“Aku bersyukur dilahirkan di Indonesia, dimana senyum masih menjadi karakter, budaya masih apik terjaga, dan optimisme masih menyulut semangat. Aku berharap, anak-anakku kelak harus lebih bangga dariku dalam memandang dan memperjuangkan Indonesianya. Jaya Selalu Negeriku Indonesia, Jayalah Selama-lamanya”

Metode Riset Dalam “Framing Research”



Diketik ulang dari materi kuliah oleh: Haryo Prasodjo (haryoprasodjo@ymail.com)
Framing research merupakan fase awal dari metode penelitian, seperti pad atulisan sebelumnya, yang mana penelitian yang obyektif merupakan penelitian yang memisahkan peneliti dari obyek ditelitinya. Sehingga tidak terdapat personal impresion ataupun opini peneliti dalam penelitiannya. Sehingga penelitian murni tanpa adanay campur tangan dari si peneliti. Dalam sebuah alur dapat kami gambarkan sebagai berikut:
Obyektif:

  • Memiliki sifat Causalitas (sebab-akibat).
  • Oprational concept (tidak bertanya benar ataupun salah).
  • Penelitian bersifat deduktif.

Subyektif:

  • Understanding.
  • Constracting.
  •  Penelitian bersifat induktif.

Tahap selanjutnya adalah bagaimana kita memulai sebuah penelitian. Yan gterpenting dari sebuah penlitian adalah penjelasan yang konsisten. Selanjutnya bagaimana cara melakukan atau menerapkan oprational concept (mengoprasikan sebuah konsep). Oprational concept dapat diterapkan dengan cara membuat ukuran untuk fenomena yang akan kita teliti. Seperti contoh, kita akan meneliti tentang kemiskinan, maka hal pertama yang kita lakukan adalah mengambarkan kemiskinan dengan ukuran untuk kemiskinan itu sendiri. Selanjutnya constracting, dimana kita sebagai peneliti tidak memiliki standar baku untuk menilai sebuah fenomena. Seperti contoh kita tidak dapat mengatakan atau menyimpulkan bahwa seseorang yang berjengot dan mengenakan celana ¾ adalah seoarang dengan faham fundamentalis. Selanjutnya adalah
deduktif, dimana konsep terlebih dahulu ada baru menemukan fakta. Selanjutnya induktif, dimana berfungsi untuk mengontrol fenomena yang ada dengan personal experiance. Teori-teori dalahh hubungan internasional lebih didominasi dari pendekatan-pendekatan yang datangnya dari negara. Namun setelah tahun 70 an pendektan-pendekatan dalam hubungan internasional datang dari sistem. Dan pada dekade terakhir ini pendekatan-pendekatannya lebh oada banyak aktor yang lebih variatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar