“Aku bersyukur dilahirkan di Indonesia, dimana senyum masih menjadi karakter, budaya masih apik terjaga, dan optimisme masih menyulut semangat. Aku berharap, anak-anakku kelak harus lebih bangga dariku dalam memandang dan memperjuangkan Indonesianya. Jaya Selalu Negeriku Indonesia, Jayalah Selama-lamanya”

Keunggulan Komparatif India dan ASEAN



Oleh: Haryo Prasodjo (haryoprasodjo@ymail)
Liberalisasi yang dilakukan India adalah dengan cara membuka peluang investasi langsung bagi asing, pembukaan izin industri dan usaha, serta penghapusan lisensi Raj secara bertahap[1]. India membutuhkan wilayah pemasaran bagi produk industrialisasinya. Dalam beberapa hal, terdapat hasil produksi  negara-negara ASEAN yang tidak dimiliki oleh India, kerjasama ekonomi antara India dan ASEAN tidak lain adalah sebuah jalan untuk saling melengkapi sebagaimana dalam teori liberalisasi mengenai keunggulan komperatif. Para kaum liberal memusatkan perhatiannya pada ekonomi dan perdagangan, karena mereka yakin perdagangan memiliki dampak positif karena dapat mendorong “multiplier effect” pada ekonomi dan memperluas lapangan kerja.[2]
Kerjasama yang dibangun antara India-ASEAN merupakan sebuah bentuk kerjasmaa gabungan untuk saling melengkapi kebutuhan pasar masing-masing negara. Dengan melakukan efisiensi, seperti penghapusan tarif masuk, serta permudahan perizinan investasi. Dengan adanya permudahan izin mendirikan usaha dan investasi akan memungkinkan untuk sebuah perusahaan melakukan ekspansi produksinya ke negara lain dengan tujuan menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang di negara tersebut. Selain itu impor berarti akan memperbanyak pilihan barang yang bisa dibeli oleh konsumen, dan sering kali dengan harga yang lebih murah dan mutu produk yang lebih baik dari pada produk lokal. Karena perdagangan memberikan keuntungan bagi pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut, maka perdagangan juga membantu meningkatkan integrasi ekonomi internasional yang pada akhirnya dapat membantu mendorong perdamaian dunia melalui kerjasama ekonomi dan menciptakan masyarakat ekonomi kawasan.[3]

Dalam teori liberlailasi terdapat prinsip dasar keunggulan komperatif yang sangat sederhana sebagaimana yang dikatakan oleh David Ricardo “ lebih baik mengimpor suatu barang jikalau kerugian yang diakibatkan oleh mengimpor barang tersebut lebih kecil dari pada biaya produksinya di dalam negeri”.[4] Hal tersebutlah yang dinamakan dengan pengertian opportinity cost yang mana lebih baik membeli barang impor yang harganya lebih murah dari pada memproduksinya sendiri didalam negeri. Dengan demikian akan mengeluarkan biaya yang kecil dan menghemat sumberdaya  dan menjadi efisien.  Demikian pula halnya yang terjadi dalam hubungan perdagangan antara India dengan negara-negara ASEAN. Seperti contoh India adalah negara pengkonsumsi minyak kelapa sawit terbesar di dunia.
Dalam kacamata India, beberapa negara-negara anggota ASEAN seperti Indonesia dan Malaysia merupakan negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia[5]. Yang mana menjadikan India tergantung dengan pasokan minyak kelapa sawit dari Indonesia. [6]Jumlah penduduk ASEAN yang besar dengan tingkat pendapatan yang tinggi, serta jaminan keamanan, stabilitas ekonomi dan politik, menjadikan ASEAN sebuah pangsa pasar besar yang memiliki prospek dalam penjualan produk-produk perusahaan India. Begitupun sebaliknya, bagi ASEAN sendiri iklim ekonomi serta politik yang cendrung stabil di India mejadi salah satu faktor yang menjadikan ASEAN memilih India menjadi salah satu pertner kerjasama ekonomi.


[1] Aghion, Philippe. Robin Burgess. Stephen Redding. and Fabrizio Zilibotti. The Unequal Effects of Liberalization: Evidence fromDismantling the License Raj in India” Diakses melalui http://econ.lse.ac.uk/staff/rburgess/wp/abrz.pdf. Pada tanggal 28 September 2013. Hal 4.

[2] Maso’ed Mohtar, Dalam “Perdagangan Dalam Perspektif Ekonomi-Politik Internasional”. Ilmu Hubungan Internasional FISIPOL Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta 1998. Hal xi.
[3] Ibid.
[4] Ibid Hal xii.
[5] Dalam “Palm Oil” Diakses melalui  
[6] Ibid.

2 komentar:

  1. Dubril Firm Loan menawarkan pinjaman aman dan tidak aman untuk individu, pembentukan pribadi dan umum tanpa agunan.
    tingkat bunga kami adalah pada tingkat yang terjangkau dari 2% dan kami proses pinjaman / pengadaan adalah yang terbaik yang pernah Anda dapat mendapatkan.
    Kami menawarkan setiap jumlah pinjaman dan untuk alasan yang masuk akal.
    Hubungi kami hari ini untuk pinjaman Anda melalui,
    Email: dubrilloanfirm@gmail.com
    Skype: dubrilloanfirm1

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas ilmunya Pak :)
    Ah iya, btw tulisan ini bisa dijadikan referensi buat skripsi nggak ? hehe

    BalasHapus