Oleh: Adellya Juliaga-201010360311103
Revolusi Industri adalah perubahan besar, secara cepat, dan
radikal yang mempengaruhi kehidupan corak manusia sering disebut revolusi.
Istilah revolusi biasanya digunakan dalam melihat perubahan politik atau sistem
pemerintahan. Namun, Revolusi Industri di Inggris pada hakikatnya adalah
perubahan dalam cara pembuatan barang-barang yang semula dikerjakan dengan
tangan (tenaga manusia) kemudian digantikan dengan tenaga mesin. Dengan
demikian, barang-barang dapat dihasilkan dalam jumlah banyak dengan waktu yang
relatif singkat.
Pada zaman pertengahan Inggris masih merupakan sebuah
wilayah yang terbelakang. Saat itu Inggris hanya mempunyai satu kota penting:
London. Selebihnya wilayah Inggris hanya wilayah pedesaan yang sebagian besar
bermata pencaharian sebagai petani. Walaupun demikian sumber utama pendapatan
Inggris dari kerajinan bulu domba sebagai bahan wol merupakan bulu domba yang
menjadi bahan mentah utama bagi pusat-pusat industri kain wol di Italia Utara
dan Vlaanderen.
Pada saat itu kebutuhan masyarakat Inggris belum begitu
banyak sehingga kebutuhan akan sandang, pangan dan papan dapat dipenuhi oleh
masing-masing keluarga. Pada saat itu perdagangan belum berkembang. Kegiatan
tukar menukar barang masih dalam skala kecil dengan jangkauan wilayah yang
relatif terbatas.
Hal tersebut disebabkan karena satu keluarga hanya
menghasilkan barang untuk kebutuhan keluarganya sendiri. Produksi mereka tidak
dimaksudkan untuk dijual kepada orang lain, hanya untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari. Perilaku seperti ini merupakan salah satu ciri dari
masyarakat tradisional.
1. Kondisi Masyarakat Inggris Sebelum Revolusi Industri
Pada abad ke-16 dan ke-17 kondisi negara-negara Eropa selain
Inggris selalu dalam keadaan peperangan dan perselisihan. Akibatnya banyak
usahawan dan para tukang dari pusat industri berdatangan ke Negara yang aman
dan tidak terlalu bergejolak. Salah satu dari negara yang tidak terlalu
bergejolak tersebut adalah Inggris. Sebagian besar usahawan tersebut menetap di
Inggris. Sementara kedatangan para pengusaha dan tukang tersebut telah
mendatangkan keuntungan bagi perekonomian Inggris. Hal tersebut ditandai dengan
maraknya industri rumahan (home industry).
Benda-benda yang dibuat oleh industri rumahan tersebut
adalah senjata, perhiasan, perabot rumah tangga dan alat kerja. Meskipun
demikian mereka belum menghasilkan barang dalam skala besar. Mereka hanya
membuat barang apabila ada pesanan. Melalui usaha yang masih terbatas tersebut
masyarakat Inggris tumbuh menjadi kelompok masyarakat yang bermodal. Golongan
masyarakat pemilik modal ini yang nantinya disebut sebagai kaum kapitalis.
Para pemilik modal ini mendirikan tempat kerja baru dengan
mekanisme kerja yang baru pula. Para pemilik modal membuat gedung yang luas dan
dilengkapi alat kerja. Proses pengoperasian alat kerja tersebut masih
dikerjakan oleh manusia (manufaktur). Pada manufaktur ini masih banyak tenaga
yang dipekerjakan dengan upah yang rendah. Hal tersebut disebabkan karena pekerjaan
mereka tidak memerlukan latihan dan keahlian yang tinggi.
Pekerjaan
pada manufaktur masih bisa dilakukan menggunakan tangan dan sama sekali tidak
menggunakan alat. Berdirinya manufaktur tersebut telah menggeser industry
rumahan yang sebelumnya cukup banyak di Inggris. Akibatnya para pemilik
industri rumahan mulai mengalihkan usahanya ke manufaktur.
Berkembangnya industri manufaktur ini sangat menguntungkan
perekonomian Inggris dan sekaligus membuka peluang terjadinya Revolusi
Industri. Kebutuhan akan alat-alat pada manufaktur tersebut telah mendorong
masyarakat Inggris untuk mencari solusi. Maka ditemukanlah banyak alat yang
dapat mempermudah pekerjaan pada menufaktur-manufaktur yang telah berdiri.
2. Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Revolusi Industri
Revolusi bisa diartikan sebagai perubahan secara cepat atau
perubahan yang cukup mendasar dalam suatu bidang atau di suatu tempat.
Sementara Industri artinya proses membuat ataumenghasilkan suatu barang.
Perubahan yang terjadi di Inggris pada abad ke-18 merupakan perubahan dalam
memproduksi barang-barang dari penggunaan tenaga manusia kepada mesinmesin.
Jadi Revolusi Industri adalah perubahan cara membuat atau menghasilkan barang
yang semula menggunakan tenaga manusia beralih ke tenaga mesin.
Penemuan James Watt merupakan awal mula munculnya
Revolusi industri di Inggris terjadi pada tahun 1763. Watt adalah seorang
insinyur yang berasal dari Skotlandia. Dalam perjalanan dan perkembangan
sejarah manusia, penemuannya ini kemudian dianggap sebagai penemuan pertama
yang berhasil membuat alat kerja dengan tenaga mesin.
Sebenarnya
James Watt hanya memodifikasi mesin uap buatan Thomas Newcomen yang
dianggap memboroskan bahan bakar dan bertenaga kecil. James Watt kemudian
menemukan kondensator (alat untuk memadatkan uap) sehingga mesin uap
Thomas Newcomen menjadi hemat. James Watt terus memperbaiki mesin uapnya
sehingga mesin uap Thomas Newcomen mulai dilupakan orang dan mesin uap James
Watt semakin dikenal orang. Dalam perkembangan sejarah berikutnya, mesin uap
James Watt nantinya dipakai dalam kegiatan industri.
Dalam perkembangan selanjutnya. Watt menjadi motivator untuk
para ahli lainnya menemukan alat-alat untuk membantu manusia dalam menyediakan
kebutuhan hidup yang tidak hanya sekedar mengendalkan tangan-tangan manusia.
Penemuan pada periode ini kemudian telah mengantarkanm kepada sejarah baru umat
manusia. Kemunculan Revolusi Industri dilatarbelakangi oleh berbagai hal, di
antaranya:
a. Dalam Bidang Politik
Pada abad ke-17 di Inggris terjadi peperangan yang dahsyat
antara bangsawan kuno dengan bangsawan baru yang dikenal dengan Pera4ng
Mawar. Dalam peperangan tersebut bangsawan baru muncul sebagai pemenang.
Mereka berhasil menguasai kursi pemerintahan dan selanjutnya mengendalikan
negara Inggris.
Berbeda dengan bangsawan kuno yang terkesan mewah dan boros,
kaum bangsawan baru lebih menampilkan diri sebagai kelompok masyarakat yang
berpikiran maju. Bangsawan baru ini terdiri dari para bangsawan rendah, petani
kaya, pedagang sukses dan para tuan tanah pemilik modal. Dalam menjalankan
pemerintahan golongan ini lebih mengutamakan perekonomian daripada kepentingan
politik belaka.
Kemenangan bangsawan baru telah memberikan angin segar untuk
kemajuan Inggris karena focus perhatian mereka tertuju kepada perekonomian,
tidak lagi politik yang menjadi pusat perhatian bangsawan kuno. Perdebatan
politik yang terus-menerus kadang menghalangi kemajuan yang dicapai.
b. Dalam Bidang Sosial-Ekonomi
Pada abad 18 pemerintah Inggris mengeluarkan kebijakan
menyangkut pengaturan status tanah. Pengaturan kembali tanah pertanian di
Inggris dikenal sebagai Revolusi Agraria. Revolusi diawali dengan cara menukar
tanah yang terpencar-pencar milik para bangsawan dengan tanah petani di
sekitarnya. Melalui cara ini tanah bangsawan menjadi luas, sebaliknya para
petani mendapatkan tanah yang letaknya jauh dan kurang produktif. Tidak jarang
di antara para petani terpaksa meninggalkan tanahnya atau terusir tanpa
mendapatkan tanah hasil tukarannya. Selanjutnya para bangsawan tersebut menjadikan
tanahnya sebagai lahan peternakan domba atau industri.
Banyaknya tanah pertanian yang berubah menjadi daerah
peternakan dan industri berkaitan dengan banyaknya permintaan kain wol dan
katun dari pasaran Eropa. Hal ini benar-benar telah mengokohkan para bangsawan
atau para pemilik modal untuk menggeluti bidang industri dan peternakan.
Apalagi para pengusaha di Inggris semakin diuntungkan dengan tenaga kerja yang
murah.
Tenaga kerja murah di Inggris terdiri dari para petani yang
telah kehilangan tanah dan mata pencahariannya, termasuk juga kaum urban yang
menyerbu kota-kota di Inggris karena perkembangannya sebagai wilayah industri
cukup menggiurkan. Manufaktur yang berdiri di Inggris banyak menghasilkan
barang-barang yang terbuat dari logam seperti cangkul, pisau, wajan, dan
lainnya.
Peralatan dari besi tersebut dibuat setelah dileburkan ke
dalam panas 1000 derajat celcius dengan bahan bakar kayu. Dengan berjalanya
kondisi alam yang semakin membahayakan, pemerintah Inggris kemudian melarang
penggunaan kayu sebagai bahan bakar karena dapat membahayakan ekosistem hutan.
Sebagai gantinya digunakan batubara yang di Inggris berlimpah. Melalui ilmu
pengetahuan yang sudah cukup maju batu bara tersebut diubah menjadi cokes,
yaitu proses yang agak mirip dengan membuat arang menjadi kayu. Cokes telah
membuka kemungkinan untuk mengembangkan industri besi menjadi cikal bakal
perkembangan industri di Inggris.
Pada abad ke-18 pemerintah Inggris mulai menikmati hasil
dari kemakmuran negerinya. Marak dan berkembangnya Industri manufaktur di
Inggris ternyata diikuti dengan meningkatnya permintaan masyarakat Eropa.
Selain itu permintaan akan barang Inggris semakin luas seiring dengan semakin
luasnya jajahan Inggris, baik di Afrika maupun di Asia. Kemajuan kegiatan industri
yang masih menggunakan tenaga kerja itu telah melahirkan kaum kapital di
beberapa tempat dan kota di Inggris.
c. Dalam Bidang Iptek dan Budaya
Sejak zaman Renaisans perhatian dan minat masyarakat Inggris
terhasap ilmu pengetahuan dan teknologi sangat besar. Orangorang saling
berlomba mengadakan pembaharuan dalam segala bidang dan mulai meninggalkan
sesuatu yang dianggap kuno. Masyarakat Inggris sangat tertarik dengan
penelitian-penelitian terbaru dalam segala hal, termasuk industri.Pada abad
ke-17 di London sudah berdiri perhimpunan yang bertujuan memajukan ilmu
terutama matematika dan fisika. Hasil penelitian ilmiah tidak hanya dijadikan
rumusan atau teori belaka tetapi juga diterapkan bagi peningkatan kesejahteraan
hidup umat manusia, terutama bagi kemajuan masyarakat Inggris.
Perangkat teknologi yang berhasil meningkatkan industry
pertekstilan di Inggris adalah alat pintal dan alat tenun. Alat pintal adalah
alat yang dapat memilih benang dari bahan kapas sedangkan alat tenun adalah
alat pembuat kain dengan bahan dasar benang. Orang yang berhasil menciptakan
alat tenun adalah John Kay (1733). Alat tersebut diberi nama Flying
Shuttle (pintalan terbang).
Alat ini mampu bekerja lebih cepat dan dapat melebarkan kain
sesuai dengan yang diinginkan pembuatnya. Sedangkan yang menemukan alat pintal
adalah Hargreaves (1762). Alat ini kemudian diberi nama Spinning
Jenny. Alat penemuan Hargreaves ini dapat memintal berpuluh-puluh gulung
benang sekaligus.
Pada perkembangan selanjutnya Inggris mampu mengembangkan ilmu
pengetahuannya. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya penemuan alat-alat baru
yang menggunakan tenaga mesin. Atas penemuan-penemuan tersebut, maka pada abad
ke-18 oleh Inggris sering dijuluki sebagai abad penemuan. Berikut ini beberapa
penemuan yang terjadi di Inggris pada abad ke-18.
3. Proses dan Dampak Perkembangan Revolusi Industri
Revolusi industri telah menimbulkan perubahan besar dalam
tatanan kehidupan masyarakat Inggris. Revolusi Industri memberikan bermacam
dampak positif dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan ilmu pengetahuan.
Secara umum, dampak revolusi industri bagi kehidupan penduduk Inggris antara
lain sebagai berikut.
a. Bidang Sosial
Pengaruh Revolusi dalam bidang Industri bagi Inggris
terlihat dari arus urbanisasi yang semakin besar di kota-kota Industri
Masyarakat di luar Inggris banyak yang tertarik untuk tinggal dan mencari
nafkah di Inggris. Akibatnya pengangguran dan tindak kriminalitas banyak muncul
dan meningkat.
b. Bidang Ekonomi
Pengaruh Revolusi Industri dalam bidang ekonomi ditandai
dengan pembangunan daerah-daerah industri dilakukan secara besar-besaran.
Revolusi industri juga berpengaruh terhadap munculnya kota-kota industri
seperti Manchester, Liverpool, dan Birmingham. Kemunculan kota-kota industri
tersebut merupakan satu keniscayaan ketika industri berkembang.
Perkembangan pesat dalam bidang industri ternyata tidak
hanya bersifat kuantitas melainkan juga berpengaruh terhadap kualitas barang
industri yang meningkat tajam. Revolusi industry telah banar-benar mendorong
warga Inggris untuk memperbaiki segala sesuatu berhubungan dengan hasil
pekerjaan mereka.
c. Bidang Politik
Pembangunan kawasan industri muncul di berbagai kota,
sebagian besar masyarakat mulai menikmati dampak dari Revolusi Industri.
Penduduk semakin mudah dalam memperoleh kebutuhan dan barang industri. Para
pengusaha dan pemilik modal mendapatkan keuntungan yang berlimpah.secara
singkat
Revolusi Industri telah membawa pengaruh yang cukup baik
yaitu meningkatkan kesejahteraan hidup. Namun masalah timbul ketika lahan yang
dipakai untuk industri semakin sempit dan semakin sulit untuk dapat
menghasilkan bahan baku industry sendiri. Jumlah penduduk meningkat tajam
seiring dengan semakin tingginya arus urbanisasi dari para pencari pekerjaan.
Masyarakat yang tidak memiliki keahlian menjadi pengangguran
Akibatnya tidak sedikit kejahatan yang terjadi, kriminalitas meningkat. Selain
dari itu juga banyak masalah yang dihadapi: upah yang rendah, jaminan sosial
yang buruk, jam kerja yang tidak sesuai ditambah lagi kemudian terjadinya
pencemaran lingkungan yang terus dan berkepanjangan.
Revolusi Industri menimbulkan dampak yang mendorong
terjadinya revolusi sosial yaitu gerakan masyarakat yang berkeinginan mengubah
kehidupan masyarakat kepada taraf yang lebih baik. Pemerintah Inggris
menanggapi keadaan ini dengan cara mengeluarkan undang-undang Hak Asasi Manusia
seperti Reform Bill 1832, Abolition Bill 1832, dan Factory Bill 1833.
Reform Bill adalah peraturan pemerintah yang berisi tentang hak-hak yang
diperoleh pekerja dalam parlemen. Factory Bill berisi tentang larangan
penggunaan tenaga kerja wanita dan anak-anak. Sementara Abolition Bill berisi
tentang penghapusan perbudakan. Perkembangan tersebut telah mendorong Inggris
menjadi kota dengan keadaan kota semakin lama semakin sempit. Para pengusaha
dan pemilik modal kemudian mencoba memasuki wilayah desa dan membeli wilayah di
pedesaan.
Pengambil alihan tanah di pedesaan ini menyebabkan pengaruh
sosial ekonomi. Petani banyak yang kehilangan pekerjaanya sehingga mereka
berbondong-bondong melakukan urbanisasi ke kota dengan harapan mendapatkan
pekerjaan, terbukanya lapangan kerja yang baru, mata pencaharian yang berubah
dari seorang petani menjadi peternak atau buruh, melimpahnya barang-barang
kebutuhan, dan terjadi pencemaran di kawasan industri.
Revolusi Industri di Inggris membawa perubahan ekonomi
secara mendasar yaitu peningkatan kesejahteraan hidup, terutama bagi golongan
kapitalis. Namun di balik berbagai keuntungan yang dihasilkan, Revolusi
Industri menyisakan satu permasalahan yaitu kurangnya bahan mentah industri dan
melimpahnya hasil industri.
Dari masalah di atas, para golongan pemilik modal kemudian
mencoba peruntungan dengan membuat jaringan perdagangan, selain itu untuk
mengatasi kekurangan bahan mentah, Inggris kemudian mencari kawasan dan daerah
yang dinilai memiliki potensi alam dan manusia untuk dapat dimanfaatkan bagi
kepentingan industri. Pemikiran inilah yang nantinya akan berujung kepada
lahirnya imperialisme modern yang dimotori oleh Inggris. Ciri-ciri imperialisme
modern yaitu menguasai daerah untuk mencari bahan mentah, bahan baku,
mencari tempat untuk menanamkan modal, dan mencari tempat untuk
memasarkan hasil industri. Tujuan ini sangat sesuai dengan kesusahan yang
dialami Inggris sebagai akibat dari Revolusi Industri. Sejak Inggris menjadi
pelopor imperialisme modern, jajahan Inggris di Asia dan Afrika semakin luas
dan banyak. Dapat dikatakan bahwa Inggris adalah negara dengan imperialism
terbesar, karena jajahanya membentang dan terdapat di seluruh penjuru dunia.
Dalam rangka mendukung keamanan daerah jajahannya maka Inggris memperkuat
armada lautnya.
Pada periode ini, Inggris merupakan negara dengan armada
lautnya yang tidak tertandingi. Negara-negara lainnya yang secara geografis
berada di Eropa banyak yang mencontoh keberhasilan Inggris, di antaranya
Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol. Negaranegara tersebut berlomba untuk
mendapatkan daerah jajahan yang potensial. Revolusi Industri telah melahirkan
banyak manfaat bagi kehidupan manusia.
Namun
Revolusi Industri juga telah menimbulkan munculnya sifat arogan dan serakah
pada umat manusia. Tindakan bangsa yang menjajah bangsa lainnya merupakan
tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, padahal munculnya
Revolusi Industri ini berangkat dari perkembangan dan pertumbuhan Renaissans
dan humanisme yang menjunjung tinggi aspek-aspek kemanusiaan.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar