“Aku bersyukur dilahirkan di Indonesia, dimana senyum masih menjadi karakter, budaya masih apik terjaga, dan optimisme masih menyulut semangat. Aku berharap, anak-anakku kelak harus lebih bangga dariku dalam memandang dan memperjuangkan Indonesianya. Jaya Selalu Negeriku Indonesia, Jayalah Selama-lamanya”

Respon Iran Terhadap Aksi Terorisme Internasional



Oleh: M Najeri Al Syahrin, Lutfi Maulana Hakim, Anita Shalehah , Arifianto Rifki, Remy F Wibaw, Rashad Mardanov, Khoiorul Amin
Seperti halnya Amerika Serikat yang memerangi dan melawan aksi terorisme yang meresahkan dunia Internasional, Iran juga memberikan respon yang tidak jauh beda dari AS. Seperti yang diberitakan bahwa Iran mengkutuk para pelaku terorisme terhadapap para peziarah yang berada di Iran dan Irak. Juru bicara kementerian luar negeri Iran Abbas Araqchi mengutuk keras aksi baru para pelaku terorisme yang mengganggu para peziarah yang berada dikawasan Iran dan Irak. Abbas Araqchi menyatakan bahwa terorisme serangan yang dilakukan para pelaku teror meruapakan hal yang bersimpangan dengan agama, serta dapat dipidanakan[1].
Arrachi juga mengatakan bahwa Iran akan menindak lanjuti aksi terorisme yang menelan 16 korban jiwa dan 44 korban luka, dengan jalur diplomatic dalam tempo dekat. Selain melakukan terorisme dikawasan para peziarah, pelaku terrorisme juga melakukan aksi di kawasan kebudayaan tepatnya di Beirut tepatnya Rabu 19 Februari 2014. Lebih dari 100 orang mengalami luka-luka, dan 4 orang serta pelaku pengeboman tewas. Kejadian ini membuat brigade Abdullah Azzam selaku bagian kelompok Al Qaeda menyatakan bertanggung jawab atas aksinya. Hal ini dilakukan, sebagai bentukrespon atas campur tangannya Hezbollah dan pemerintah Iran dalam perang Suriah.
            Aksi ini juga mendapatkan kecaman dari Perdana Menteri Lebanon yang notabennnya masyarakat Sunni, bahwa serangan yang dilakukan teroris menggunakan bahan peledak 160 kilogram, yang telah banyak menimbulkan kehancuran dan korban luka[2]. Fakta diatas merupak beberapa contoh dari sekian banyak peristiwa terrorisme yang mendapatkan kecaman dan respon negative dari negara dunia termasuk Iran dan AS. Dengan demikian harus lebih ditingkatkannya kerjasama regional dan global antar negara, sehingga aksi terorisme bisa semakin diminimalisir keberadaannya.

Tapi pada kenyataannya aksi pemberantasan terrorisme belum menyentuh akar permasalahannya, dan hanya ditataran permukaan, sehingga masih dapat berkembang aksi terorisme didunia internasional. Berikut adalah bentuk kerjasama internasional dan global oleh negara-negara didunia yang menyandarkan resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai terorisme, pada pasal 25 dari Piagam PBB. Adapun pernyataan nya yaitu; “The members of the United Nations agree to accept and cary out the decisions of the security council in accordance with the present charter, serta resolusi DK PBB nomor 1368 tanggal 21 September 2001, sebagai berikut; “Calls those state to work together urgently to brig justice the perpetrators, organizers and sponsor of these acts will be held accountable”[3].
Peran negara internasional sangatlah penting dalam memerangi terorisme terutama dikawasan Timur Tengah, yang dalam hal ini Iran mengecam segenap aksi terorisme yang merusak dan meresahkan masyarakat sipil, sehingga perlu ditindak lanjuti sesuai aturan hukum yang telah ditetapkan. Terjadinya terorisme internasional terutama dikawasan Timur Tengah menjadi sebuah tantangan bagi negara lain dikawasan tersebut. Munculnya banyak isu-isu internasional menjadi salah satu wacana baru terkait terorisme internasional. Seperti isu dimana sering dikaitkannya negara Timur Tengah sebagai sarang terorisme. Isu global ini yang membuat Iran sebagai negara dikawasan Timur Tengah memberikan respon untuk memberantas terorisme.
Respon yang dilakukan Iran terkait pemberantasan terorisme ditujukan bukan hanya ikut menjaga keamanan internasional, tetapi juga menjaga keamanan dari negara kawasan Timur Tengah. Banyak nya konflik etnis, maupun konflik ideology dikawasan Timur Tengah menjadi salah satu pemicu munculnya terorisme. Perkembangan teknologi juga menjadi sarana pendukung bagi para aktor terorisme, dimana para teroris mempersenjatai diri dengan senjata kontemporer bahkan senjata pemusnah massal.
Peranan Iran dalam merespon keberadaan terorisme yaitu dengan memperkecil gerak para teroris dengn menghilangakan faktor penyebab terorisme, yang kemudian ditindak lajuti secara hukum yang telah ditentukan.


[1] http://www.antarasumbar.com/berita/berita/j/21/293702/iran-kutuk-keras-serangan-teroris-terhadap-peziarah-di-irak.html
[2] http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/14/02/20/n19psx-bom-bunuh-diri-meledak-di-beirut
[3] Baca Juga dalam Budi Winarno. Hal 184

Tidak ada komentar:

Posting Komentar