Di
Desertasikan
Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir semester
Mata Kuliah Metode Penelitian Sosial (MPS)
Oleh: Haryo
Prasodjo
I.PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
ASEAN
dalah sebuah organisasi kerjasama regional antara negara-negara yang berada
diwilayah Asia Tenggara, kerjasama regional ini diprakarsai oleh lima negara
pendirinya yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand. Dalam
perjalanannya organisasi regional ini mengalami pertumbuhan yang amat cepat
serta pengaruhnya yang semakin luas, terbukti dengan bertambahnya negara-negara
anggota ASEAN yang mencapai sebelas negara anggota. Dengan bergabungnya
Kamboja, Laos, Bruneidarussalam,
Vietnam, Myanmar, dan Timor Leste sebagai anggota baru. Dengan bertambahnya
jumlah negara keanggotaan ASEAN, telah membutikan bahwa organisasi regional ini sangat
penting dan menjadi sebuah kekuatan baru didunia internasional yang patut untuk
diperhitungkan.
Berawal
dari sebuah latar belakang sejarah, budaya, ras yang serumpun. ASEAN dari
sebuah organisasi regional yang pada awalnya terbentuk sebagai upaya membendung
kekuatan blok barat dan timur dalam perang dunia ke-II diwilayah Asia Tenggara,
telah berkembang menjadi sbeuah
organisasi regional yang bekerjasama baik dalam bidang sosial, politik,
ekonomi, dan pertahanan.
Dalam
perkembangannya saat ini, ASEAN merupakan sebuah wilayah yang memiliki prospek
kemajuan baik dalam bidang ekonomi dan politik yang amat tinggi, yang mana
kawasan ASEAN memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil dibandingkan
dengan negara-negara Eropa dan Amerika, dengan adanya jaminan hukum kepastian
hukum serta regulasi perdagangan yang fleksibel ASEAN menjadi sebuah kawasan
yang menarik hati begi para investor asing untuk menanamkan modalnya di Asia
Tenggara, hal ini dapat dilihat dengan sering pertumbuhan nilai investasi yang
ada dinegara-negara anggota ASEAN.
Berbagai
macam upaya serta kebijakan dilakukan oleh pemimpin-pemimpin ASEAN dalam rangka
menarik agar para investor datang dan berinvestasi dikawasan Asia Tenggara. Perkembangan
kerjasama ini ditandai dengan banyaknya kerjasama-kerjasama yang dibentuk
seperti dalam bidang ekonomi yaitu, ASEAN+3 ( China, Korea Selatan, dan Jepang)
. Yang tentu akan membawa keuntungan bagi negara anggota ASEAN untuk memajukan
perekonomian negaranya serta kawasan Asia Tenggara, dalam forum ini ASEAN juga
memiliki peran sebagai mediator antara China dan Jepang, mengingat sering
terjadi ketegangan antara dua negara tersebut terkait dengan sejarah masa
lalunya.
Dalam
bidang
keamanan, hal ini dibuktikan oleh ASEAN dengan bentuk kerjasamanya yang
dinamakan Zone of Peace and Neutrality (ZOPFAN ) yang mana memiliki misi untuk
menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan perdamaian yang bebas dari
nuklir dan melarang negara-negara anggotanya dalam pengembangan tekhnologi
nuklir.
Dan
masih banyak lagi kerjasama-kerjasama terkait dengan pertumbuhan ASEAN,
puncaknya adalah dengan diselengarakannya KTT ASEAN pada bulan November tahun 2011 di Nusa Dua, Bali. Dalam KTT
tersebut turut hadir pula Presiden Amerika Srikat Barack Obama yang membawa
misi tersendiri yaitu sebagai pesaing China dalam konteks kawasan Asia
Tenggara. Hal ini merupakan bukti bahwa ASEAN merupakan sebuah organisasi
penting yang sedang tumbuh dan bangkit menjadoi kekuatan baru khususnya
diwilayah ASIA dalam bentuk sebuah organisasi regional.
Adapun
visi dan misi ASEAN ke depannya adalah dengan membentuk ASEAN Vision 2020 yang
dipercepat menjadi tahun 2015 sebagai ASEAN Community,
yang memfokuskan ASEAN dari state centred
menjadi people centred yang mana visi
ini didukung dengan tiga pilar utama yaitu Keamanan Politik, Ekonomi, dan
Sosial Budaya.
Adapun
dalam hal mewujudkan visi dan misi ASEAN Community
2015 bukan berarti berjalan mlus tanpa hambatan, masih ada banyak kendala yang
harus dihadapi oleh ASEAN seperti negara-negara anggota yang masih belum bisa
memberilkan sedikit kedaulatannya kepada ASEAN, seperti masih banyaknyanya kasus ketegangan
antar negara anggota ASEAN dalam hal perbatasan wilayah. Dan salah satunya
adalah masih belum adanya sikap “kekitaan” dalam diri masyarakat negara
anggota ASEAN, hal inilah yang ingin dibentuk dalam ASEAN Community 2015 yaitu
membentuk sebuah identitas baru sebagai masyarakat ASEAN.
Fokus Penelitian
Sebagaimana
telah dikemukakan terdahulu dalam
latar belakang masalah, bahwa pengintegrasian kawasan ASEAN dari yang awalnya state centred menjadi fokus pada people centred bukanlah hal yang
mudah,hal ini dikarenakan karena setiap negara atau bahkan warga negara anggota
belum bisa memberikan sedikit kedaulatannya kepada ASEAN, hal ini dapat dilihat
dari sering erjadinya konflik-konflik perbatasan antara negara anggota ASEAN.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang penelitian diatas maka dapat dikemukakan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:
1.
Sejauh mana masyarakat mengetahui
keberadaan ASEAN?
2.
Bagaimanakah pendapat masyarakat tentang
kerjasama regional ASEAN selama ini?
3.
Bagaimana pendapat masyarakat tentang
pengintegrasian identitas menjadi sebuah masyarakat komunitas ASEAN ditahun
2015?
4.
Siapkah masyarakat Indonesia khususnya
yang berada diMalang dalam menyongsong ASEAN Commuity 2015?
Tujuan Penelitian
Adapun
manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah
1. Mengetahui
sejauh mana masyarakat mengetahui keberadaan ASEAN.
2. Megnetahui
sejauh mana selama ini ASEAN berperan.
3. Mengetahui
pendapat masyarakat tentang pengintegrasian satu identitas sebagai masyarakat
komunitas ASEAN di tahun 2015.
4. Mengetahui
sejauh mana kesiapan masyarakat Indonesia dalam menyongsong ASEAN Community
2015.
Manfaat Penelitian
Penelitian
ini diharapkan berguna:Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat
1. Sebagai
bahan masukan bagi pihak pengambil kebijakan dalam mewujudkan ASEAN Community
2015
2. Menjadi sumber informasi dan menjadi dorongan
tersendiri bagi masyarakat Indonesia
3. Mengenalkan
masyarakat Indonesia lebih jauh tentang organisasi regional ASEAN guna terwujudnya
ASEAN Community 2015.
4. Untuk
memperkaya pengetahuan peneliti dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam hal
hubungan serta kerjasama regional kawasan ASEAN.
II.KAJIAN PUSTAKA
Kerangka Pemikiran
Dalam
berbagai macam literatur yang membahas tetang ASEAN maka tidak akan terlepas dari
pembentukan ASEAN Community 2015 yang
mana pembentukan tersebut merupakan usaha dari pemimpin-pemimpin ASEAN yang
dalam hal ini diwakilkan oleh masing-masing pemerintah negara yang menjabat
untuk memfokuskan ASEAN bukan lagi kepada hal yang berorientasikan pada high politic namun lebih pada hal-hal
yang lebih berkenaan pada low politic,
seoerti ekonomi politik dan sosial budaya.
Maka
dari itu para pemimpin wakil negara anggota mencoba untuk merumuskan sebuah
kebijakan yang intinya adalah bagaimana agar organisasi regional ini sifatnya
tidak kaku serta mengurangi peran negara didalamnya maka terwudlah ASEAN Vision 2020 yang dipercepat menjadi
ASEAN Community 2015 tersebut yang
lebih pada terfokuskan pada people
centred, yaitu bagaimana dinamika organisasi ini terjalin berdasarkan atas
nilai-nilai yang ada dalam masyarakatnya
Definisi Konsep
Pendekatan Sistem
Pendekatan
ini berdasarkan dari pemikiran Mc Cloud yang mendasarkan pikirannya pada
pendapat penulis lain. Menurut pendekatan ini Asia Tenggara diasumsikan sebagai
bagian dari subordinate state system yang didalamnya terdapat Asia Selatan,
Asia Tenggara, dan China. Berdasarkan dari logika ini maka poitik luar negrti
masing-masing
negara di Asia Tenggara dipengaruhi oleh posisinya sebagai subordinat system.
Sementara
Pemikir lain Sheldon W Simon mengasumsikan bahwa dalam memahami Asia Tenggara
bukan sebagai sebuah sistem, tetapi lebih pada sebuah kawasan. Alasan dari
pernyataan tersebut adalah bahwa dalam kawasan tersebut terjadi hubungan yang
tumpang tindih dalam sektor ekonomi, politik, dan mliter. Meskipun demikian
Sheldon mengakui bahwa ASEAN merupakan sebuah sistem politik yang terlembaga
dalam kawasan tersebut, sementara itu penulis lain berpendapat bahwa Asia Tenggara
merupakan sebuah sub sistem dari global sistem yang lebih besar.
Dengan
demikian Mc Could mengajukan sebuah hipotesis bahwa Asia Tenggara dapat
dilihatr sebagai sebuah sub sitem dari sispem yang lebih luas. Dengan
menggunakan model ini orang akan lebih mudah memperlajari politik luar negri
dan hubungan regional diantara negara-negara dikawasan Asia Tenggara, bahkan
dikatakan lebih lanjut bahwa dengan pendekatan sistem pula hubungan kawasan
tersebut dengan sistem yang lebih besar (global system) akan lebih mudah
dijelaskan.
III.METODOLOGI
PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam
penelitian ini Peneliti akan menggunakan pendekatan kualitatif diamana peneliti
berusaha untuk mengolah asumsi-asumsi yang ada serta menguasai
fenomena-fenomena yang terjadi secara lebih mendalam, sehingga penelitian ini
nantinya memiliki variabel yang kompleks serta memikili hubungan dengan
fenomena yang sulit diukur dengan statistika. Dan juga dalam penelitian ini,
peneliti akan terjun langsung berineraksi dengan subjek yang diteliti.
Adapaun
dalam hal pendekatan peneliti menggunakan proses induktif yang mana pada
penelitian ini akan diakhiri dengan hipotesis atau teori grounded yang mana
dalam prosesnya bersifat simultan dan kontinu. Peneliti dalam hal ini juga
menjadi bagian dari subjek penelitian serta menggunakan pemahaman dan
penjelasan secara empati.
Informan Penelitian
Dalam
penelitian ini yang menjadi sumber informasi adalah bebrapa sampel dari
masyarakat yang ada dikota Malang yang mewakili dari peran sosialnya
dimasyarakat yang memiliki relevansi dengan penelitina ini mseperti mahasiswa,
dosen, pedangang , ibu rumah tangga, karyawan perusahaan, guru, murid SMA,
pengusaha, serta pejabat pemerintahan setempat
Tekhnik Pengumpulan Data
Penelitian
ini menggunakan tekhnik wawancara secara mendalam, hal ini dikarenakan peneliti
ingin mendapatkan data yang memadai sebagai cross ceks, dalam proses wawancara
dilakukan secara formal dan non formal ,serta terjadwal dan tidak terjadwal
baik ditempat resmi dan tempat umum, hal ini melihat koresponden yang akan
diwawancarai tidak semuanya memiliki sebuah jabatan tertentu.
Tekhnik Analisa Data
Data yang
diperoleh dari berbagai metode yang telah disebutkan diatas kemudian diolah
untuk menjelaskan fenomena yang ada dilapangan dengan menggunakan system
kualitatif. Dalam hal ini peneliti akan menyimpulkan fenomena dilapangan dari
data-data yang diperoleh kedalam bentuk sederhana dan tanpa menyertakan
data-data statistic atau aritmatik yang mana informasi dan kesimpulkan ini
bukan disajikan dengan beragam angka-angka. Namun, terbatas pada penyajian
secara deksriptif kualitatif.
Waktu
dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan
dalam bulan Januari 2012 hingga Maret 2012. Penelitian ini akan berpusat di
Kota Malang.
Jadwal Penelitian
No.
|
Tahap
Pelaksanaan
|
Minggu Pelaksanaan Ke-
|
||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
||
1
|
Persiapan dan Proses Administrasi
|
|
|
|
|
|
2
|
Observasi lokasi
|
|
|
|
|
|
3
|
Pengumpulan data dan informasi
|
|
|
|
|
|
4
|
Pengolahan data
|
|
|
|
|
|
5
|
Penyusunan data hasil temuan dilapangan
|
|
|
|
|
|
6
|
Pelaporan hasil penelitian
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar