Oleh: Eggy Resjito Putra (Mahasiswa HI UMM Angkatan 2009)
Dengan adanya orang-orang kulit hitam menerima pendidikan
Barat maka mereka mulai mengambil langkah-langkah membentuk gerakan politik.
South Afrika Native National Conference dan APO mengirimkan delegasinya ke
London untuk mengajukan protes, tetapi gagal. Sebagai reaksi, lahirlah South
African National (SANC) pada tahun 1912 kemudian namanya diubah menjadi ANC
(African National Congress). Sasarannya terbatas pada usaha agar golongan elit
Afrika Selatan diterima secara sosial dan politik dalam masyarakat yang
dikuasai oleh orang kulit putih. Perjuangan mereka untuk mencapai sasaran
adalah lewat jalan konstitusional. Perjuangan ANC berubah setelah pemerintah
Afrika Selatan mengeluarkan National Land Act yang isinya :”orang kulit hitam
dilarang membeli tanah atau hidup di wilayah orang kulit putih sebagai penyewa
atau penggarap bagi hasil”. Pada tahun 1919 – 1920, ANC melancarkan kampanye
menentang peraturan-peraturan kewajiban orang kulit hitam membawa pas. ANC
mengalami kemunduran setelah pemerintah Afrika Selatan mengambil tindakan keras
dan tegas. Untuk sementara peranannya diambil alih oleh ICU (Industrial and
Commercial Union) yang didirikan pada tahun 1919. ANC memperluas keanggotaannya
dan akhirnya berkembang menjadi organisasi massa.
Pada
tahun 1952, orang kulit hitam, kulit berwarna serta sejumlah orang kulit putih
melancarkan suatu perlawanan pasif. Situasi seperti ini terjadi pada tahun 1970
dan kejadian serupa sering terjadi dalam perjuangan tanpa kekerasan yang
dilakukan oleh ANC. Pada tahun 1955, kelompok-kelompok yang menentang politik
Apartheid mengadakan pertemuan di Capetown untuk menggariskan dasar-dasar bagi
Afrika Selatan yang demokratis dan non rasial. Pada tahun 1956 sebanyak 156
orang pemimpin ditangkap karena dituduh berkomplot akan menggulingkan
pemerintah. Proses ini terjadi berlarut-larut hingga akhirnya mereka dibebaskan
pada tahun 1961. sementara ANC kehilangan pemimpin-pemimpinnya, sejumlah
anggotanya memisahkan diri dan mendirikan Pan Africanist Congress (PAC). Pada
tahun 1960 PAC melancarkan kampanye anti kebijakan pemerintah. Dalam peristiwa
itu sebanyak 69 orang tewas ditembak oleh polisi di Sharpeville. Gerakan ANC
dan PAC akhirnya dilarang setelah peristiwa itu. Pembantaian di Sharpeville dan
adanya larangan organisasi-organisasi politik di kalangan orang kulit hitam
merupakan titik balik dalam sejarah pembebasan Afrika Selatan. Akhirnya
diputuskan bahwa dengan jalan damai tidak bisa maka ditempuh jalan kekerasan.
Pada tahun 1961 – 1962, aktivis orang kulit hitam mendirikan organisasi
Umkhonto We Sizwe dan Poso dengan mengadakan sabotase terhadap milik orang
kulit putih. Menjelang akhir tahun 1973, pemimpin-pemimpin Bantustan mengadakan
pertemuan untuk membentuk federasi negeri-negeri Bantu dan mengutuk
diskriminasi rasial di Afrika Selatan.
Pada
tahun 1974, para pemuka federasi mengadakan pertemuan dengan PM Vorster. Pada
pertemuan itu, PM Vorster maupun federasi akan meminta tambahan wilayah bagi
negara Bantu. PM Vorster menolak usulan agar diselenggarakan suatu konvensi
multirasial guna menyusun suatu konstitusi baru dan dia tidak akan
mengikutsertakan orang kulit hitam dalam kekuasaan negara. Tekanan-tekanan
semakin meningkat sejak bulan Juni 1976 ketika ±10.000 pelajar melancarkan
demontrasi protes di Soweto yang berkembang menjadi huru hara di kota-kota
orang kulit hitam dekat Johanessburg dan Pretoria. Ratusan orang tewas dan
lebih seribu orang mengalami luka-luka. Terbunuhnya Steve Biko pimpinan Black
Consciousness dalam tahanan merupakan puncak tekanan pemerintah Afrika Selatan.
Pada
tanggal 1 April 1960 Dewan Keamanan PBB (DK) berseru kepada Afrika Selatan agar
mengambil tindakan untuk mewujudkan harmoni rasialatas dasar persamaan dan
melepaskan kebijaksanaan-kebijaksanaan Apartheid dan diskriminasi rasial. Pada
tanggal 7 Agustus 1963 DK mengulangi seruannya sambil menghimbau kepada semua
negara agar menghentikan penjualan senjata dan perlengkapan militer kepada
Afrika Selatan. Pada tanggal 4 Desember 1963, DK mengutuk sikap acuh tak acuh
pemerintah Afrika Selatan dan mengulangi kembali seruannya kepada semua negara
agar menggunakan embargo senjata. Sehubungan dengan jatuhnya banyak korban
ketika pasukan Afrika Selatan melepaskan tembakan terhadap demonstran yang
menentang diskriminasi sosial (16 Juni 1976) pada tanggal 14 Juni 1976 DK
mengutuk keras pemerintah Afrika Selatan. Mereka mengatakan bahwa Apartheid
adalah suatu kejahatan, mengganggu perdamaian dan keamanan international serta
mengakui sahnya perjuangan rakyat Afrika Selatan dalam melenyapkan Apartheid.
Negara-negara Barat yang menyatakan menjunjung tinggi
persamaan hak dan kewajiban martabat semua orang tidak setuju dengan
diskriminasi rasial dan politik Apartheid di Afrika Selatan, tetapi mereka
tidak dapat berbuat sesuatu karena mempunyai banyak kepentingan. Mereka hanya
mendukung resolusi-resolusi anti Apartheid.
Kepentingan
negara-negara Barat terhadap Afrika Selatan antara lain sebagai berikut :
- Afrika Selatan merupakan salah satu sumber utama bahan mentah yang dibutuhkan oleh industri dan kehidupan negara-negara tersebut.
- Letak geografis Afrika Selatan mempunyai arti penting bagi strategi global negara-negara Barat, khususnya USA.
- Afrika Selatan menguasai jalur pelayaran Tanjung Harapan yang merupakan urat nadi mereka.
- Suplai minyak dan bahan-bahan mentah vital diangkut lewat jalur tersebut.
Kemenangan Mandela, Nelson Mandela adalah salah seorang dari banyak tokoh pejuang politik Afrika Selatan yang sempat menyaksikan dan merasakan puncak dari perjuangannya yakni pembebasan kaum kulit hitam Afrika Selatan dari penindasan kaum kulit putih. Kemenangannya dalam pemilihan demokratis dan miltirasial pertama kali sepanjang 340 tahun sejarah Afrika Selatan pada bulan Mei 1994 membawa perubahan besar bagi negeri itu.
Nama
Nelson Mandela mulai menanjak ketika ia terpilih menjadi Sekjen ANC (African
National Congress) pada tahun 1948 dan pada tahun 1952 menjadi Presiden Liga
Pemuda. Sejak itu Mandela lebih banyak memainkan peranannya secara rahasia.
Pada tahun 1961 sebagai Sekretariss Jenderal ANC, Mandela mengomandokan pemogokan
selama tiga hari 29 – 31 Mei 1961. seruan pemogokan itu ditanggapi oleh
pemerintah Apartheid sebagai suatu pelanggaran serius.
Pada
bulan Desember 1962, ia dijatuhi 5 tahun penjara, dengan tuduhan meninggalkan
negara secara ilegal. Mandela menjalani hukumannya di penjara Pretoria. Tidak
beberapa lama tokoh-tokoh ANC lainnya juga ditangkap di markas ANC. Pada saat
itu disita pula sejumlah dokumen rahasia, menyangkut ANC dan Tombak Bangsa.
Mereka yang ditangkap yaitu Walter Sisulu, Govan Mbeki, Raymond Mhlaba, Ahmed
Akthrada, Dennis Golberg dan Lionel Bernstein.
Mandela
bersama-sama dengan keenam rekannya diperiksa dengan tuduhan melakukan sabotase
bersengkongkol untuk menumbangkan pemerintah dan membantu unsur asing menyerang
Afrika Selatan. Mereka akhirnya divonis dengan hukuman seumur hidup pada
tanggal 12 Juni 1964 dan harus mendekam dalam penjara di Pulai Roben Cape Town.
Pada tahun 1982 Mandela dipindahkan lagi ke penjara Pollsmor juga masih daerah
Cape Town.
Selama
di penjara itulah kampanye pembebasannya dilancarkan, baik di Afrikan Selatan
sendiri maupun di luar Afrika Selatan. Aksi protes dan kampanye pembebasan
Mandela semakin berkobar sejak tahun 1982, bahkan pada tahun 1988 ulang tahun
ke-70 Nelson Mandela dirayakan oleh bangsa kulit hitam Afrika Selatan dengan
menggelar konser musik selama 120 jam non stop dan disiarkan ke-50 negara.
Akibat kampanye pembebasan tokoh ANC ini, makin banyak negara yang menekan
pemerintah Apartheid Afrika Selatan baik secara politik maupun ekonomi.
Kampanye
pembebasan itu membuat Mandela menjadi tokoh tahanan politik paling populer di
dunia. Akibat tekanan yang bertubi-tubi pada bulan Juli 1989 Botha bertemu
dengan presiden F.W. de Klerk pengganti Botha. Dari pertemuan-pertemuan itu
pada bulan Februari 1990, de Klerk mengumumkan di depan parlemen bahwa
pemerintahannya akan mencabut larangan bagi ANC, Partai Komunis Afrika Selatan
(SACP) dan Pan Africanist Congress (PAC) menyusul diakhirinya politik
Apartheid. Pada kesempatan itu de Klerk juga mengisyaratkan bahwa Mandela akan
segera dibebaskan. Pembebasan tokoh kharismatik Afrika Selatan ini kemudian
dilaksanakan sesuai dengan janjinya. Pada tanggal 11 Februari 1990 dari penjara
Victor Verster, Mandela dibebaskan. Pembebasan itu sangat menarik perhatian
dunia dan disambut oleh ratusan wartawan baik dari dalam maupun luar negeri.
-
Perjuangan
Nelson Mandela memakan waktu yang cukup lama, Upaya – upaya mandela mulai
menampakkan hasil yang menggembirakan ketika F.W de Klerk memberikan kebebasan
pada warga kulit hitam pada tanggal 21 Februari 1991, Presiden de Klerk
mengumumkan penghapusan semua ketentuan dan eksistensi politik apartheid,
yaitu:
1. Land Act : UU yang melarang orang kulit hitam
mempunyai tanah diluar wilayah tempat tinggal yang ditentukan.
2. Group Areas Act: UU yang mengatur pemisahan
tempat tinggal orang – orang kulit putih dan kulit hitam.
3. Population Registration Act: UU mewajibkan orang
kulit hitam untuk mendaftarkan diri menurut kelompok suku masing masing.
Penghapusan
UU tersebut di ikuti dengan janji pemerintahan
de Klerk untuk menyelenggarakna pemilu tanpa pembatasan rasial. Pada pemilu
Multirasial tahun 1994 , partai yang dipimpin oleh Mandela yaitu ANC, berhasil
menjadi pemenang. Pada tanggal 9Mei 1994 Mandela dipilih oleh Majelis Nasional
sebagai Presiden Afrika Selatan sebagai presiden pertama di Afrika Selatan yang
berkulit hitam. Pada tanggal 10 Mei 1994 Mandela dilantik sebagai presiden
dalam upacara megah di Union Building, Pretonia. Sejak dihapusnya Apartheid,
Afrika Selatan mulai membangun negerinya agar sederajat dengan Negara lain di
dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar