“Aku bersyukur dilahirkan di Indonesia, dimana senyum masih menjadi karakter, budaya masih apik terjaga, dan optimisme masih menyulut semangat. Aku berharap, anak-anakku kelak harus lebih bangga dariku dalam memandang dan memperjuangkan Indonesianya. Jaya Selalu Negeriku Indonesia, Jayalah Selama-lamanya”

Proposal Penelitian Mengukur Persiapan Indonesia Menghadapi ASEAN Community 2015 ( Studi Pada Wilayah Malang-Jawa Timur )


Di Desertasikan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir semester Mata Kuliah Metode Penelitian Sosial (MPS)


Oleh: Haryo Prasodjo

I.PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
ASEAN dalah sebuah organisasi kerjasama regional antara negara-negara yang berada diwilayah Asia Tenggara, kerjasama regional ini diprakarsai oleh lima negara pendirinya yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand. Dalam perjalanannya organisasi regional ini mengalami pertumbuhan yang amat cepat serta pengaruhnya yang semakin luas, terbukti dengan bertambahnya negara-negara anggota ASEAN yang mencapai sebelas negara anggota. Dengan bergabungnya Kamboja, Laos, Bruneidarussalam, Vietnam, Myanmar, dan Timor Leste sebagai anggota baru. Dengan bertambahnya jumlah negara keanggotaan ASEAN, telah membutikan bahwa organisasi regional ini sangat penting dan menjadi sebuah kekuatan baru didunia internasional yang patut untuk diperhitungkan.
Berawal dari sebuah latar belakang sejarah, budaya, ras yang serumpun. ASEAN dari sebuah organisasi regional yang pada awalnya terbentuk sebagai upaya membendung kekuatan blok barat dan timur dalam perang dunia ke-II diwilayah Asia Tenggara, telah berkembang menjadi sbeuah organisasi regional yang bekerjasama baik dalam bidang sosial, politik, ekonomi, dan pertahanan.
Dalam perkembangannya saat ini, ASEAN merupakan sebuah wilayah yang memiliki prospek kemajuan baik dalam bidang ekonomi dan politik yang amat tinggi, yang mana kawasan ASEAN memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil dibandingkan dengan negara-negara Eropa dan Amerika, dengan adanya jaminan hukum kepastian hukum serta regulasi perdagangan yang fleksibel ASEAN menjadi sebuah kawasan yang menarik hati begi para investor asing untuk menanamkan modalnya di Asia Tenggara, hal ini dapat dilihat dengan sering pertumbuhan nilai investasi yang ada dinegara-negara anggota ASEAN.
Berbagai macam upaya serta kebijakan dilakukan oleh pemimpin-pemimpin ASEAN dalam rangka menarik agar para investor datang dan berinvestasi dikawasan Asia Tenggara. Perkembangan kerjasama ini ditandai dengan banyaknya kerjasama-kerjasama yang dibentuk seperti dalam bidang ekonomi yaitu, ASEAN+3 ( China, Korea Selatan, dan Jepang) . Yang tentu akan membawa keuntungan bagi negara anggota ASEAN untuk memajukan perekonomian negaranya serta kawasan Asia Tenggara, dalam forum ini ASEAN juga memiliki peran sebagai mediator antara China dan Jepang, mengingat sering terjadi ketegangan antara dua negara tersebut terkait dengan sejarah masa lalunya.

Dalam bidang keamanan, hal ini dibuktikan oleh ASEAN dengan bentuk kerjasamanya yang dinamakan Zone of Peace and Neutrality (ZOPFAN ) yang mana memiliki misi untuk menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan perdamaian yang bebas dari nuklir dan melarang negara-negara anggotanya dalam pengembangan tekhnologi nuklir.
Dan masih banyak lagi kerjasama-kerjasama terkait dengan pertumbuhan ASEAN, puncaknya adalah dengan diselengarakannya KTT ASEAN pada bulan November tahun 2011 di Nusa Dua, Bali. Dalam KTT tersebut turut hadir pula Presiden Amerika Srikat Barack Obama yang membawa misi tersendiri yaitu sebagai pesaing China dalam konteks kawasan Asia Tenggara. Hal ini merupakan bukti bahwa ASEAN merupakan sebuah organisasi penting yang sedang tumbuh dan bangkit menjadoi kekuatan baru khususnya diwilayah ASIA dalam bentuk sebuah organisasi regional.
Adapun visi dan misi ASEAN ke depannya adalah dengan membentuk ASEAN Vision 2020 yang dipercepat menjadi tahun 2015 sebagai ASEAN Community, yang memfokuskan ASEAN dari state centred menjadi people centred yang mana visi ini didukung dengan tiga pilar utama yaitu Keamanan Politik, Ekonomi, dan Sosial Budaya.
Adapun dalam hal mewujudkan visi dan misi ASEAN Community 2015 bukan berarti berjalan mlus tanpa hambatan, masih ada banyak kendala yang harus dihadapi oleh ASEAN seperti negara-negara anggota yang masih belum bisa memberilkan sedikit kedaulatannya kepada ASEAN, seperti masih banyaknyanya kasus ketegangan antar negara anggota ASEAN dalam hal perbatasan wilayah. Dan salah satunya adalah masih belum adanya sikap kekitaan dalam diri masyarakat negara anggota ASEAN, hal inilah yang ingin dibentuk dalam ASEAN Community 2015 yaitu membentuk sebuah identitas baru sebagai masyarakat ASEAN.
Fokus Penelitian
Sebagaimana telah dikemukakan terdahulu dalam latar belakang masalah, bahwa pengintegrasian kawasan ASEAN dari yang awalnya state centred menjadi fokus pada people centred bukanlah hal yang mudah,hal ini dikarenakan karena setiap negara atau bahkan warga negara anggota belum bisa memberikan sedikit kedaulatannya kepada ASEAN, hal ini dapat dilihat dari sering erjadinya konflik-konflik perbatasan antara negara anggota ASEAN.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka dapat dikemukakan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1.                  Sejauh mana masyarakat mengetahui keberadaan ASEAN?
2.                  Bagaimanakah pendapat masyarakat tentang kerjasama regional ASEAN selama ini?
3.                  Bagaimana pendapat masyarakat tentang pengintegrasian identitas menjadi sebuah masyarakat komunitas ASEAN ditahun 2015?
4.                  Siapkah masyarakat Indonesia khususnya yang berada diMalang dalam menyongsong ASEAN Commuity 2015?
Tujuan Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah
1.      Mengetahui sejauh mana masyarakat mengetahui keberadaan ASEAN.
2.      Megnetahui sejauh mana selama ini ASEAN berperan.
3.      Mengetahui pendapat masyarakat tentang pengintegrasian satu identitas sebagai masyarakat komunitas ASEAN di tahun 2015.
4.      Mengetahui sejauh mana kesiapan masyarakat Indonesia dalam menyongsong ASEAN Community 2015.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna:Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat
1.      Sebagai bahan masukan bagi pihak pengambil kebijakan dalam mewujudkan ASEAN Community 2015
2.       Menjadi sumber informasi dan menjadi dorongan tersendiri bagi masyarakat Indonesia
3.      Mengenalkan masyarakat Indonesia lebih jauh tentang organisasi regional ASEAN guna terwujudnya ASEAN Community 2015.
4.      Untuk memperkaya pengetahuan peneliti dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam hal hubungan serta kerjasama regional kawasan ASEAN.

II.KAJIAN PUSTAKA
Kerangka Pemikiran
Dalam berbagai macam literatur yang membahas tetang ASEAN maka tidak akan terlepas dari pembentukan ASEAN Community 2015 yang mana pembentukan tersebut merupakan usaha dari pemimpin-pemimpin ASEAN yang dalam hal ini diwakilkan oleh masing-masing pemerintah negara yang menjabat untuk memfokuskan ASEAN bukan lagi kepada hal yang berorientasikan pada high politic namun lebih pada hal-hal yang lebih berkenaan pada low politic, seoerti ekonomi politik dan sosial budaya.
Maka dari itu para pemimpin wakil negara anggota mencoba untuk merumuskan sebuah kebijakan yang intinya adalah bagaimana agar organisasi regional ini sifatnya tidak kaku serta mengurangi peran negara didalamnya maka terwudlah ASEAN Vision 2020 yang dipercepat menjadi ASEAN Community 2015 tersebut yang lebih pada terfokuskan pada people centred, yaitu bagaimana dinamika organisasi ini terjalin berdasarkan atas nilai-nilai yang ada dalam masyarakatnya
Definisi Konsep
Pendekatan Sistem
Pendekatan ini berdasarkan dari pemikiran Mc Cloud yang mendasarkan pikirannya pada pendapat penulis lain. Menurut pendekatan ini Asia Tenggara diasumsikan sebagai bagian dari subordinate state system yang didalamnya terdapat Asia Selatan, Asia Tenggara, dan China. Berdasarkan dari logika ini maka poitik luar negrti masing-masing negara di Asia Tenggara dipengaruhi oleh posisinya sebagai subordinat system.
Sementara Pemikir lain Sheldon W Simon mengasumsikan bahwa dalam memahami Asia Tenggara bukan sebagai sebuah sistem, tetapi lebih pada sebuah kawasan. Alasan dari pernyataan tersebut adalah bahwa dalam kawasan tersebut terjadi hubungan yang tumpang tindih dalam sektor ekonomi, politik, dan mliter. Meskipun demikian Sheldon mengakui bahwa ASEAN merupakan sebuah sistem politik yang terlembaga dalam kawasan tersebut, sementara itu penulis lain berpendapat bahwa Asia Tenggara merupakan sebuah sub sistem dari global sistem yang lebih besar.
Dengan demikian Mc Could mengajukan sebuah hipotesis bahwa Asia Tenggara dapat dilihatr sebagai sebuah sub sitem dari sispem yang lebih luas. Dengan menggunakan model ini orang akan lebih mudah memperlajari politik luar negri dan hubungan regional diantara negara-negara dikawasan Asia Tenggara, bahkan dikatakan lebih lanjut bahwa dengan pendekatan sistem pula hubungan kawasan tersebut dengan sistem yang lebih besar (global system) akan lebih mudah dijelaskan.

III.METODOLOGI PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini Peneliti akan menggunakan pendekatan kualitatif diamana peneliti berusaha untuk mengolah asumsi-asumsi yang ada serta menguasai fenomena-fenomena yang terjadi secara lebih mendalam, sehingga penelitian ini nantinya memiliki variabel yang kompleks serta memikili hubungan dengan fenomena yang sulit diukur dengan statistika. Dan juga dalam penelitian ini, peneliti akan terjun langsung berineraksi dengan subjek yang diteliti.
Adapaun dalam hal pendekatan peneliti menggunakan proses induktif yang mana pada penelitian ini akan diakhiri dengan hipotesis atau teori grounded yang mana dalam prosesnya bersifat simultan dan kontinu. Peneliti dalam hal ini juga menjadi bagian dari subjek penelitian serta menggunakan pemahaman dan penjelasan secara empati.
Informan Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber informasi adalah bebrapa sampel dari masyarakat yang ada dikota Malang yang mewakili dari peran sosialnya dimasyarakat yang memiliki relevansi dengan penelitina ini mseperti mahasiswa, dosen, pedangang , ibu rumah tangga, karyawan perusahaan, guru, murid SMA, pengusaha, serta pejabat pemerintahan setempat
Tekhnik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan tekhnik wawancara secara mendalam, hal ini dikarenakan peneliti ingin mendapatkan data yang memadai sebagai cross ceks, dalam proses wawancara dilakukan secara formal dan non formal ,serta terjadwal dan tidak terjadwal baik ditempat resmi dan tempat umum, hal ini melihat koresponden yang akan diwawancarai tidak semuanya memiliki sebuah jabatan tertentu.
Tekhnik Analisa Data
Data yang diperoleh dari berbagai metode yang telah disebutkan diatas kemudian diolah untuk menjelaskan fenomena yang ada dilapangan dengan menggunakan system kualitatif. Dalam hal ini peneliti akan menyimpulkan fenomena dilapangan dari data-data yang diperoleh kedalam bentuk sederhana dan tanpa menyertakan data-data statistic atau aritmatik yang mana informasi dan kesimpulkan ini bukan disajikan dengan beragam angka-angka. Namun, terbatas pada penyajian secara deksriptif kualitatif.
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam bulan Januari 2012 hingga Maret 2012. Penelitian ini akan berpusat di Kota Malang.


















Jadwal Penelitian
No.

Tahap Pelaksanaan
Minggu Pelaksanaan Ke-
I
II
III
IV
V
1

Persiapan dan Proses Administrasi





2

Observasi lokasi





3

Pengumpulan data dan informasi





4

Pengolahan data





5

Penyusunan data hasil temuan dilapangan





6

Pelaporan hasil penelitian





Tidak ada komentar:

Posting Komentar