Oleh: Haryo Prasodjo Prasodjo (09260012)
Menurut
Plato idea atau jiwa tidak pernah mati,namun tidak seperti demikian,jiwa dan
tubuh adalah ibarat satu kesatuan dimana jiwa terdapat dalam tubuh,jika jiwa
atau ide berbntuk non material maka tubuh adalah sebagai benda atau taempat
dari jiwa tersebut,maka dapat dilihat bahwa jika tubuh tersebut mati maka
secara otomatis jiwa yang ada dalam tubuh tersebutpun akan ikut mati,karena
jiwa dapat berfungsi dengan baik jika terjadi sinergitas dengan tubuh yang
menaunginya,bagai man jiwa tersebut dapat hidup jika tubuhnya telah mati,karena
ada dasarnya pemikirannya tentang idea tersebut sulit diterapkan dalam dunia
yang material ini.
Pemikiran
plato tentang idea atau jiwa dapat diibaratkan hubngannya seperti kapak,jika
kampak adalah benda hidup yang berupa mata pisau dan kayu,maka kemampuan untuk
membela adalah jiwanya,dan bagaimana mungkin jiwannya kapak tersebut9kemampuan
untuk membelah)dapat berfungsi dengan baik jika tubuhnya rusak tidak bersifat
abadi.
Adapun
pemikiran dari Plato yang amat kontroversi dan saya anggap ekstrim adalah
tentang hak kepemilikan bersama,termasuk anak dan istri,meskipun mengatasnamkan
kolektivisme namun hal ini tentu sangat melenceng dari nilai-ni;lai masyarakat
srta kodrat dan aturan agama yang ada,serta hal ini menurut saya hanyalah
sebuah persepsi dari idea seorang Plato,terkadang idea dapat mengemukakan dan
memberikan sebuah gambaran yang ideal tentang suatu hal,namun pada kenyataannya
idea tersebut amat sulit dibenturkan dnegan keadaan alam yang nyata berbentuk
material,hal ini dikanakan idea hanyalah sebuah persepsi yang sifatnya non
material.
Adapun
pemikiran plato tersebut yang berkenann dengan kekekalan para dewa secara
im[plisit Plato masih mewragukan hal tersebut,serta pemikirannya tentang
matahari,bumi dan bulan yang bersifat tetap kekal abadi,,namun dalam
kenyataannya bumi,bulan dan matahari terus mengalami perubahan
\Adapun
dalam pemikirannya tentang negara ideal yang mana adanya pengahapusan keluarga
dan menjadikannya keluarga secara utuh atas dasar negara,tentu hal ini amat
sulit diwujudkan dimana keluarga terkecil merupakan sebuah kelompok yang amat
penting dalam masyarakat,menurut Herbet Spencer ada dua hal terpenting yang
mempengaruhi prilaku dan cara berfikir manusi yagn pertama adalah
keluarga,kedua adalah sekolah dan yang terakhir adalah lingkungan
sekitar,bagaimana mungkin kita dapat mengahapuskan peran keluarga yang menjadi
sebuah elemen penting dalam membangaun masyarakat dan tatanan negara ,seperti
yang diutarakan Aristoteles dimana negara terbentuik karena adanya penyatuan
dari keluarga-keliarga kecil.
Secara
subyektif saya memandang bahwa dasar pemikiran Plato atas pengahpusan keluarga
dan kepemilikan bersama harta termasuk istri dan anak adalah masa traumatisnya
di saat kecil di mana kedua orang tuanya bercerai saat ia masih anak-anak yag
mana masa anak-anak masih emmbutuhkan sebuah kasih sayagn dari seorang ibu dan
ayah.Adapun tentang pemilikan pribadi tentu hal ini akan mengurangi sifat daya
saing individu sehingga menjadi individu yang tidak kompetitif,dan malas.
Adapun
dalam hal memeis atau dunia idea plato berangapan bahwa semua benda yang adfa
di dunia ini hanyalah jiplakan dari idea yang ada,namun pada kenyartaannya tidaklah
begitu karena idea dan dunia memiliki kesatuan yang tidak dapat diisahkan,Plato
tidak senang dengan seniman dan penyair karena ia berangapan bahwa apa yagn
mereka hasilkan hanyalah sebuah copy dari kebendaan yang telah ada dan dapat
menimblkan hasrat dan nafsu,namun nyatanya tidaklah demikina syair dan seniman
ada kareana jiwa atau idea itu sendiri yang membentuknya ,sebuah karya
sastra,syair dan lukisan yang indah idak mungkin ada jika bukan karena adanya
idea dari si pembuat benda tersebut,dimana secara jelas pelukis atau penyair
dapat menuangkan apa yang menurut Plato ada di dunia idea dpat ada di dunia
nyata.
Pandangan
Plato tentang syair sebagai penimbul
hastat dan nafsu terpatahkan dalam islah,terbukti syair terindah dimiliki oelh
kitab suci Al Quran,justru berbalik dengan apa yang di ungkapkan plato,dimana
dalam Quran justru terdapat hikmah,pesan dan nasehat bagi jalan hidup umat
manusia.
Adapun
dalam pemikirannya sendiri terdapat benturan yaitu dimana ia mengatakan bahwa
asalam uila terbentuknya negara karena manuasia pada dasarnya adalah makhluk
sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan orang ;lain,disisi lain
ia menyatakan penghapusan keluarga,tentu dua hal yang tidak akan selesai titk
temunya,dimana keluarga adalah pondasi dasar dari kehidupan sosial dan
bermasyarakat,tanpa adannya keluarga maka tidak akan pernah ada negara,bahkan
dalam ajaran islam menegaskan negara yang kuat tercipta dari keluarga yang
sehat pula.
Adapun
kerangka pemikiran Plato hanya sebatas idea saja padahal dalam dunia nyata
penerapannya pun sangat dibutuhkan hal ini agar kita tidak hanya hidup dalam
dunia idea saja,atau dapat menjadikan orang yagn ahanya suka berangan-angan
tanpa harus berbuat sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar