Oleh: Waidatun hasanah, Dwi A Latief, Nuril El Magfiroh, Eni Nurul C
Latar Belakang
Penggunanan istilah anti
–Amerikanisme telah muncul dalam katalog di tahun 1948-an, dan memasuki bahasa
politil pada tahun 1950-an. Istilah yang berkaitan adalah “amerikanisasi “
(dimana Anti- Amerikanisme bagian dari respon terhadapnya) telah dipakai di Prancis pada
tahun 1867.[1]
Hegemoni
AS merupakan sekelindas ambisi untuk menjadi penentu politik dunia, polisi
dunia, sekaligus penguasa ekonomi, dan perdaganagn dunia. Untuk mereaslisasikan
ambisi itu, disusunlah sistem ekonomi, poliik,dan keamanann dunia serta
kampanye ideologis yang mendukung kepentinagn negara adikuasa itu, meskipun
menodai ruh demokrasi yang selalu
didalihkan.
Aksi AS tersebut sebenarnya bukanlah
hal yang baru. Tercatat dari
1898 hingga 1934, AS dengan segenap arogansinya telah melakukan intervensi
militer terhadap sejumlah negara Amerika Latin, seperti Kuba, Meksiko,
Nikaragua, Kolombia, Panama, Haiti, Honduras, dan Republik Dan Republik
Dominika. Terhadap Amerika
Sendiri, AS juga pernah berusaha menumbangkan pemerintahan Soekarno di tahun
1965.[2]
Konsekuensi logis dari aksi-aksi
hegemonik AS terhadap negara lain itu memantik terbitnya kebencian, yang
kemudian bergeser menjadi antipati.
Rupanya simpul itulah yang menyatukan presiden Venezuela Hugo Chaves beserta
presiden Amerika Latin dan Iran sekarang getol menentang keras terhadap
dominasi negeri paamn Sam di dunia.
Simpul
antipasti negara negara Amerika Latin terhadap AS tersebutlah yang menguatkan
negara negara Amerika Latin untuk berjuang keras menentang beberapa kontribusi
kontribusi yang disponsori AS yang pada akhirnya tidak bisa menyelesaikan
permasalahan di negara Amerika Latin. Upaya untuk keluar dari beberapa strategi
rancangan ekonomi dan politik AS, Amerika latin berusaha mencari jalan keluar
lain untuk menyelesaikan masalah masalah di negara mereka tanpa mengikuti
anjuran AS .
Pergolakan
kontra muncul seiring semakin agresifnya AS menyelinap masuk ke kawasan Amerika
Latin melalu beberapa negara yang terlihat condong pro barat seperti Kolombia,
Kostarika dll. Salah satu pemimpn yang dengan tegas menentang AS adalah Hugo
Chaves pemimpin Venezuela yang menang dalam pemilu pada tahun 1999. Kecaman
kecaman keras keluar dari beberapa pemimpin Amerika Latin termasuk Hugo Chaves
yang geram dengan ulah AS yang dianggapnya sebagai penyebab kondisi tidak
stabilnya dan perusah keharmonisan kawasan Amerika Latin. Hugo Chaves sendiri
mempunyai catatan buruk bagi AS.
Pelanggran
Chaves terbesar adalah keberanianya mencap serangan As atas Afganistan pasca 11
September, sebagai “melawan terorisme dengan terorisme”. [3]
selain itu juga penolakan kerjasama yang di ajukan oleh AS juga menjadi sumber
kemarahan AS kepada pemimpin Venezuela tersebut. Hugo Chaves yang bersimpati
atas keadaan partnernya Kuba atas cengkraman AS juga membuat Hugo Chaves
semakin keras menentang AS.
Chaves
juga menjadi pelopor gerakan anti – Amerikanism di Amerikal latin, yang gan
juga meluas di kawasan lainya. Dengan mengkonsolidasikan hubungan dekat dengan
fidel Castro, chaves mengaskan kepercayaan revolusionernya dan mencoba
menepatklan dirinya sebagai pemimpin Amerikal latin di masa depan yang
mendorong gerakan anti – Imperialisme. Kepemimpinan itu memang berhasil dengan
munculnya pemimpin pemimpin negara Amerika latin lainya yang bersikap kritis
dan melawan terhadap kebijakan AS di Amerika Latin.[4]
Beberapa
cara dilakukan oleh AS untuk meluluhkan rezim Hugo Chaves baik melalui
perundingan sampai dengan kecaman keras. Pergolakan yang timbul di Venezuela
pada tahun 2002 merupakan salah satu fenomena yang mengikutsertakan nama AS
menjadi pihak yang dipertanyakan keberadaanya. Kudeta yang dilakukan oleh
seorang pengusaha yang bernama Pedro
Carmona Estanga tampil sebagai Presiden Venezuela yang terlihat sebagai
respon atas kudeta oleh pihak pembangkang terhadap kepemimpinan Hugo Chaves.
Aksi
Kudeta yang menyebabkan bentrok dari masing masing pendukung, menyebabkan
peristiwa berdarah di Venezuela dan menjadi topik pembicaraan yang
kotroversial. Begitu juga hal lain yang menjadi sorotan yaitu dimana kudeta
tersebut ternyata juga menyeret pembangkang yang terdiri dari beberapa orang penting
di Venezuela. Barisan pemberontak melibatkan kolonel AU Venezuela dan beberapa
perwira AL Venezuela dan beredar pula kabar uang sogokan untuk para pemberontak
atas upaya mereka melawan Hugo Chaves.
Ketika
aksi kudeta di rencanakan, pihak AS bertemu dengan tokoh-tokoh kunci di Venezuela dan
Washington.[5]
Pertemuan tersebut yang yang memunculkan spekulasi keterlibatan AS dalam kudeta
terhadap Hugo Chaves mengingat agresisifitas AS di Amerika latin semakin
meningkat dengan menggandeng beberapa negara negara Amerika Latin yang setia
kepada AS, dan di balik itu semua juga memungkinkan munculnya beberapa
kepentingan kepentingan AS lain yang tersembunyi di kawasan Amerika Latin
termasuk di Venezuela.
B. Rumusan
Masalah
C. Landasan
konsep dan teori
a. Kudeta
Kudeta adalah salah satu usaha satu organisasi atau
lebih yang hendak menguasai suatu negara dan mengubah sebagian atau keseluruhan
peraturan yang ada di negara tersebut.[6] Kudeta merupakan aksi legal yang berusaha untuk
menumbangkan pemerintahan yang sedang berlangsung dengan mengusung beberapa
alasan atas keburukan pemerintah yang sedang berlangsung tersebut.
Syarat
utama untuk kudeta adalah kontrol dari semua atau bagian dari angkatan bersenjata, polisi, dan elemen militer
lainnya.[7] Kontrol dari beberapa
aparat negara merupakan salah cara untuk menggulingkan suatu pemerintahan,
dengan cara tersebut maka kelompok oposisi atau kelompok pembangkang akan lebih
leluasa dalam mengendalikan negara secara spontan. Dengan melakukan kerjasama dengan
beberapa aparat tersebut rencana dapat diatur sedemikian rupa melalui
pengendalian yang di serahkan kepada beberapa aparat tersebut untuk mendukung
jalannya proses penggulingan suatru pemerintah.
b. Intrusive
system
c.
Implikasi teori dan konsep
D. Pembahasan
Alur
Pokok pokok yg akan di bahas :
·
Hugo
Chaves sebagai presiden
·
Serentetan
kebijakan kebijakan Hugo Chaves yang memicu kemarahan AS
·
Kudeta
yang dilakukan pihak pembangkang, dan tampilnya Pedro Carmona sebagai presiden
Venezuela (Cuma beberapa jam saja)
·
Keterlibatan
AS dalam kudeta terhadap Hugo chaves pada tahun 2002
Indikasi
keterlibatan AS dalam kudeta terhadap Hugo Chaves santer terdengar kuat.
Anggapan tersebut memunculkan isu bahwa AS lah dalang dari Kudeta pada bulan
april tahun 2002. Menilik beberapa kebijkan Hugo Chaves sebelumnya yang sempat
membuat geram AS merupakan salah satu penyulut yang bisa dihubungkan dengan
aksi kudeta terhadap Hugo Chaves. Hal ini yang dijadikan bambu runcing oleh AS
untuk menekan karakter pemimpin Venezuela Hugo Chaves.
Koran The New York Times, berdasarkan
informasi dari pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, kemarin melaporkan
bahwa sejumlah pejabat senior pemerintahan George W. Bush bertemu beberapa kali
dalam bulan-bulan terakhir dengan para pemimpin Venezuela yang mengkudeta
Chavez. Mereka dikabarkan menyetujui penggulingan Chavez.[8]
Pertemuan
pihak AS dengan beberapa tokoh penting Venezuela antara lain dengan Pedro
Carmona yang sempat menjadi presiden sesaat Venezuela ketika Hugo Chaves
menyerah, dan beberapa petinggi perwira lain seperti kolonel AU Pedro Soto dan
pihak pihak lain yang terkait dengan peristiwa kudeta terhadap Hugo Chaves pada
tahun 2002 tersebut dapat di artikan sebagai pertemuan desain menggulingkan
posisi Hugo Chaves di Venezuela.
E. Kesimpulan
F. Daftar
pustaka
[1]
Nurani Soyomukti, 2008, Hugo Chaves VS Amerika Serikat, Garasi, Jogjakarta hal
42
[2]
Nurani Soyomukti, 2008, Hugo Chaves VS
Amerika Serikat, Garasi, Jogjakarta, Pengantar
[4] Opcit., hlm. 93.
[6]
Kudeta militer di berbagai negara dalam http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/kudeta-militer-di-berbagai-negara/
diakses pada tanggal 11 juni 2012
[7]coup d’état dalam http://www.britannica.com/EBchecked/topic/140445/coup-detat di akses pada tanggal 11 juni 2012
[8]
AS
dalangi Kudeta Venezuela dalam http://www.infoanda.com/linksfollow.php?lh=AQBXBwANUAMK di akses pada tanggal 11 juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar