National Interest adalah kepentingan suatu negara untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu, seperti kebebasan, kemerdekaan, ataupun keamanan. Interests seringkali dihubungankan
dengan pertahanan negara, kemakmuran
ekonomi, dan kekuasaan politik.[1] National interests tidak jauh dengan
hal kemiliteran, jadi sangat penting bagi suatu negara untuk dapat menguasai
militer demi mendapatkan kepentingan nasionalnya ataupun mempertahankan
negaranya dari serangan negara lain.
Menurut Carl von Clausewitz, semua sikap negara di dunia internasional
ini termotivasi dalam kebutuhannya untuk survive
dan mensejahterakan negaranya. Untuk menjaga interests-nya tersebut, negara secara rasional harus memutuskan
untuk pergi ke medan perang. Tak ada alasan lagi untuk tidak pergi ke medan
perang demi kepentingannya tersebut.[2]
Donald Neuchterlin juga turut menjelaskan bahwa terdapat 4 macam national interest berdasarkan relative intensity.[3]
Basic Interest at Stake merupakan kepentingan suatu negara, yaitu :
mempertahankan negara, kemakmuran ekonomi, kekuasaan, serta mempromosikan
hal-hal yang dimiliki. Keempat kepentingan nasional tersebut kemudian dianalisis
dengan Intensity of Interest, yaitu ‘Survival’ (keamanan negara agar dapat
bertahan dari ancaman negara lain), ‘Vital’
interest (bahaya serius akan terjadi kecuali mereka menggunakan
kekuatannya, seperti tentara), ‘Major’
interest (hampir sama dengan vital
interest, namun tidak menggunakan kekuatan militer dalam mempertahankan
negaranya), dan ‘Peripheral’ interest (berdampak
terhadap semua kepentingan negara, tetapi tidak mengancam negara secara
keseluruhan).[4]
[1] John W. Mountcastle
dalam Michael G. Roskin. 1994. National Interest: From Abstraction To
Strategy
[2] Carl von Clausewitz dalam Michael G. Roskin.
1994. National Interest: From Abstraction
To Strategy. hal. 2
[3] Donald Neuchterlin dalam Stephen D. Sklenka.
2007 Strategy, National Interests, And
Means To An End. hal. 4
[4] Ibid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar