“Aku bersyukur dilahirkan di Indonesia, dimana senyum masih menjadi karakter, budaya masih apik terjaga, dan optimisme masih menyulut semangat. Aku berharap, anak-anakku kelak harus lebih bangga dariku dalam memandang dan memperjuangkan Indonesianya. Jaya Selalu Negeriku Indonesia, Jayalah Selama-lamanya”

Bentuk-bentuk Terorisme



Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa yang menjadi karakteristik atau ciri utama dari Terorisme adalah adanya penggunaan kekerasan terhadap target atau korban, yang bertujuan untuk menciptakan suatuimageyang tidak terlupakan sekaligus menyampaikan tuntutan mereka kepada khalayak yang lebih luas.[1]
Terdapat beberapa model aksi gerakan terorisme atau bentuk terorisme yang populer digunakan oleh para teroris dalam melancarkan aksi terornya. Diantaranya[2]:
1.    Peledakan bom. Taktik ini paling banyak dilakukan oleh para teroris pada saat ini karena peledakan bom di tempat-tempat umum yang strategis dipandang lebih efektif untuk melahirkan suasana teror dalam sebuah masyarakat.
2.    Ancaman/Intimidasi. Hal ini dimana para teroris berusaha melakukan tindakan-tindakan yang bisa menakut-nakuti atau mengancam masyarakat atau korban dengan menggunakan kekerasan.
3.    Sabotase dan Pembajakan. Pembajakan mulai populer dilancarkan oleh kelompok teroris selama periode 1960 – 1970. Sebagai contoh, pembajakan yang terjadi terhadap kendaraan yang membawa bahan makanan adalah taktik yang digunakan oleh kelompok Tupamaros di Uruguay untuk mendapatkan kesan Robin Hood dan menghancurkan propaganda dari pemerintah.


[1]Ann E. Robertson, 2007. Terorismand Global Security. New York: Fact on File, INC, hal.8 dalam buku Prof. Drs. Budi Winarno, MA, PhD, 2011. Isu-Isu Global Kontemporer, CAPS, Yogyakarta, Hal 173

Tidak ada komentar:

Posting Komentar