Neorealisme atau realisme
struktural adalah teori hubungan internasional yang dicetuskan
oleh Kenneth Waltz
tahun 1979 dalam bukunya, Theory of
International Politics. Waltz mendukung pendekatan sistemik,
yaitu struktur internasional bertindak sebagai pengekang perilaku negara,
sehingga hanya negara yang kebijakan-kebijakannya berada dalam cakupan yang
diharapkan dapat bertahan. Sistem ini sama seperti model mikroekonomi ketika
firma menetapkan harga dan kuantitas berdasarkan pasar.[1]
Neorealisme,
yang lebih dikembangkan di dalam tradisi ilmu politik
Amerika Serikat, berupaya menata ulang tradisi realis
klasik E.H. Carr,
Hans
Morgenthau, dan Reinhold
Niebuhr menjadi ilmu sosial yang teliti dan positivistik.
Teori
neorealisme (realisme struktural) merupakan teori milik Kenneth Waltz yang
merupakan upaya perombakan teori realisme yang sudah ada. Teori ini berusaha
untuk lebih ilmiah dan lebih positivis. Neorealis tetap mempertahankan nilai
realis bahwa hubungan internasional antarnegara merupakan hubungan yag
antagonistik dan konfliktual yang disebabkan oleh struktur anarkis dalam sistem
internasional. Hal yang membedakan neorealisme dengan realisme dilihat dari
aktor yang berperan di dalam sistem internasional. Jika pada realisme aktor
yang menjadi kunci utama dalam sistem internasional adalah negara bangsa (nation-state), maka pada neorealisme
aktornya adalah sistem itu sendiri. Sehingga meskipun negara merupakan aktor
yang dominan, non-state actors
memiliki peranan yang penting dalam sistem internasional. Struktur
internasional dalam konsep neo realisme adalah anarki internasional, negara
sebagai ‘unit serupa’, perbedaan kapabilitas negara serta adanya negara besar
lebih dari satu dimana terdapat hubungan antar negara-negara tersebut.
Sedangkan konsep kunci dari neo realisme adalah perimbangan kekuatan,
pengulangan internasional, dan konflik internasional yang berupa perang dan
perubahan internasional.
Neorealisme
menjawab tantangan liberalisme dengan revisi terhadap teori realisme secara
radikal. Neorealisme terinspirasi dari model konstruksi teori Imre Lakatos dan
teori mikroekonomi; yang pertama membawa teori asumsi minimal sementara yang
kedua membawa determinan struktural terhadap perilaku negara. Menurut
Waltz terkait penjelasan neorealis,
menjelaskan tentang pemimpin negara dalam
menjalankan kebijakan luar negeri, yaitu, kepentingan para penguasa, dan kemudian negara, membuat suatu rangkaian
tindakan, kubutuhan kebijakan muncul dan persaingan negara yang diatur,
kalkulasi yang berdasarkan pada kebutuhan-kebutuhan ini dapat menemukan
kebijakan-kebijakan yang akan menjalankan dengan baik kepentingan-kepentingan
negara, keberhasilan adalah ujian terakhir kebijakan itu, dan keberhasilan
didefinisikan sebagai memelihara dan memperkuat negara. Hambatan-hambatan
struktural menjelaskan mengapa
metode-metode tersebut digunakan berulang kali disamping perbedaan-perbedaan
dalam diri manusia dan negara-negara yang menggunakannya[2].
Asumsi-asumsi
dasarnya adalah, pertama, sistem internasional bersifat anarki, karena
tidak ada otoritas sentral untuk memaksakan tata tertib. Kedua, dalam
sistem yang demikian, kepentingan utama negara adalah keberlangsungannya
sendiri, sehingga negara akan memaksimalisasi power mereka khususnya
kekuatan militer. Karena power tersebut bersifat zero-sum, negara
menjadi ‘posisionalis defensif’, sehingga struggle for power adalah
karakteristik permanen hubungan internasional dan konflik bersifat
endemik.
Dan oleh
karena itu, kerja sama antarnegara menjadi sulit atau bahkan tidak mungkin sama
sekali. Kalaupun ada, itu pun di bawah kondisi hegemoni suatu negara dominan
yang menggunakan power-nya untuk menciptakan dan memaksakan peraturan
institusional.
Neoliberalisme
|
Neorealisme
|
Banyaknya akses saluran dalam masyarakat
|
Negara merupakan aktor utama
|
Aktor bukan negara juga berperan penting
|
Kekuatan pusat ada pada kekuatan militer
|
Organisasi menjadi aktor yang mempunyai aturan
sendiri
|
Negara berpartisipasi dalam Organisasi
internasional
|
terima kasih atas tulisannya yang sangat membantu sekali, tetapi saya masih belum mengerti tentang konsep sistem internasional yang dimaksud dalam neorealis, apakah organisasi internasional yang beranggotakan negara2 kemudian menghasilkan rezim yang mengatur tindakan para anggotanya merupakan sistem internasional neorealis?
BalasHapusterima kasih
Kalau menurut saya, itu Liberalis. Contohnya terdapat di Jerman (NAZI)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus