Oleh:
Fitri
Firlia Sari
Mahasiswi HI UMM
Latar belakang
Pertama-tama
perlu saya kemukakan bahwa masih banyak di antara masyarakat awam kita
yang mengartikan “kebudayaan” sebagai “kesenian”, meskipun sebenarnya kita
semua memahami bahwa kesenian hanyalah sebagian dari kebudayaan. Hal ini
tentulah karena kesenian memiliki bobot besar dalam kebudayaan, kesenian sarat
dengan kandungan nilai-nilai budaya, bahkan menjadi wujud dan ekspresi yang
menonjol dari nilai-nilai budaya.Dan di tengah Maraknya arus Globalisasi yang
masuk ke Indonesia, melalui cara cara tertentu membuat Dampak Positif dan
Dampak Negatif nya sendiri Bagi Bangsa Indonesia. Terutama dalam Bidang
Kebudayaan. Karena semakin terkikisnya nilai – nilai Budaya kita oleh pengaruh
budaya Asing yang masuk ke Negara kita. Apalagi dikota Malang sekarang, khususnya
di kalangan mahasiswa. Para mahasiswa pun telah berpengaruh perubahannya
kebudayaan. Apalagi pada saat berada di kampus, mahasiswa akan melihat-melihat
bagaimana tata cara apakah itu cara berpakaian, dan lain-lain. Serta
ekstrakurikuler pun telah berpengaruh dari kebudayaan luar. Contohnya saja,
Dance yang berasal dari udaya asing.
Oleh
karena itu, untuk meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka Pembangunan
Nasional perlu bertitik-tolak dari upaya-upaya pengembangan kesenian
yang mampu melahirkan “nilai-tambah kultural”. Pakem-pakem seni (lokal dan
nasional) perlu tetap dilanggengkan, karena berakar dalam budaya masyarakat.
Melalui dekomposisi dan rekonstruksi, rekoreografi, renovasi, revitalisasi,
refungsionalisasi, disertai improvisasi dengan aneka hiasan, sentuhan-sentuhan
nilai-nilai dan nafas baru, akan mengundang apresiasi dan menumbuhkan sikap
posesif terhadap pembaharuan dan pengayaan karya-karya seni.
Di
sinilah awal dari kesenian menjadi kekayaan budaya dan “modal sosial-kultural”
masyarakat apalagi pada mahasiswa yang akan menjadi penerus bangsa.
Perubahan
dirasakan oleh hampir semua manusia dalam masyarakat. Perubahan dalam
masyarakat tersebut wajar, mengingat manusia memiliki kebutuhan yang tidak
terbatas. Disini akan dapat melihat perubahan itu setelah membandingkan keadaan
pada beberapa waktu lalu dengan keadaan sekarang. Perubahan itu dapat terjadi
di berbagai aspek kehidupan, seperti peralatan dan perlengkapan hidup, mata
pencaharian, sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan,
religi/keyakinan, serta cara berpakaian dan pergaulannya.
Perubahan
sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaan
mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi,
filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi
organisasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas
dibandingkan perubahan sosial. Namun demikian dalam prakteknya di lapangan
kedua jenis perubahan perubahan tersebut sangat sulit untuk dipisahkan
(Soekanto, 1990).
Perubahan
kebudayaan bertitik tolak dan timbul dari organisasi sosial. Pendapat tersebut
dikembalikan pada pengertian masyarakat dan kebudayaan. Masyarakat adalah
sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar
sel. Kebudayaan mencakup segenap cara berfikir dan bertingkah laku, yang timbul
karena interaksi yang bersifat komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran
secara simbolik dan bukan warisan karena keturunan (Davis, 1960)
Pembahasan
masalah
Kebudayaan
lokal Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan sekaligus
tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi selanjutnya.
Budaya lokal Indonesia sangat membanggakan karena memiliki keanekaragaman yang
sangat bervariasi serta memiliki keunikan tersendiri. Seiring berkembangnya
zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyarakat dan mahasiswa yang lebih
modern. Akibatnya, masyarakatdan mahasiswa
lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan
dengan budaya lokal.
Banyak
faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya
masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya
merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian
bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya
lokal mulai dilupakan oleh masyarakat hingga para mhasiswa pun.
Faktor
lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat dan mahasiswa
akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa.
Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun
kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian,
tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian
negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang
akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya khususnya dilingkungan
universitas.
Dimasa
sekarang ini banyak sekali budaya-budaya kita yang mulai menghilang sedikit
demi sedikit.Hal ini sangatlah berkaitan erat dengan masuknya budaya-budaya ke
dalam budaya kita. Sebagai contoh budaya dalam tata cara berpakaian.Dulunya
dalam budaya kita sangatlah mementingkan tata cara berpakaian yang sopan dan tertutup.
Akan tetapi akibat masuknya budaya luar mengakibatkan budaya tersebut berubah.
Sekarang berpakaian yang membuka aurat serasa sudah menjadi kebiasaan yang
sudah melekat erat didalam masyarakat kita. Apalagi sebagai contoh lain
jenis-jenis makanan yang kita konsumsi juga mulai terpengaruh budaya luar.
Masyarakat hingga mahasiswa pun sekarang lebih memilih makanan-makanan yang
berasal dari luar seperti KFC, steak, burger, dan lain-lain. Masyarakat dan
mahasiswa pun menganggap makanan-makanan tersebut higinis, modern, dan praktis.
Tanpa kita sadari makanan-makanan tersebut juga telah menjadi menu keseharian
dalam kehidupan kita. Hal ini mengakibatkan makin langkanya berbagai jenis
makanan tradisional. Tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan,
melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar
dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Apalagi
para mahasiswa yang akan menjadi penerus bangsa, hendaknya mahasiswa lah yang
sebaiknya menahankan kebudayaan asli kita ini.
Pembahasan
Perubahan
budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional hingga para mahasiswa,
yakni perubahan dari masyarakat tertutup ataupun para mahasiswa yang tadinya
dari daerah primitive menjadi masyarakat dan mahasiswa yang lebih terbuka.
Dari
nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social
merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan
teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana
transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap
bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan
menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya
saja khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat masal, makna
globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Sekarang ini setiap hari kita bisa
menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara maju seperti
Amerika Serikat, Jepang, Korea, dll melalui stasiun televisi di tanah air.
Belum
lagi siaran tv internasional yang bisa ditangkap melalui parabola yang kini
makin banyak dimiliki masyarakat Indonesia. Sementara itu, kesenian-kesenian
populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari manca
negara pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita. Apalagi para
mahasiswa yang banyak menggunakan computer jinjing (laptop) dengan adanya
beberapa akses - akses contohnya facebook, twiter, hingga WiFi. Fakta yang
demikian memberikan bukti tentang betapa negara-negara penguasa teknologi
mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam globalisasi budaya khususnya di
negara ke tiga. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh
terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan
bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya.
Analisis
Masalah
Teori Fungsional
Dalam
teori fungsional lebih menekankan pada terciptanya integrasi dan penyatuan
dalam masyarakat sehingga teori ini lebih mengarah pada sebuah kerjasama. Oleh
karena itu untuk menyatukan kembali hilangnya berkurangnya nilai-nilai
kebudayaan sekarang ini, diperlukan sebuah kekuatan untuk membangunnya kembali.
Adapun hal yang menjadi perhatian khusus kita adalah
Keanekaragaman
budaya lokal yang ada di Indonesia
Indonesia
memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapat dijadikan sebagai ke aset yang
tidak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang
dimiliki Indonesia berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri
khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun
adat istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat
memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional.
- Kekhasan budaya Indonesia
Kekhasan
budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan
tersediri. Misalnya rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat
istiadat yang dianut. Kekhasan budaya lokal ini sering kali menarik pandangan
negara lain. Terbukti banyaknya turis asing yang mencoba mempelajari budaya
Indonesia seperti belajar tarian khas suatu daerah atau mencari barang-barang
kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa
Indonesia memiliki cirri khas yang unik. Dan ini hendaknya menjadi contoh para
mahasiswa untuk memepertahankan keudayaan kita. Sedangkan orang asing saja
ingin memepelajari keudayaan kita sendiri.
Solusi
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merevitalisasi perubahan kebudayaan
sehingga dapat dilestarikan kembali yaitu :
- Indonesia dipandang dunia Internasional karena kekuatan budayanyaApabila budaya lokal dapat di jaga dengan baik, Indonesia akan di pandang sebagai negara yang dapat mempertahankan identitasnya di mata Internasioanal.
- Kuatnya budaya bangsa, memperkokoh rasa persatuan
Usaha
masyarakat dalam mempertahankan budaya lokal agar dapat memperkokoh budaya
bangsa, juga dapat memperkokoh persatuan. Karena adanya saling menghormati
antara budaya lokal sehingga dapat bersatu menjadi budaya bangsa yang kokoh.
- Kemajuan pariwisata
Budaya
lokal Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Ini dapat
dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara. Akan tetapi
hal ini juga harus diwaspadai karena banyaknya aksi pembajakan budaya
yang mungkin terjadi.
Peran mahasiswa dalam kebudayaan
Kita
sebagai seorang mahasiswa yang aktif dan kreatif tentunya tidak ingin kebudayaan
kita menjadi pudar bahkan lenyap karena pengaruh dari budaya-budaya luar.
Mahasiswa memiliki kedudukan dan peranan penting dalam pelestarian seni dan
budaya daerah. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa mahasiswa merupakan anak
bangsa yang menjadi penerus kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara Indonesia. Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi
pemimpin-pemimpin bangsa, pada mereka harus bersemayam suatu kesadaran kultural
sehingga keberlanjutan negara bangsa Indonesia dapat dipertahankan. Pembentukan
kesadaran kultural mahasiswa antara lain dapat dilakukan dengan pengoptimalan
peran kita dalam pelestarian seni dan budaya daerah
Kesimpulan
Dari
Penulisan Makalah ini saya dapat menyimpulkan Bahwa Perubahan Dinamis dan arus
Globalisasi yang tinggi menyebabkan Masyarakat serta mahasiswa sebagai bangsa
indonesia yang memiliki banyak dan beragam kebudayaan kurang memiliki kesadaran
akan pentingnya peranan budaya lokal kita ini dalam memperkokoh ketahanan
Budaya Bangsa. Padahal sesungguhnya Budaya Lokal yang kita miliki ini dapat
menjadikan kita lebih bernilai dibandingkan bangsa lain karena betapa
berharganya nilai – nilai budaya lokal yang ada di negara ini. Untuk itu
seharusnya kita bisa lebih tanggap dan peduli lagi terhadap semua kebudayaan
yang ada di indonesia ini. Selain itu kita harus memahami arti kebudayaan serta
menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia sebagai sumber kekuatan
untuk ketahanan budaya bangsa. Agar budaya kita tetap terjaga dan tidak diambil
oleh bangsa lain. Karena kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya
itu dan tidak pula dimiliki oleh bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, kita
mahasiswa sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa,
hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu kita nanti.
Daftar Pustaka :
1.
Soekanto,Soerjono.Sosiologi suatu Pengantar. PT
Rajagrafindo Persada.Jakarta.2007.
2.
Koentjaraningrat.
Manusia dan Kebudayaan di Indonesia.
Jakarta: Penerbit Djambatan, 1971.
3.
Soerjono
Soekanto. Teori Sosiologi Tentang
Perubahan Sosial. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983.
4.
Diambil
dari /http://rendhi.wordpress.com/pengaruh-globalisasi-terhadap-eksistensi-kebudayaan-daerah/
5.
Baca
lebih lanjut /http://rendhi.wordpress.com/pengaruh-globalisasi-terhadap-eksistensi-kebudayaan-daerah/
Lunturnya Kebudayaan Lokal
Akibat Pengaruh Dari Luar
Disusun Oleh :
Kelompok 9
1.
Fitri
Firli Sari
2.
M.
Septian Dhuha
3.
Rieng
Wedi W.
4.
Bagus
FAKULTAS ILMU SOSIAL
DAN POLITIK
JURUSAN HUBUNGAN
INTERNASIONAL
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
2012-2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar