Dalam
forum ini negara-negara tidak hanya terfokus pada upaya-upaya penanggulangan
mengenai masalah yang terkait dengan penyelundupan dan perdagangan manusia
saja. Negara-negara anggota juga bekerjasama dalam mengidentifikasi berbagai
masalah yang memiliki hubungan erat dengan kejahatan transnasional. Dalam Bali Process, negara anggota juga
bekerjasama dalam melakukan identifikasi dini terhadap kejahatan yang memiliki
jaringan kriminal antar negara seperti pencucian uang, penyelundupan senjata,
perdanganan obat-obatan terlarang. Forum ini menjadi sebuah forum dialog dan
pertukaran informasi terkait dengan rute dan modus operasi jaringan kejahatan
transnasional yang terorganisisr. Bali
Process menyediakan sebuah praktek terbaik melalui penyelidikan dan mengidentifikasi
proses penyelundupan dari operasi perdaganan ilegal yang ada.
Masing-masing
negara anggota mengakui pentingnya kerjasama regional dalam mengangani gerakan
penyelundupan dan perdaganan manusia secara ilegal. Kerjasama tersebut menjadi
sebuah kebutuhan yang kemduian diselaraskan melalui seperangkat aturan dan
tujuan bersama. Masing-masing negara membutuhkan pendektan kerjasama dalam
memeprkuat kerjasama antar negara yang terkena dampak dari imigran ilegal yang
kemudian berusaha untuk mengolah secara teratur wilayah maritimnya termasuk
melalui pendekatan regional.
Strategi
regional melalui Bali Process berusaha
untuk mengidentifikasi peningkatan kapasitas dan kerjasama antar negara,
terutama yang difokuskan pada menejemen imigrasi, integritas perbatasan, dan
kapasitas pembangunan hukum dalam penegakan hukum di wilayah perlindungan yang
ada di tiap negara anggota dari Bali
Process. Dalam berbagai kegiatan, forum kerjasama Bali Process telah diidentikkan sebagai bentuk respon dari
negara-negara anggota atas meningkatnya angka kegiatan penyelundupan dan
perdagangan manusia yang diatur oleh jaringan internasional. Kerjasama
penegakan hukum dan integrasi sistem menejemen perbatasan merupakan langkah
penting untuk menanggulangi gerakan penyelundupan dan perdaganan manusia. Baik
negara asal, transit, maupun negara tujuan yang tergabung dalam forum Bali Process telah berkomitmen dalam
meningkatkan kerjasama yang lebih terkoordinasi dalam bidang pencegahan,
deteksi dini, serta perlindungan dalam hal imigran ilegal. Dalam Bali Process, setiap negara yang
berpartisipasi dalam hal penyelundupan dan perdaganan manusia dengan cara, terus
memberikan saran mengenai isu-isu tertentu serta memberikan bantuan melalui
program-program teknis yang kompeherensif dan mendorong penegakan hukum dan
kerjasama peradilan pidana internasional.[1]
Kerjasama
yang digagas dalam berbagai forum Bali
Process merupakan sebuah bentuk kerjasama inklusif namun tidak mengikat.
Hal tersebut akan memberikan cara yang lebih efektif bagi semua pihak yang
berkepentingan untuk dapat bekerjasama dalam menanggulangi gerakan-gerakan
imigran ilegal. Berbagai macam prosedur yang dijalankan dalam Bali Process
dapat likasanakan baik secara bilateral maupun multilateral. Hngga saat ini,
anggota yang bergabung dalam Bali Process telah mencapai 50 negara anggota dan
beberapa organisasi internasional yang turut menjadi partisipan didalamnya.
Seiring dengan berkembangnya permasalahan mengenai pengungsi, pergerakan
manusia secara ireguler dan skunder, dan bertambahnya masalah yang semakin
komplek pada penyelundupan dan perdagangan manusia, maka pada tahun 2010
cakupan kerja dari Bali Process semakin bertambah luas.
[1] Dalam “Six
Meeting of Bali Process Ad Hoc Group Senior Official”, diakses melalui www.baliprocess.net/files/1206016th_AHG_SOM_Co-Chairs_Statement-0FINAL.DOC, pada tanggal 26 Juni 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar