Oleh: Haryo Prasodjo
1. Menurut saya, persoalan ekonomi
global yang patut untuk diberi perhatian lebih terkait dengan negara berkembang
adalah masalah perdagangan bebas. Karena posisi negara berkembang dalam hal ini
seperti sangat dilematis. Negara berkebang yang pada umumnya merupakan negara
bekas jajahan masa kolonial. Memiliki banyak sekali masalah dalam hal
pembangunan ekonominya. Hal ini tidak terlepas dari masalah dalam negeri
seperti kemiskinan, kesenjangan, tingkat pendidikan serta masalah
infrastruktur. Bagi kaum liberal, untuk melakukan pembangunan, maka
negara-negara berkembang harus mengikuti langkah-langkah pembangunan yang telah
dilakukan oleh negara maju. Yaitu dengan cara mengatasi masalah yang berkaitan
dengan hambatan pada produksi dan pra industri. Hal yang demikan apa yang
dikatakan oleh kaum liberal sebagai “teori modernisasi”.
Bagi kaum liberal, negara diharuskan untuk membuka
pasar dalam negerinya. Baik untuk perdagangan bebas maupun investasi asing yang
masuk ke negara tersebut. Dengan demikian, negara berkembang akan mendapatkan
keuntungan yaitu tanpa harus bersusah payah memproduksi sendiri apa-apa yang
dapat diproduksi oleh negara lain. Yang menjadi masalah kemudian adalah,
bagaimana nantinya negara berkembang akan dapat bersaing dengan negara-negara
maju yang lebih dahulu memiliki kemampuan yang jauh diatas negara berkembang
dalam hal efisiensi produksi dan juga tekhnologi.
Bagi pandangan marxisme, hal yang demikian hanya
akan menjadikan negara berkebang sebagai ekor dari negara maju. Yaitu dengan
menjadikan negara berkembang untuk terus bergantung dengan negara-negara
industri maju. Negara berkembang tidak akan dapat bersaing dengan negara maju.
Karena apa yang dilihat dalam pasar bebas oleh pandangan marxis adalah tidak
lain hanyalah sebagai alat hegemoni negara-negara maju terhadap negara
berkembang. Karena pasar bebas hanya dianggap sebagai alat negara maju untuk
melancarkan hegemoni ekonominya melalui TNC dan MNC yang ada di negara
tersebut. Hal seperti ini dapat kita
lihat pada fenomena ekonomi dunia saat ini. Di mana hanya sedikit dari negara
berkembang yang mampu lepas dari jeratan pasar bebas.
Menurut saya pribadi, pasar bebas akan sangat
efektif jika dilakukan dengan negara yang memiliki kapasitas dan level yang
sama. Seperti halnya dalam kerjasmaa ekonomi regional. Hal ini dikarenakan
kesenjangan antara negara satu dengan yang lainnya tidak begitu berbeda jauh.
Seperti halnya pasar ASEAN, ataupun menggunaakn kerjasama regional sebagai
akses untuk melakukan kerjasama pasar bebas seperti ASEAN-China free trade
agremeent, ataupun ASEAN-India free trade agreement. Hal ini dimungkinkan
karena negara-negara berkembang memiliki satu kekuatan regional untuk
meingkatkan begainingnya di pasar internasional. Sehingga akan memiliki daya
tawar yang lebih besar dibandingkan jika negara tersebut harus melakukannnya
seorang diri.
(Mansbach, Richard, W & Kristen L, Rafferty. “Pengantar Politik Global”. Nusamedia Press,
Bandung 2012.)
(Jacson, Robert & Georg Sorensen. “Pengantar Studi Hubungan Internasional”.
Pustaka Pelajar , Yogyakarta 2009”)
2. Menurut saya, Indonesia dapat
memainkan peran strategisnya dan akan menjadi salah satu pemain penting dalam
ekonomi politik global. Hal ini dapat diliha tmelalui pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang cukup tinggi dengan kondisi ekonomi-politik dalam negerinya yang
cukup stabil selama beberapa tahun terakhir ini. Kondisi dan situasi seperti
ini menajdikan ekonomi dalam negeri Indonesia cenderung dinamis. Belum lagi
didukung dengan adanya kelas menengah keatas yang terus tumbuh, serta sumber
daya manusia yang kompete dibidangnya dan infrastruktur yang memadai menjadikan
Indonesia sebagai salah satu negara yang menjadi incaran para investor baik
lokal maupun asing.
Perumbuhan ini jgua dapat kita lihat melalui nilai
investasi yang terus bertambah setiap tahunnya. Secara teoritis, negara
Indonesia sudah dapat dikatakan pada fase tinggal landas dimana ekonomi
berbasiskan agraris dan industrialisasi saling melengkapi satu dengan yang
lainnya. Belum lagi sektor ekonomi yang datang dari ekonomi kreatif dan
pariwisata.
Dalam kawasan regional ASEAN, Indonesia juga
merupakan salah satu negar besar denga kekuatan ekonomi yang besar dibandingkan
degnan negara-negara sekitarnya seperti Singapura dan Malysia. Hal ini tentu
menjadikan Indonesia sebagai negara yang patut untuk diperhitungkan. Selain
itu, Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tergabung
dalam kerjasama G-20. Yang demikian ini tentu bukan tanpa sebab dan alasan
mengapa negara-negara ekonomi besar memilih Indonesia untuk bergabung dalam
pertemuan tersebut.
(Nuraeini, Deasy Silvya. “Regionalsme Dalam Hubungan Internasional”. Pustaka Pelajar,
Yogyakarta 2010.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar