“Aku bersyukur dilahirkan di Indonesia, dimana senyum masih menjadi karakter, budaya masih apik terjaga, dan optimisme masih menyulut semangat. Aku berharap, anak-anakku kelak harus lebih bangga dariku dalam memandang dan memperjuangkan Indonesianya. Jaya Selalu Negeriku Indonesia, Jayalah Selama-lamanya”

Masalah Ekonomi Global Bagi Negara Berkembang dan Tantangan Bagi Indonesia


Oleh: Haryo Prasodjo
1.                   Menurut saya, persoalan ekonomi global yang patut untuk diberi perhatian lebih terkait dengan negara berkembang adalah masalah perdagangan bebas. Karena posisi negara berkembang dalam hal ini seperti sangat dilematis. Negara berkebang yang pada umumnya merupakan negara bekas jajahan masa kolonial. Memiliki banyak sekali masalah dalam hal pembangunan ekonominya. Hal ini tidak terlepas dari masalah dalam negeri seperti kemiskinan, kesenjangan, tingkat pendidikan serta masalah infrastruktur. Bagi kaum liberal, untuk melakukan pembangunan, maka negara-negara berkembang harus mengikuti langkah-langkah pembangunan yang telah dilakukan oleh negara maju. Yaitu dengan cara mengatasi masalah yang berkaitan dengan hambatan pada produksi dan pra industri. Hal yang demikan apa yang dikatakan oleh kaum liberal sebagai “teori modernisasi”.

Bagi kaum liberal, negara diharuskan untuk membuka pasar dalam negerinya. Baik untuk perdagangan bebas maupun investasi asing yang masuk ke negara tersebut. Dengan demikian, negara berkembang akan mendapatkan keuntungan yaitu tanpa harus bersusah payah memproduksi sendiri apa-apa yang dapat diproduksi oleh negara lain. Yang menjadi masalah kemudian adalah, bagaimana nantinya negara berkembang akan dapat bersaing dengan negara-negara maju yang lebih dahulu memiliki kemampuan yang jauh diatas negara berkembang dalam hal efisiensi produksi dan juga tekhnologi.

Bagi pandangan marxisme, hal yang demikian hanya akan menjadikan negara berkebang sebagai ekor dari negara maju. Yaitu dengan menjadikan negara berkembang untuk terus bergantung dengan negara-negara industri maju. Negara berkembang tidak akan dapat bersaing dengan negara maju. Karena apa yang dilihat dalam pasar bebas oleh pandangan marxis adalah tidak lain hanyalah sebagai alat hegemoni negara-negara maju terhadap negara berkembang. Karena pasar bebas hanya dianggap sebagai alat negara maju untuk melancarkan hegemoni ekonominya melalui TNC dan MNC yang ada di negara tersebut.  Hal seperti ini dapat kita lihat pada fenomena ekonomi dunia saat ini. Di mana hanya sedikit dari negara berkembang yang mampu lepas dari jeratan pasar bebas.


Menurut saya pribadi, pasar bebas akan sangat efektif jika dilakukan dengan negara yang memiliki kapasitas dan level yang sama. Seperti halnya dalam kerjasmaa ekonomi regional. Hal ini dikarenakan kesenjangan antara negara satu dengan yang lainnya tidak begitu berbeda jauh. Seperti halnya pasar ASEAN, ataupun menggunaakn kerjasama regional sebagai akses untuk melakukan kerjasama pasar bebas seperti ASEAN-China free trade agremeent, ataupun ASEAN-India free trade agreement. Hal ini dimungkinkan karena negara-negara berkembang memiliki satu kekuatan regional untuk meingkatkan begainingnya di pasar internasional. Sehingga akan memiliki daya tawar yang lebih besar dibandingkan jika negara tersebut harus melakukannnya seorang diri.

(Mansbach, Richard, W & Kristen L, Rafferty. “Pengantar Politik Global”. Nusamedia Press, Bandung 2012.)
(Jacson, Robert & Georg Sorensen. “Pengantar Studi Hubungan Internasional”. Pustaka Pelajar , Yogyakarta 2009”)
2.                  Menurut saya, Indonesia dapat memainkan peran strategisnya dan akan menjadi salah satu pemain penting dalam ekonomi politik global. Hal ini dapat diliha tmelalui pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi dengan kondisi ekonomi-politik dalam negerinya yang cukup stabil selama beberapa tahun terakhir ini. Kondisi dan situasi seperti ini menajdikan ekonomi dalam negeri Indonesia cenderung dinamis. Belum lagi didukung dengan adanya kelas menengah keatas yang terus tumbuh, serta sumber daya manusia yang kompete dibidangnya dan infrastruktur yang memadai menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang menjadi incaran para investor baik lokal maupun asing.  
Perumbuhan ini jgua dapat kita lihat melalui nilai investasi yang terus bertambah setiap tahunnya. Secara teoritis, negara Indonesia sudah dapat dikatakan pada fase tinggal landas dimana ekonomi berbasiskan agraris dan industrialisasi saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Belum lagi sektor ekonomi yang datang dari ekonomi kreatif dan pariwisata.
Dalam kawasan regional ASEAN, Indonesia juga merupakan salah satu negar besar denga kekuatan ekonomi yang besar dibandingkan degnan negara-negara sekitarnya seperti Singapura dan Malysia. Hal ini tentu menjadikan Indonesia sebagai negara yang patut untuk diperhitungkan. Selain itu, Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tergabung dalam kerjasama G-20. Yang demikian ini tentu bukan tanpa sebab dan alasan mengapa negara-negara ekonomi besar memilih Indonesia untuk bergabung dalam pertemuan tersebut.
(Nuraeini, Deasy Silvya. “Regionalsme Dalam Hubungan Internasional”. Pustaka Pelajar, Yogyakarta 2010.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar