“Aku bersyukur dilahirkan di Indonesia, dimana senyum masih menjadi karakter, budaya masih apik terjaga, dan optimisme masih menyulut semangat. Aku berharap, anak-anakku kelak harus lebih bangga dariku dalam memandang dan memperjuangkan Indonesianya. Jaya Selalu Negeriku Indonesia, Jayalah Selama-lamanya”

Teori Menejemen Motivasi



1.      Teori  Klasik
Teori ini dikemukakan oleh FW Tylor. Menurutnya motivasi para pekerja itu hanya untuk dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan biologis saja. Sedangkan kebutuhan biologis itu sendiri adalah kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan hidup seseorang.

2.      Teori  Hierarki Kebutuhan Maslow
Tahun 1943, psikolog Abraham Maslow mempublikasikan teori motivasi hierarki kebutuhan yang sekarang terkenal. Yang berdasarkan pengalaman klinisnya terhadap beberapa individu yang menderita gangguan emosi/perasaan lalu digunakan untuk menjelaskan seluruh spektrum perilaku manusia, maslow mengusulkan bahwa motivasi adalah suatu fungsi dari lima kebutuhan dasar fisiologis, keamanan, cinta (sosial), penghargaan, dan aktualisasi diri.

Maslow mengatakan kelima kategori kebutuhan disusun dalam tangga hierarki. Ia yakin bahwa kebutuhan seperti anak tangga dengan demkikian, kebutuhan fisiologis seseorang relatif  terpuaskan, maka muncul kebutuhan akan keamanan, sekali kebutuhan terpuaskan maka akan mengaktifkan  kebutuhan berikutnya yang lebih tinggi dalam hierarki tersebut dan berlanjut hingga kebutuhan aktualisasi diri.

3.      Herzberg
Herzberg mewancarai ratusan pekerja tentang saat ini ketika mereka tidak puas dan tidak termotivasi di tempat kerja. Penemuannya mengusulkan bahwa karakteristik yang berkenaan dengan kepuasan, yang menimbulkan ide bahwa dua faktor mempengaruhi motivasi kerja.


Herzberg percaya bahwa dua dimensi yang sepenuhnya terpisah memberikan kontribusi terhadap perilaku karyawan tempat kerja. Dimensi pertama yang disebut faktor higiene. Faktor higiene, melibagtkan kehadiran atau ketidakhadiran faktor-faktor yang membuat pekerjaan menjadi tidak memuaskan, seperti kondisi kerja, bayaran, kebijakan perusahaan dan hubungan antarpersonal. Faktor higiene yang baik tidak dengan sendirinya membuat orang-orang menjadi sangat puas dan termotivasi dalam pekerjaan mereka.

Faktor yang kedua sangat mempengaruhi kepuasan pekerjaan. Motivator (motivators) adalah kebutuhan tingkat tinggi dan meliputi pencapaian, pengakuan, tanggung jawab dan peluang pertumbuhan. Herberg yakin bahwa ketika motivator-motivator tidak ada, para pekerja netral terhadap pekerjaan. Tetapi ketika motivator ada, para pekerja sangat termotivasi dan puas. Jadi faktor higiene dan motivator merepresentasikan dua faktor berbeda yang mempengaruhi motivasi.

4.      MC Clelland
Teori kebutuhan yang didapat (acquired needs theory) : mengemukakan bahwa type-type kebutuhan tertentu didapat selama masa hidup individu tersebut. Dengan kata lain, orang-orang tidak lahir dengan kebutuhan-kebutuhan ini, tetapi mungkin mempelajarinya melalui pengalaman hidup mereka. Tiga kebutuhan yang paling dipelajari adalah :
1.      Kebutuhan akan pencapaian : keinginan untuk mencapai sesuatu yang sulit.
2.      Kebutuhan akan pertalian : keinginan untuk membentuk hubungan pribadi yang akrab.
3.      Kebutuhan akan kekuasaan : keinginan untuk mempengaruhi atau mengendalikan orang lain.

5.      Teory X dan Y
Douglas MC. Gregor mengajukan dua pandangan yang berbeda mengenai manusia. Seseorang itu pada dasarnya bersifat negatif diberi nama teori X dan yang lainnya pada dasarnya bersifat positif diberi nama teory Y.

Dalam teori X terdapat 4 asumsi yang diyakini oleh manajer yaitu :
1.      Karyawan tidak suka bekerja dan bilamana mungkin, akan berusaha menghindarinya.
2.      Karena para karyawan tidak suka bekerja, mereka harus dipaksa, dikendalikan/diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Sedangkan teori Y memandang bahwa manusia / karyawan itu rajin suka bekerja, memikul tanggung jawab, berprestasi, kreatrif dan inovatif. Menurut teori Y ini, untuk memotivasi karyawan hendaknya dilakukan dengan cara peningkatan partisipasi karyawan, kerjasama dan keterikatan kepada kepuasan.

6.      Teori S George
Teori ini menyatakan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan yang berhubungan dengan tempat dan suasana di lingkungan bekerjanya, yaitu :
1.      Upah yang layak
2.      Kesempatan untuk maju
3.      Pengakuan sebagai individu
4.      Keamanan bekerja
5.      Tempat kerja yang baik
6.      Penerimaan oleh kelompok
7.      Perlakuan wajar
8.      Pengakuan atas prestasi

a.       Siti chotijah
B.231.09.0282
b.      Niken srikandi
.0277
c.       Istiningsih
.0292
d.      Waluyo sujadi
.0249
e.       Saiful mizwar
.0248
f.       Reza maulana N.H
g.      .0221

Tidak ada komentar:

Posting Komentar