Oleh: Siti Mukarramah 09260123
Amerika
Serikat memiliki kekuatan yang sangat besar, mulai dari militer, politik, dan
ekonomi untuk bisa mempengaruhi negara-negara di kawasan benua Amerika baik
sebelum dan selama Perang Dingin,. Dari sebelum perang dingin hingga kini
Amerika di setiap kebijakannya terhadap Amerika Latin tianda henti ingin selalu
mengintervei demokrasi liberalnya yang selalu dielu-elukan. Dan pola pertahanan
AS dari hak kepemilikan ekonomi tidak berbeda selama Perang Dingin dari
sebelumnya. Namun, artikel ini berpendapat bahwa Perang Dingin adalah momen
yang tepat karena pertimbangan ideologis atas kebijakan AS di kawasan itu. Akibatnya,
kebijakan ideology AS cenderung tidak rasional karena kebijakan-kebijakan yang
dibuat terkadang terlalu mahal dan tidak cocok untuk dilaksanakan. Artikel ini
berfokus pada contoh-contoh ketika Amerika Serikat menggunakan kekuatan militer
untuk mencapai tujuan-tujuannya atau ketika Amerika Serikat dipromosikan atau
mengatur upaya untuk menggulingkan pemerintahan Amerika Latin.
Superpower Competition
Amerika dan Uni Soviet merupaka dua actor kuat
Perang Dingin. Terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat
(beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya
disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya
terjadi di berbagai bidang: koalisi militer, ideologi, psikologi, dan tilik
sandi, militer, industri, dan pengembangan teknologi, pertahanan, perlombaan
nuklir dan persenjataan, dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan
berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah
"Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard
Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan
yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.
Setelah AS dan Uni Soviet bersekutu dan
berhasil menghancurkan Jerman Nazi, kedua belah pihak berbeda pendapat tentang
bagaimana cara yang tepat untuk membangun Eropa pascaperang. Selama beberapa
dekade selanjutnya, persaingan di antara keduanya menyebar ke luar Eropa dan
merambah ke seluruh dunia ketika AS membangun "pertahanan" terhadap
komunisme dengan membentuk sejumlah aliansi dengan berbagai negara, terutama
dengan negara di Eropa Barat, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.
Meskipun kedua negara adikuasa itu tak pernah
bertempur secara langsung, namun konflik di antara keduanya secara tak langsung
telah menyebabkan berbagai perang lokal seperti Perang Korea, invasi Soviet
terhadap Hungaria dan Cekoslovakia dan Perang Vietnam. Hasil dari Perang Dingin
termasuk (dari beberapa sudut pandang) kediktatoran di Yunani dan Amerika
Selatan. Krisis Rudal Kuba juga adalah akibat dari Perang Dingin dan Krisis
Timur Tengah juga telah menjadi lebih kompleks akibat Perang Dingin. Dampak
lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan
Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin. Namun ada pula masa-masa di
mana ketegangan dan persaingan di antara keduanya berkurang. Perang Dingin
mulai berakhir di tahun 1980-an ketika Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev
meluncurkan program reformasi, perestroika dan glasnost. Secara konstan, Uni
Soviet kehilangan kekuatan dan kekuasaannya terhadap Eropa Timur dan akhirnya
dibubarkan pada tahun 1991.
US-Latin
Relation
Tidak ada komentar:
Posting Komentar