Diketik ulang dari materi kuliah oleh: Haryo Prasodjo
(haryoprasodjo@ymail.com)
Framing
research merupakan fase awal dari metode penelitian, seperti pad atulisan
sebelumnya, yang mana penelitian yang obyektif merupakan penelitian yang
memisahkan peneliti dari obyek ditelitinya. Sehingga tidak terdapat personal
impresion ataupun opini peneliti dalam penelitiannya. Sehingga penelitian murni
tanpa adanay campur tangan dari si peneliti. Dalam sebuah alur dapat kami
gambarkan sebagai berikut:
Obyektif:
- Memiliki sifat Causalitas (sebab-akibat).
- Oprational concept (tidak bertanya benar ataupun salah).
- Penelitian bersifat deduktif.
Subyektif:
- Understanding.
- Constracting.
- Penelitian bersifat induktif.
Tahap
selanjutnya adalah bagaimana kita memulai sebuah penelitian. Yan gterpenting
dari sebuah penlitian adalah penjelasan yang konsisten. Selanjutnya bagaimana
cara melakukan atau menerapkan oprational concept (mengoprasikan sebuah
konsep). Oprational concept dapat diterapkan dengan cara membuat ukuran untuk fenomena
yang akan kita teliti. Seperti contoh, kita akan meneliti tentang kemiskinan,
maka hal pertama yang kita lakukan adalah mengambarkan kemiskinan dengan ukuran
untuk kemiskinan itu sendiri. Selanjutnya constracting, dimana kita sebagai
peneliti tidak memiliki standar baku untuk menilai sebuah fenomena. Seperti
contoh kita tidak dapat mengatakan atau menyimpulkan bahwa seseorang yang
berjengot dan mengenakan celana ¾ adalah seoarang dengan faham fundamentalis.
Selanjutnya adalah
deduktif, dimana konsep terlebih dahulu ada baru menemukan
fakta. Selanjutnya induktif, dimana berfungsi untuk mengontrol fenomena yang
ada dengan personal experiance. Teori-teori dalahh hubungan internasional lebih
didominasi dari pendekatan-pendekatan yang datangnya dari negara. Namun setelah
tahun 70 an pendektan-pendekatan dalam hubungan internasional datang dari
sistem. Dan pada dekade terakhir ini pendekatan-pendekatannya lebh oada banyak
aktor yang lebih variatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar