Oleh: Waidatun Hasanah - Mahaisswa HI UMM
Didalam kehidupan masyarakat, baik itu kelompok
ataupun individu kita tidak bisa melepaskan dari dari sebuah kepentingan.
Kepentingan itu bisa di capai dengan berbagai cara yang berbeda sesuai dengan
kesepakan yang akan diempuh kelompok itu. Adapun asal satu contoh yang ditempuh
untuk mengartikulasikan kepentingan kelompoknya dengan membuat kelompok
kepentingan atau yang bisa disebut dengan dengan interest gruop[1].
Kelompok
kepentingan ini sering dipahami sebagai sejumlah orang yang memiliki kesamaan
sifat, sikap, kepercayaan adan/ atau tujuan sepakat mengorganisasikan diri
unutk melindungi dan mencapai sebuah tujuan.[2]
Mengenai batasan atau
pengertian kelompok kepentingan, Euegene J. Kolb dalam bukunya yang berjudul A
Framework for Political Analysis menyatakan sebagai berikut: ”a
collectivity of individuals who either formally organize or informally
cooperate to protect or promote some common, similar, identical, or shared
interest or goal.”[3].
Sehubungan dengan
perihal perbedaan tipe atau jenis kelompok kepentingan, maka Almond
membedakannya menjadi empat macam tipe atau jenis sebagai berikut:
a). Kelompok Anomik, yang mengajukan
kepentingan secara spontan dan berorientasi pada tindakan segera
b). Kelompok non-Assosional,
yang terbentuk apabila terdapat kepentingan yang sama untuk diperjuangkan
(kegiatan bersifat temporer)
c). Kelompok Instiusional,
yakni suatu kelompok kepentingan yang muncul di dalam lembaga-lembaga politik
dan pemerintahan yang fungsinya bukan mengartikulasikan kepentingan, seperti
kelompok tertentu di dalam angkatan bersenjata, birokrasi dan partai politik.
dan
d). Kelompok Assosional
yang secara khusus berfungsi mengartikulasikan kepentingan kelompok[4].
Masing-masing kelompok
mempunyai strategi yang berbeda untuk mencapai pengaruh, karena itulah kelompok
ini berusaha untuk mencari jaringan agar tuntutannya diperhatikan dan ditanggapi.
Salah satu teknik penyampaian pengaruh yang dilakukan oleh kelompok kepentingan
adalah Lobbying (melobi)[5].
Melobi pada dasarnya merupakan usaha yang dilaksanakan untuk mempengaruhi
pihak-pihak yang menjadi sasaran agar terbentuk sudut pandangan positif
terhadap topik lobi, dengan demikian diharapkan memberikan dampak positif bagi
pencapaian tujuan.
[1]
Drs. Haryanto, Sistem Politik: Suatu Pengantar, Liberty,
Yogyakarta:1982, hal. 72, dikutip dari Gabriel A. Almond and G.B. Powell Jr., Comparative
Politics: A Developmental Approach, Little, Brown and Company, 1996, Fourth Indian Reprint, 1978, hal. 74.
[3]
Ibid hal 75, dikutip dari Eugene J. Kolb, A framework for Political Analysis,
Prentice –Hall Inc, Englewood
Cliffs, New Jersey, 1978, hal. 165
[4]
Miriam,Budiarjo,
Dasar-Dasar Ilmu Politik, Kompas
gramedia , jakarta, hal 386
[5]
Bambang
Cipto, Politik dan Pemerintahan Amerika, Lingkaran, Yogyakarta, 2003 hal
95
Tidak ada komentar:
Posting Komentar