Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa yang
menjadi karakteristik atau ciri utama dari Terorisme adalah adanya penggunaan
kekerasan terhadap target atau korban, yang bertujuan untuk menciptakan suatuimageyang tidak terlupakan sekaligus
menyampaikan tuntutan mereka kepada khalayak yang lebih luas.[1]
Terdapat beberapa model aksi gerakan terorisme atau
bentuk terorisme yang populer digunakan oleh para teroris dalam melancarkan
aksi terornya. Diantaranya[2]:
1.
Peledakan bom.
Taktik ini paling banyak dilakukan oleh para teroris pada saat ini karena
peledakan bom di tempat-tempat umum yang strategis dipandang lebih efektif
untuk melahirkan suasana teror dalam sebuah masyarakat.
2.
Ancaman/Intimidasi.
Hal ini dimana para teroris berusaha melakukan tindakan-tindakan yang bisa
menakut-nakuti atau mengancam masyarakat atau korban dengan menggunakan
kekerasan.
3.
Sabotase dan
Pembajakan. Pembajakan mulai populer dilancarkan oleh kelompok teroris selama
periode 1960 – 1970. Sebagai contoh, pembajakan yang terjadi terhadap kendaraan
yang membawa bahan makanan adalah taktik yang digunakan oleh kelompok Tupamaros
di Uruguay untuk mendapatkan kesan Robin Hood dan menghancurkan propaganda dari
pemerintah.
[1]Ann E. Robertson, 2007. Terorismand
Global Security. New York: Fact on File, INC, hal.8 dalam buku Prof. Drs.
Budi Winarno, MA, PhD, 2011. Isu-Isu
Global Kontemporer, CAPS, Yogyakarta, Hal 173
[2]Bentuk Terorisme, diakses pada http://sosbud.kompasiana.com/2013/05/30/bentuk-terorisme-564354.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar