“Aku bersyukur dilahirkan di Indonesia, dimana senyum masih menjadi karakter, budaya masih apik terjaga, dan optimisme masih menyulut semangat. Aku berharap, anak-anakku kelak harus lebih bangga dariku dalam memandang dan memperjuangkan Indonesianya. Jaya Selalu Negeriku Indonesia, Jayalah Selama-lamanya”

Tragedi WTC 911 dipandang dari Konstruktivisme

Oleh: Wahidatun hasanah (Mahasiswa HI UMM)

Tanggal  11 September,  Amerika  dikejutkan  oleh  runtuhnya dua  gedung  “Super”  milik  Amerika yaitu  WTC  dan  gedung  militer  atau Pentagon.Kronologi peristiwa dunia itu bermula ketika para “teroris” menabrakkan pesawat ke 2 gedung yang dijadikan pusat pertahanan dan pemerintahan Amerika serikat, yaitu pentagon atau gedung pertahanan dan Capitol Building atau Gedung Putih.Pada saat itu penumpang dari maisng- masing pesawat itu mengambil alih posisi pilot, lalu mereka menabrakan pesawat mereka ke gedung-gedung” super” milik amerika tersebut.Ribuan jiwa tewas dan  kedua menara yang menjadi kebanggan Amerika jatuh luluh lantah ke tanah.Peristiwa yang lebih dikenal dengan 11/9 merupakan peristiwa yang di jadikan mencuatnya isu “terorisme internasional”
Dunia dibuat tercengang dan bertanya-tanya kenapa tragedi ini bisa terjadi. Peristiwa ini tidak hanya mwnggoncangkan Amerika dan sekutunya,tetapi juga menimbulkan kegemparan di dunia Islam,dan semakin merenggang pula hubungan antara keduanya,karena tidak lama setelah kejadian tersebut presiden George W. Bush mengumumkan bahwa yang melakukan pengeboman itu adalah jaringan Teroris Al Qaeda dari negara  Afganistan yaitu Osama Bin Laden yang sampai saat ini belum ditemukan.Pernyataan Dunia barat yang agungnya cenderung menguat dari Washington, tidak bisa dipahami secara sepintas  dan partikular tanpa disertai wacana permasalahan dan pemeri ntahan yang ada di amerika, bahkan Setelah itu, Bush memberi opsi yang sangat fenomenal  “ Either with Us or with the terroris”. Opsi yang terkesan menyudutkan kaum muslimin sedunia ini telah menjadi  pertanda akan ketidaksenangan dia terhadap Teroris dan Islam khususnya. Terbukti setelah itu, Bush memberi pernyataan pada negara-negara yang dianggap “tidak patuh” terhadapnya dengan sebutan “Axis of evil”, mereka adalah Irak, Iran, Korea Utara, dan Irak adalah korban pertama Bush.


Berbagai Pernyataan dilontarkan Amerika sebagai reaksi dari peristiwa ini.pendapat yang secra terang-teranagn menyebut islam sebagai sebuah agama yang menginspirasikan terorisme dan memproduksi kaum teroris, yang berdampak pada kebijakan mereka. Perlakuan dan investigasi secara berlebihan dilakukan,selain itu Amerika juga memberlakukan undang-undang atau prosedur tertentu guna memonitori imigran dan pengunjung dari Dunia Muslim. Masyarakat Muslim duniapun merasa terjebak diantara respresi domestik dan perlakuan kasar,serta tatapan kewaspadaan di mata dunia,sehingga pemerintahan dunia Muslim mengecam Ameriak, kecuali rezim Saddam Hussain di Irak, yang telah mengutuk terorisme dan bahkan mendukung kekuatan amerika serikat dan menggelar perang melawan terorisme internasional.Masyarakat Muslim marah dengan situasi ini dimana mereka yang harus mempertahankan agama dan identitas mereka mendapat perlakuan yang tidak “bersahabat”. Mereka sulit memahami atas tindakan Amerika Serikat dan sekutunya yang secara terang-terangan menuding Osama Bin Laden dan jaringannya sebagi teroris, tanpa ada landasan-landasan yang kuat dan mendasar, tentang aksi teror yang dilakukan.bahkan pertanyaan-pertanyaan itu tidak dibahas dalam perdebatan mengenai 11 September.
Ada beberapa hal yang harus kita telaah, ketika Amerika ikut andil atau mencampuri Dunia Muslim yang memiliki tradisi dan kultur yang sangat jelas berbeda, diantaranya yaitu tentang kepentingan Amerika serikatsebelum Perang dunia kedua, dan Penestrasi Amerika serikat yang diiringi pemaksaan kesejumlah wilayah muslim yang menyebabakan merajalelanya keterlibatan Amerika serikat dan dominasinya di dunia islam. Karena Amerika merupakan satu satunya negara adidaya dan adikuasa,setelahnya jatuhnya unisovyet dalam perang dingin yang ditandai dengan runtuhnya tembok berlin,inipula salah satu faktor yang menyababkan amerika dengan berani menancapkan hegemoninya di belahan dunia.
Jika diperhatikan, terjadi banyak kejanggalan-kejanggalan  pada tragedi 911, misalnya seperti CNN yang bisa meliput mulai awal kejadian hingga akhir sepertinya mereka sudah diberi tahu sebelumnya, kejanggalan lainya adalah saham-saham di gedung WTC habis terjual sebelum kejadian 911, dan masih banyak kejanggalan lainnya. Perlu disampaikan bahwa Negara Adidaya ini adalah sedang mengalami krisis Identitas waktu itu. Mungkin ada beberapa pertanyaan yang perlu kita tela’ah pada Amerika, seperti “Siapa Saya”, “Apa kepentingan Saya”, dan “Image apa yang ingin saya bangun pada Dunia?” .
Sehingga, Bila kita Analisa melalui kacamata konstruktivisme, ada beberapa hal kata kinci yang plu kita kaitkan dengan tragedi ini, yaitu:
·         Identitas
·         Norma dan nilai-nilai yang akan membentuk konstruksi sosial
·         Ide
·         Persepsi tentang “siapa saya?”
Peristiwa 9 september ini telah mengkonstitusikan dunia secara sosial melalui hubungan-hubungan yang terjadi diantara dunia barat dan dunia muslim (islam) secara intersubjektif .yang secara implisit sengat memojokan islam.

 Keamanan internasional pasca peristiwa 9 September
Sistem keamana telah berubah,setelah peristiwa ini,dimana konsep perang digunakan pada dekade ini.tragedi Wtc dan respon Amerika Terhadap Twrorisme merupakan awal dari terbangunya sebuah tatanan politik dunia yang ditandai mencuatnya ancaman non tradisional (khususnya dalam bentuk terorisme) dan hegemoni Amerika sebagai adidaya tunggal.Ini pula yang nanatinya akan memberikan penjelasan berbagai serangan yang dilakukan Amerika ke Daerah Timur Tengah,seperti seranagn Amerika ke Afganistan dan Irak sebagi politik Global.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar