan menerima imbalan yang sama, oleh karena itu kelemahan dari sistem ini adalah tidak adanya kompetisi yang berdampak pada pengembangan dan inovasi dikarenakan dalam kegiatan ekonomi campur tangan negara sangat tinggi. Ketiga, Sistem Ekonomi Campuran, yaitu sistem ekonomi yang merupakan campuran antara liberal kapitalis dengan sosialis komunistik.

Pemikiran Sistem Ekonomi Indonesia

Pemikiran sistem ekonomi Indonesia yang pertama adalah dari pemikiran Wilopo. Menurut pandangan Wilopo, perekonomian nasional (Indonesia) seharusnya disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Segala keputusan di tangan pengusaha dan seluruh kehidupan dan pekerjaan si pekerja tergantung majikan. Dalam perekonomian nasional, yangmana semua pesertanya (aktor kegiatan perekonomian) dengan bebas diberlakukan asas kepada semua orang sesuai dengan sifat, bakat, dan kemampuannya untuk ikut serta dalam pembangunan sumber-sumber kemakmuran negaranya. Landasan dari sistem ekonomi tersebut merupakan tanggungjawab bersama yang ditujukan untuk mencapai usaha bersama yang akan menjamin kemajuan setiap peserta.

Pemikiran sistem ekonomi Indonesia selanjutnya yang kedua adalah pemikiran Widjojo, yang mana pemikirannya fokus pada proses bekerjanya kegiatan ekonomi, bukan pada bentuk usaha. Bagi Widjojo, sistem ekonomi Indonesia seharusnya didasarkan kepada usaha bersama seluruh masyarakat dengan tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat (pendapatan perkapita) dan pembagian yang merata daripada apa yang diperoleh dari usaha bersama itu (pembagian pendapatan yang merata), dengan negara memainkan peranan aktif dalam memimpin dan melaksanakan pembangunan ekonomi.

Pemikiran yang ketiga adalah pemikiran sistem ekonomi Indonesia dari Emil Salim yaitu sebuah sistem ekonomi yang berlandaskan pada Pancasila. Yang kemudian dikembangkan oleh Mubyarto. Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi yang berlandaskan pada Pancasila adalah sebagai berikut: 1)Peranan negara dan apraturnya adalah bagian yang sangat penting. 2)Hubungan kerja yang terbangun hendaknya didasarkan atas asas kebersamaan dan kekeluargaan. 3)Masyarakat sebagai peranan sentral dalam kegiatan ekonomi Pancasila, oleh karena itu diharapkan adanya peran aktif masyarakat dalam kegiatan ekonomi. 4) Dalam sistem ekonomi Pancasila, negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam yang terkanding didalamnya untuk kemakmuran rakyat. 5)Sistem ekonomi Pancasila tidak bebas nilai, dalam artian nilai-nilai yang ada pada ekonomi Pancasila merupakan nilai-nilai yang terdapat pada lima butir Pancasila.

Dan pemikiran ekonomi yang keempat adalah pemikiran ekonomi dari Sri-Edi Swasno. Pemikiran sistem ekonomi Indonesia yang Sri Edi tidak jauh berbeda dengan sistem ekonomi dari Emil Salim, yang mana sistem ekonomi menurut Sri Edi juga menitik beratkan pada sistem ekonomi Pancasila yang berorientasi pada nilai-nilai Pancasila. Sebagaimana Pancasila, maka dalam sistem ekonomi tersebut, keadilan meupakan hal utama yang harus ada dan didahulukan.

Pemikiran sistem ekonomi yang kelima dan merupakan yang terakhir adalah sistem pemikiran ekonomi Indonesia menurut Mubyarto. Landasan pertama dalam pemikiran Mubyarto adalah roda perekonomian di Indonesia harus digerakkan oleh rangsangan dari tiga aspek utama, yaitu ekonomi, sosial, dan moral. Kedua, kehendak kuat dari seluruh masyarakat ke arah keadaan kemerataan sosial haruslah sesuai dengan asas-asas kemanusiaan dan keadilan yang ada pada butir-butir Pancasila. Ketiga, prioritas kebijakan ekonomi adalah penciptaan perekonomian nasional yang tangguh, nasionalisme menjiwai setiap kebijakan ekonomi. Keempat, Koperasi merupakan soko-guru perekonomian dan merupakan bentuk konkret dari usaha bersama dengan asas yang berlandaskan pada kebersamaan dan kekeluargaan. Terakhir, adanya perimbangan yang jelas dan tegas pada tingkat nasional untuk menjamin keadilan ekonomi dan social masyarakat Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar