Oleh : Haryo Prasodjo (haryoprasodjo@ymail.com)
Negosiasi digunakan agar suara negara yang memiliki kekuatan relatif kecil
dapat didengar, sehingga apa yang diharapkan dari kebijakan dan politik luar
negerinya dapat didengar dan dipertimbangkan. Negosiasi digunakan juga sebagai
salah satu upaya suatu negara dalam meningkatkan posisi dan daya tawarnya dalam
dunia internasional. Dalam sebuah negosiasi di dunia internasional, sebuah
negara harus mengintegrasikan berbagai aspek yang dimilikinya, baik dari segi
ekonomi maupun politik. Selain itu, konsep ini juga dapat digunakan dalam
melihat bagaimana sebuah negara melakukan cara yang berbeda pada negosiasi yang
berbeda. Setidaknya terdapat dua bentuk tipe strategi yang digunakan, pertama
adalah strategi capacity bulding dan
kedua adalah shaping strategy.[1]
Sebelum negosiasi dilakuakan setidaknya negara sudah harus memiliki apa yang
disebut sebagai capacity building, yang nantinya digunakan dalam membentuk
strategi yang digunakan untuk dapat mempengaruhi proses negosiasi. Sehinggga,
output yang diharapkan dari proses tersebut adalah, goal dari tujuan negara
tersebut. Hal tersebut dikarenakan sebuah negara kecil akan mengalami kesulitan
dalam menjalin negosiasi internasional tanpa adanya kapasitas relasi dengan negara lainnya. Setidaknya dalam
tulisan yang dipaparkan oleh Diana Panke, terdapat dua strategi yang digunakan
oleh sebuah negara dalam proses negosiasinya. Pertama adalah dengan menggunakan
kekuatan dari capacity buildingnya. Kedua dengan menggunakan secara luas
berbagai macam cara untuk dapat membentuk berbagai macam strategi baik dalam
arena kebijakan maupun arena institusional.
Hal tersebut dapat terlaksana dengan baik, saat megara tersebut menggunakan
kapasitas yang terbatas tersebut untuk hal yang paling prioritas. Yaitu dengan
cara memfokuskan sumber daya seperti modal keuangan, administrasi, serta
politiknya pada tujuan yang akan dituju. Beberapa hal tersebut yang nantinya
akan membentuk sebuah strategi dan juga kapasitas pembangunan negara
tersebut. Sebuah negara membutuhkan
strategi dalam negosiasi untuk memenuhi jangkauan kondisi dan mencapai seluruh
jangkauan para aktor esensial yang membutuhkan keterkaitan antar kebijakan.
Strategy Capacity building dapat terus ditingkatkan melalui penjelasan dengan
informasi yang saling terhubung dan didukung melalui dorongan terkait dengan
alasan negara tersebut untuk dapat maju.Selain itu dengan bergabung bersama
negara lainnya, dapat meningkatkan pengaruh daya tawar kolektif dan juga meningkatkan efektifitasnya. Dalam
tulisannya yang lain yang berjudul “Drawft
in international negotiations: How small states make their voice heared”,
Diana Pangke juga menjelaskan bahwa small state juga dapat didefinisikan dengan
negara yang hadir sebagai penyeimbang dalam sebuah proses negosiasi. Meskipun
demikian, negara tersebut harus memiliki apa yang menjadi sebuah hal terpenting
dalam negosiasi yaitu financial resource. Dalam sebuah negosiasi internasional,
financial resource dapat digunakan untuk mengefektifkan proses negosiasi.[2]
Dengan menggunakan konsep ini, tulisan ini berusaha untuj menjelaskan
bagaimana India dengan kekuatan sumber daya yang dimilikinya saat ini,
digunakan untuk terus melakukan kerjamsa dengan negara-negara lainnya sebagai
upaya untuk menjembatani India dengan dunia internasional. Konsep ini juga
dapat digunakan untuk melihat, negosiasi yang dilakukan India juga digunakan
untuk meningkatkan posisinya dalam negaosiasi yang lebih besar.
[1] Pangke,
Diana. Dalam “Drawft in international negotiations: How small
states make their voice heared”. Cambridge Riview of International Affairs,
Volume 25, Number 3, September 2012 Page 318.
[2] Opcit, Pangke,
Diana. “Drawft
in international negotiations: How small states make their voice heared”. Page
315.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar